Selasa, April 22, 2025
28.3 C
Palangkaraya

Hari Kartini di Kalteng: Perempuan Anggun dalam Balutan Budaya Lokal

PALANGKA RAYA – Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) tampak lebih semarak dari hari biasanya, Senin (21/4/2025). Lantunan musik etnik berpadu dengan warna-warni kain tradisional yang anggun, membalut langkah para perempuan istimewa di atas panggung.

Suasana itu menjadi bagian dari perayaan Hari Kartini yang digelar oleh TP PKK Provinsi Kalteng dengan nuansa budaya yang kental. Salah satu agenda utama yang menjadi sorotan adalah fashion show bertema budaya. Namun, bukan peragawati profesional yang melenggang di atas catwalk, melainkan para istri forkopimda dan pejabat Pemprov Kalteng.

Mereka tampil percaya diri mengenakan busana tradisional dari berbagai daerah, sebagai simbol kekayaan budaya dan pemberdayaan perempuan. Para peserta memakai kombinasi kebaya dan benang bintik, kain khas Bumi Tambun Bungai.

Perpaduan elegan antara busana tradisional dan motif lokal tersebut, membuktikan bahwa perempuan Indonesia bisa tampil cantik, percaya diri, sekaligus membanggakan budaya daerah.

Acara ini bukan sekadar ajang pamer busana, tetapi juga suatu pernyataan bahwa perempuan punya ruang untuk tampil, bersuara, dan berperan aktif dalam pembangunan, dengan tetap menjunjung tinggi akar budaya dan kearifan lokal.

Dalam sambutan, Ketua TP PKK Kalteng Aisyah Tishia Agustiar Sabran menyampaikan, peringatan Hari Kartini adalah momentum penting untuk mengenang dan meneladani semangat juang Raden Ajeng (RA) Kartini.

“Peringatan ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa perempuan memiliki potensi besar yang harus diberi ruang dan dukungan. Kartini telah membuka jalan, kini giliran kita melanjutkan,” ucap Aisyah penuh semangat.

Baca Juga :  Apresiasi Kegiatan Bertajuk Syiar Islam

Dengan mengusung semangat Kartini dan cinta budaya, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas daerah. Sebuah bentuk selebrasi yang bukan hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.

“Kartini telah membuka jalan bagi kaum perempuan untuk mendapatkan hak yang setara dalam pendidikan, berpikir kritis, dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Semangat dan nilai-nilai perjuangan Kartini tetap relevan hingga hari ini,” tuturnya. Aisyah menambahkan, di tengah dinamika zaman yang terus berubah, perempuan dituntut untuk adaptif, berdaya saing, dan memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan.

Ia mengapresiasi kiprah perempuan Kalteng yang telah menunjukkan peran strategis di berbagai sektor, mulai dari pendidik, tenaga kesehatan, pelaku usaha, pemimpin organisasi, hingga aparatur sipil negara dan penggerak di level akar rumput.

Meski demikian, Ketua TP PKK Kalteng ini juga mengingatkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti kesenjangan akses pendidikan dan ekonomi, serta persoalan kekerasan terhadap perempuan.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk mendorong pemberdayaan perempuan secara komprehensif. “Kegiatan fashion show ini adalah simbol bahwa perempuan Kalteng mampu tampil percaya diri, mencintai budaya, dan terus berkarya.

Ini adalah ruang ekspresi sekaligus motivasi bagi ibu-ibu peserta lomba dan perempuan lainnya di seluruh penjuru Kalteng,” ungkapnya. Istri orang nomor satu di Kalteng ini juga mengajak semua pihak untuk menjadikan semangat Kartini sebagai inspirasi dalam melangkah maju, berkarya, dan berkontribusi bagi Kalteng menuju Kalteng BERKAH, Kalteng Maju, dan Kalteng Sejahtera dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

Baca Juga :  Batik Piring Malawen Barsel Raih The Best Design Concept

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng Adiah Chandrasari menambahkan, fashion show tersebut bukan sekadar ajang unjuk busana. Di balik gemerlap panggung dan keindahan kain tradisional, tersimpan pesan mendalam tentang semangat RA Kartini yang tak lekang oleh waktu.

Ia menyebut, Ketua TP PKK Kalteng menginginkan agar peringatan Hari Kartini bukan hanya seremonial belaka, tetapi juga menjadi momentum membangkitkan semangat juang perempuan, terutama dalam menghadapi berbagai keterbatasan. “RA Kartini tetap bersemangat untuk berkembang meski dalam masa pingitan.

Semangat beliau tidak pernah padam. Itu yang menjadi pengingat bagi kita bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkarya, justru menjadi pemicu untuk terus maju,” ucapnya. Adiah menyoroti kiprah perempuan Kalteng yang makin menonjol di berbagai sektor. Menurutnya, peran perempuan di Kateng sangatlah besar.

“Di lembaga pemerintahan, banyak perempuan dipercaya sebagai kepala dinas, bahkan di tingkat eselon lebih banyak lagi. Di dunia politik, kepala daerah perempuan dan anggota legislatif juga mendominasi. Di bidang ekonomi, UMKM kita digerakkan oleh para perempuan tangguh,” terangnya. (zia/ce/ram)

PALANGKA RAYA – Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) tampak lebih semarak dari hari biasanya, Senin (21/4/2025). Lantunan musik etnik berpadu dengan warna-warni kain tradisional yang anggun, membalut langkah para perempuan istimewa di atas panggung.

Suasana itu menjadi bagian dari perayaan Hari Kartini yang digelar oleh TP PKK Provinsi Kalteng dengan nuansa budaya yang kental. Salah satu agenda utama yang menjadi sorotan adalah fashion show bertema budaya. Namun, bukan peragawati profesional yang melenggang di atas catwalk, melainkan para istri forkopimda dan pejabat Pemprov Kalteng.

Mereka tampil percaya diri mengenakan busana tradisional dari berbagai daerah, sebagai simbol kekayaan budaya dan pemberdayaan perempuan. Para peserta memakai kombinasi kebaya dan benang bintik, kain khas Bumi Tambun Bungai.

Perpaduan elegan antara busana tradisional dan motif lokal tersebut, membuktikan bahwa perempuan Indonesia bisa tampil cantik, percaya diri, sekaligus membanggakan budaya daerah.

Acara ini bukan sekadar ajang pamer busana, tetapi juga suatu pernyataan bahwa perempuan punya ruang untuk tampil, bersuara, dan berperan aktif dalam pembangunan, dengan tetap menjunjung tinggi akar budaya dan kearifan lokal.

Dalam sambutan, Ketua TP PKK Kalteng Aisyah Tishia Agustiar Sabran menyampaikan, peringatan Hari Kartini adalah momentum penting untuk mengenang dan meneladani semangat juang Raden Ajeng (RA) Kartini.

“Peringatan ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa perempuan memiliki potensi besar yang harus diberi ruang dan dukungan. Kartini telah membuka jalan, kini giliran kita melanjutkan,” ucap Aisyah penuh semangat.

Baca Juga :  Apresiasi Kegiatan Bertajuk Syiar Islam

Dengan mengusung semangat Kartini dan cinta budaya, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas daerah. Sebuah bentuk selebrasi yang bukan hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.

“Kartini telah membuka jalan bagi kaum perempuan untuk mendapatkan hak yang setara dalam pendidikan, berpikir kritis, dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Semangat dan nilai-nilai perjuangan Kartini tetap relevan hingga hari ini,” tuturnya. Aisyah menambahkan, di tengah dinamika zaman yang terus berubah, perempuan dituntut untuk adaptif, berdaya saing, dan memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan.

Ia mengapresiasi kiprah perempuan Kalteng yang telah menunjukkan peran strategis di berbagai sektor, mulai dari pendidik, tenaga kesehatan, pelaku usaha, pemimpin organisasi, hingga aparatur sipil negara dan penggerak di level akar rumput.

Meski demikian, Ketua TP PKK Kalteng ini juga mengingatkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti kesenjangan akses pendidikan dan ekonomi, serta persoalan kekerasan terhadap perempuan.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk mendorong pemberdayaan perempuan secara komprehensif. “Kegiatan fashion show ini adalah simbol bahwa perempuan Kalteng mampu tampil percaya diri, mencintai budaya, dan terus berkarya.

Ini adalah ruang ekspresi sekaligus motivasi bagi ibu-ibu peserta lomba dan perempuan lainnya di seluruh penjuru Kalteng,” ungkapnya. Istri orang nomor satu di Kalteng ini juga mengajak semua pihak untuk menjadikan semangat Kartini sebagai inspirasi dalam melangkah maju, berkarya, dan berkontribusi bagi Kalteng menuju Kalteng BERKAH, Kalteng Maju, dan Kalteng Sejahtera dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

Baca Juga :  Batik Piring Malawen Barsel Raih The Best Design Concept

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng Adiah Chandrasari menambahkan, fashion show tersebut bukan sekadar ajang unjuk busana. Di balik gemerlap panggung dan keindahan kain tradisional, tersimpan pesan mendalam tentang semangat RA Kartini yang tak lekang oleh waktu.

Ia menyebut, Ketua TP PKK Kalteng menginginkan agar peringatan Hari Kartini bukan hanya seremonial belaka, tetapi juga menjadi momentum membangkitkan semangat juang perempuan, terutama dalam menghadapi berbagai keterbatasan. “RA Kartini tetap bersemangat untuk berkembang meski dalam masa pingitan.

Semangat beliau tidak pernah padam. Itu yang menjadi pengingat bagi kita bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkarya, justru menjadi pemicu untuk terus maju,” ucapnya. Adiah menyoroti kiprah perempuan Kalteng yang makin menonjol di berbagai sektor. Menurutnya, peran perempuan di Kateng sangatlah besar.

“Di lembaga pemerintahan, banyak perempuan dipercaya sebagai kepala dinas, bahkan di tingkat eselon lebih banyak lagi. Di dunia politik, kepala daerah perempuan dan anggota legislatif juga mendominasi. Di bidang ekonomi, UMKM kita digerakkan oleh para perempuan tangguh,” terangnya. (zia/ce/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/