Rabu, Februari 26, 2025
24.7 C
Palangkaraya

Disbudporapar Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Goara-Goara

PULANG PISAU – Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Pulang Pisau menggelar sosialisasi dan pelatihan gabungan olahraga tradisional Indonesia (goara-goara) guru dan penggiat olahraga tradisional. Kegiatan yang digelar, Selasa (25/2) diikuti 61 peserta.

Sosialisasi dan pelatihan gabungan olahraga tradisional untuk guru dan penggiat olahrga tradisional Kabupaten Pulang Pisau tahun 2025 ini mengangkat tema; Meningkatkan prestasi olahraga tradisional untuk pengembangan sumber daya manusia berkualitas menuju Pulang Pisau Jaya.

“Tema ini sesuai dengan visi dan misi untuk menuju Pulang Pisau Jaya,” ungkap Bupati Pulang Pisau H Ahmad Rifa’I dalam sambutan tertulis yang disampaikan Kepala Disbudporapar Kabupaten Pulang Pisau Marhaendra.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal, mencintai, dan mengembangkan olahraga tradisional Indonesia yang menjadi warisan budaya serta meningkatkan kesadaran kepada generasi muda di Pulang Pisau akan pentingnya menjaga kebudayaan dan kesehatan melalui aktivitas fisik.

Baca Juga :  Pemerataan Pembangunan Dimulai dari Desa

Dalam sambutannya bupati berharap para peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat, sehingga dapat dipindahalihkan kepada generasi muda penerus bangsa.

Kepala Disbudporapar Kabupaten Pulang Pisau Marhaendra mengungkapkan, tahun ini pihaknya  bekerja sama dengan Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta untuk melestarikan olahraga tradisional melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan gabungan olahraga tradisional (Goara-Goara).

Goara-goara adalah penggabungan olahraga tradisional. Ini merupakan inovasi dari gabungan olahraga tradisional yang terdapat di Indonesia. “Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik masyarakat dan pelajar agar berkeinginan memainkan kembali olahraga tradisional Indonesia di antarnya rangku alu ( Flores, NTT), balap karung, lompat tali, sunda manda/engklkek, egrang bambu dan boy-boyan yang dijadikan dalam 1 permainan,” kata Marhaendra. (art)

Baca Juga :  Kadisdukcapil Lantik Pejabat Eselon 3

PULANG PISAU – Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Pulang Pisau menggelar sosialisasi dan pelatihan gabungan olahraga tradisional Indonesia (goara-goara) guru dan penggiat olahraga tradisional. Kegiatan yang digelar, Selasa (25/2) diikuti 61 peserta.

Sosialisasi dan pelatihan gabungan olahraga tradisional untuk guru dan penggiat olahrga tradisional Kabupaten Pulang Pisau tahun 2025 ini mengangkat tema; Meningkatkan prestasi olahraga tradisional untuk pengembangan sumber daya manusia berkualitas menuju Pulang Pisau Jaya.

“Tema ini sesuai dengan visi dan misi untuk menuju Pulang Pisau Jaya,” ungkap Bupati Pulang Pisau H Ahmad Rifa’I dalam sambutan tertulis yang disampaikan Kepala Disbudporapar Kabupaten Pulang Pisau Marhaendra.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal, mencintai, dan mengembangkan olahraga tradisional Indonesia yang menjadi warisan budaya serta meningkatkan kesadaran kepada generasi muda di Pulang Pisau akan pentingnya menjaga kebudayaan dan kesehatan melalui aktivitas fisik.

Baca Juga :  Pemerataan Pembangunan Dimulai dari Desa

Dalam sambutannya bupati berharap para peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat, sehingga dapat dipindahalihkan kepada generasi muda penerus bangsa.

Kepala Disbudporapar Kabupaten Pulang Pisau Marhaendra mengungkapkan, tahun ini pihaknya  bekerja sama dengan Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta untuk melestarikan olahraga tradisional melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan gabungan olahraga tradisional (Goara-Goara).

Goara-goara adalah penggabungan olahraga tradisional. Ini merupakan inovasi dari gabungan olahraga tradisional yang terdapat di Indonesia. “Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik masyarakat dan pelajar agar berkeinginan memainkan kembali olahraga tradisional Indonesia di antarnya rangku alu ( Flores, NTT), balap karung, lompat tali, sunda manda/engklkek, egrang bambu dan boy-boyan yang dijadikan dalam 1 permainan,” kata Marhaendra. (art)

Baca Juga :  Kadisdukcapil Lantik Pejabat Eselon 3

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/