ATTENTION Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah gangguan neuropsikiatri yang sering ditemukan pada berbagai usia. Gangguan ini memengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus, mengendalikan impuls, dan tetap tenang.
Artikel kali ini akan membahas gejala ADHD pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa, serta penanganannya.
Bagaimana ADHD Muncul pada Berbagai Usia?
Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam DSM-5 sebagaimana dilansir dari BetterHelp.com, ADHD ditandai dengan kesulitan memperhatikan, hiperaktif, dan impulsif. Gejala ini sering kali muncul bersamaan dengan kondisi lain seperti kecemasan atau depresi. Memahami gejala ADHD pada berbagai usia sangat penting untuk mendeteksi dan menangani gangguan ini dengan tepat.
Penyebab ADHD
Meskipun penyebab pasti ADHD belum diketahui, faktor genetika dan lingkungan dianggap berperan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD memiliki area otak tertentu yang lebih kecil dan kadar neurotransmitter seperti dopamin yang lebih rendah. Gangguan pada sistem saraf pusat juga dapat meningkatkan risiko ADHD.
ADHD pada Balita
Balita mungkin menunjukkan gejala awal ADHD, seperti sulit duduk diam, ketidaksabaran, atau perilaku impulsif. Namun, diagnosis biasanya tidak diberikan pada usia ini karena perilaku tersebut sering kali dianggap normal. Faktor lingkungan, seperti pola asuh, juga memengaruhi perilaku balita.
ADHD pada Anak-anak
Anak-anak adalah kelompok usia yang paling sering didiagnosis ADHD. Menurut CDC, sekitar 2,5 juta anak di Amerika Serikat mengidap gangguan ini. ADHD terbagi menjadi tiga jenis: kurang perhatian, hiperaktif/impulsif, dan gabungan.
- Kurang Perhatian: Mudah teralihkan, lupa membawa perlengkapan, atau tidak menyelesaikan tugas.
- Hiperaktif/Impulsif: Sulit duduk diam, berbicara berlebihan, atau menyela pembicaraan.
Gejala ini sering kali lebih terlihat di sekolah, di mana tuntutan mental lebih tinggi.
ADHD pada Remaja
Pada remaja, gejala hiperaktif cenderung menurun, sementara kurang perhatian tetap ada. Mereka mungkin kesulitan mengatur waktu, fokus pada tugas, atau menjaga hubungan sosial. Tantangan akademik yang meningkat dapat memperburuk gejala ADHD pada remaja.
ADHD pada Orang Dewasa
Diperkirakan 10 juta orang dewasa di AS hidup dengan ADHD. Gejala pada orang dewasa lebih internal, seperti pikiran yang berpacu, kecemasan, dan kesulitan mengatur tugas. Gejala ini sering memengaruhi produktivitas di tempat kerja atau belajar.
Penanganan ADHD melibatkan terapi perilaku dan, dalam beberapa kasus, obat-obatan.
- Anak-Anak:
- Terapi perilaku oleh guru atau orang tua.
- Obat-obatan hanya untuk kasus berat.
- Remaja dan Dewasa:
- Terapi individu atau kelompok untuk mengembangkan keterampilan mengatur waktu dan fokus.
- Obat-obatan stimulan seperti Adderall XR.
Pendekatan lain, seperti yoga, meditasi, dan kegiatan ekstrakurikuler, juga dapat membantu meringankan gejala ADHD.
Kesimpulannya, ADHD adalah gangguan kompleks yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Mengenali gejala sejak dini dan mendapatkan bantuan profesional adalah langkah penting untuk mengelola gangguan ini. Jika Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala ADHD, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional. (jpc)