SUKAMARA – Kebun agrowisata yang terletak di Lapas Sukamara kini menjadi lokasi yang menarik perhatian pengunjung dan masyarakat sekitar. Salah satu daya tarik utama kebun tersebut adalah tanaman cabai yang dirawat secara intensif oleh narapidana dengan bimbingan petugas dan ahli pertanian.
Kalapas Sukamara, Joko Prayitno, mengatakan bahwa dalam upaya meningkatkan keterampilan para narapidana, Lapas Sukamara telah mengembangkan program pertanian yang memfokuskan pada budidaya tanaman cabai. “Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar, tetapi juga sebagai media rehabilitasi yang positif,” ujar Joko.
Menurut Joko, dengan penerapan metode pertanian organik, para narapidana juga belajar untuk menjaga kesuburan tanah dan memperbaiki ekosistem kebun. “Kebun cabai ini telah menghasilkan buah yang melimpah, dan hasil panen sering kali dipasarkan di pasar lokal.
Ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan tanggung jawab di antara para narapidana,” jelasnya. Ke depannya, Lapas Sukamara berencana untuk mengembangkan variasi tanaman lain dan meningkatkan fasilitas untuk menarik lebih banyak pengunjung.
“Dengan demikian, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat tidak hanya bagi para narapidana tetapi juga bagi komunitas sekitar,” pungkasnya.(nhz)