Jumat, Maret 14, 2025
26.2 C
Palangkaraya

Dinkes Kotim Ingatkan Masyarakat, Agar Tak Makan Berlebihan saat Buka Puasa

SAMPIT – Menyambut buka puasa dengan berbagai hidangan lezat adalah momen yang dinantikan banyak orang. Terutama bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam mengatur porsi makan saat berbuka puasa. Karena kebiasaan makan berlebihan dapat berisiko bagi kesehatan.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kotim, Nugroho Kuncoro Yudho, jika salah mengatur porsi makan saat berbuka puasa, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

“Banyak orang merasa lapar dan haus setelah seharian berpuasa, tetapi jika makan terlalu banyak dalam waktu singkat, ini justru akan mengganggu kesehatan,” ujarnya, Rabu (12/3/2025).

Makan dalam porsi besar secara tiba-tiba, kata Nugroho, dapat mengejutkan sistem pencernaan dan menyebabkan rasa begah serta kembung.

Selain itu, hal tersebut juga dapat memicu gangguan pencernaan lainnya. Seperti mulas atau diare, jika makanan yang dikonsumsi tidak sehat.

Baca Juga :  Bupati Instruksikan PPKM level 2

“Perut yang kosong seharian mendadak dipenuhi makanan dalam jumlah banyak, tentu saja bisa menyebabkan ketidaknyamanan,” jelasnya.

Tak hanya itu, makan berlebihan saat berbuka puasa juga dapat memicu masalah kesehatan lainnya. Salah satunya adalah naiknya asam lambung.

Terutama bila berbuka puasa dengan makanan berlemak atau pedas. Kondisi ini, menurut Nugroho, bisa membuat seseorang merasa mual atau bahkan muntah.

“Selain itu, lonjakan gula darah yang terjadi secara cepat saat makan berlebihan bisa menyebabkan tubuh merasa lemas dan mengantuk,” tambahnya.

Nugroho pun memberikan beberapa tips agar sahur dan berbuka puasa dilakukan dengan cara yang lebih sehat. Salah satunya dengan memilih waktu sahur yang tepat, yaitu di akhir waktu sahur, agar tubuh tetap memiliki energi yang cukup sepanjang hari.

Baca Juga :  Personel Subdenpom XII/2-1 Sampit Bersihkan Lingkungan

Ia juga menyarankan agar menu makanan yang dikonsumsi mengandung gizi seimbang. Seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan lemak sehat, sambil membatasi makanan manis dan berlemak, seperti gorengan atau makanan bersantan.

“Kurangi konsumsi makanan manis dan berlemak berlebihan, karena bisa memicu gangguan pencernaan. Ingat, ibadah puasa seharusnya dilakukan dalam kondisi tubuh yang sehat,” katanya.

Untuk berbuka puasa, Nugroho menyarankan agar dimulai dengan makanan ringan seperti kurma, buah-buahan, dan air putih. Sebelum melanjutkan makan utama setelah salat magrib.

Selain itu, ia mengingatkan agar makanan dikonsumsi secara perlahan dan tidak berlebihan, agar tubuh dapat menyesuaikan diri setelah berpuasa seharian.

“Jika kita mengatur pola makan dengan bijak, tubuh pun akan lebih bugar dan kita bisa menjalani ibadah puasa dengan nyaman dan sehat,” ungkapnya. (mif/ens)

SAMPIT – Menyambut buka puasa dengan berbagai hidangan lezat adalah momen yang dinantikan banyak orang. Terutama bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam mengatur porsi makan saat berbuka puasa. Karena kebiasaan makan berlebihan dapat berisiko bagi kesehatan.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kotim, Nugroho Kuncoro Yudho, jika salah mengatur porsi makan saat berbuka puasa, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

“Banyak orang merasa lapar dan haus setelah seharian berpuasa, tetapi jika makan terlalu banyak dalam waktu singkat, ini justru akan mengganggu kesehatan,” ujarnya, Rabu (12/3/2025).

Makan dalam porsi besar secara tiba-tiba, kata Nugroho, dapat mengejutkan sistem pencernaan dan menyebabkan rasa begah serta kembung.

Selain itu, hal tersebut juga dapat memicu gangguan pencernaan lainnya. Seperti mulas atau diare, jika makanan yang dikonsumsi tidak sehat.

Baca Juga :  Bupati Instruksikan PPKM level 2

“Perut yang kosong seharian mendadak dipenuhi makanan dalam jumlah banyak, tentu saja bisa menyebabkan ketidaknyamanan,” jelasnya.

Tak hanya itu, makan berlebihan saat berbuka puasa juga dapat memicu masalah kesehatan lainnya. Salah satunya adalah naiknya asam lambung.

Terutama bila berbuka puasa dengan makanan berlemak atau pedas. Kondisi ini, menurut Nugroho, bisa membuat seseorang merasa mual atau bahkan muntah.

“Selain itu, lonjakan gula darah yang terjadi secara cepat saat makan berlebihan bisa menyebabkan tubuh merasa lemas dan mengantuk,” tambahnya.

Nugroho pun memberikan beberapa tips agar sahur dan berbuka puasa dilakukan dengan cara yang lebih sehat. Salah satunya dengan memilih waktu sahur yang tepat, yaitu di akhir waktu sahur, agar tubuh tetap memiliki energi yang cukup sepanjang hari.

Baca Juga :  Personel Subdenpom XII/2-1 Sampit Bersihkan Lingkungan

Ia juga menyarankan agar menu makanan yang dikonsumsi mengandung gizi seimbang. Seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan lemak sehat, sambil membatasi makanan manis dan berlemak, seperti gorengan atau makanan bersantan.

“Kurangi konsumsi makanan manis dan berlemak berlebihan, karena bisa memicu gangguan pencernaan. Ingat, ibadah puasa seharusnya dilakukan dalam kondisi tubuh yang sehat,” katanya.

Untuk berbuka puasa, Nugroho menyarankan agar dimulai dengan makanan ringan seperti kurma, buah-buahan, dan air putih. Sebelum melanjutkan makan utama setelah salat magrib.

Selain itu, ia mengingatkan agar makanan dikonsumsi secara perlahan dan tidak berlebihan, agar tubuh dapat menyesuaikan diri setelah berpuasa seharian.

“Jika kita mengatur pola makan dengan bijak, tubuh pun akan lebih bugar dan kita bisa menjalani ibadah puasa dengan nyaman dan sehat,” ungkapnya. (mif/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/