Rabu, April 23, 2025
26.9 C
Palangkaraya

Fairid Soroti Penurunan Daya Beli Masyarakat Palangka Raya

PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyoroti kondisi ekonomi daerah yang mengalami deflasi sebesar 0,35 persen. Ia menilai, meskipun penurunan harga barang bisa dianggap positif, namun angka tersebut sekaligus mencerminkan melemahnya daya beli masyarakat yang perlu segera ditangani.

Hal ini disampaikan saat menghadiri Silaturahmi dan Halalbihalal Kerukunan Warga Hulu Sungai Selatan (KW-HSS) Kalimantan Tengah bersama Bupati dan Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), Sabtu (19/4/2025).

Fairid juga mengungkapkan keprihatinannya atas dampak deflasi yang dirasakan langsung oleh para pelaku usaha kecil. Ia pun menyampaikan permohonan maaf khusus kepada warga Banjar yang banyak berprofesi sebagai pedagang di Palangka Raya.

Baca Juga :  Ajang Promosi dan Membuka Peluang Kerja Sama

Menurutnya, kondisi pasar yang mulai sepi dan menurunnya jumlah pembeli menjadi indikator nyata dari penurunan konsumsi masyarakat”Deflasi ini memang menunjukkan harga menurun, tapi di sisi lain, hal ini juga menunjukkan kemampuan daya beli masyarakat yang ikut berkurang, kami menyadari dampaknya sangat terasa, khususnya bagi para pedagang.

Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu,” kata Fairid.Sebagai respons atas situasi ini, Pemerintah Kota Palangka Raya tengah menyiapkan sejumlah program bantuan sosial.

Di antaranya adalah penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) non DT-SEN serta bantuan modal usaha sebesar Rp2 juta untuk pelaku UMKM.Fairid memastikan, program bantuan ini akan segera disalurkan dan menjadi bagian dari program 100 hari kerja dirinya bersama Wakil Wali Kota Achmad Zaini.

Baca Juga :  Awal Tahun, Wali Kota Pimpin Apel Secara Virtual

Pemerintah berharap langkah ini dapat memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat dan menggerakkan kembali roda perekonomian kota. (mut/ans)

PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyoroti kondisi ekonomi daerah yang mengalami deflasi sebesar 0,35 persen. Ia menilai, meskipun penurunan harga barang bisa dianggap positif, namun angka tersebut sekaligus mencerminkan melemahnya daya beli masyarakat yang perlu segera ditangani.

Hal ini disampaikan saat menghadiri Silaturahmi dan Halalbihalal Kerukunan Warga Hulu Sungai Selatan (KW-HSS) Kalimantan Tengah bersama Bupati dan Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), Sabtu (19/4/2025).

Fairid juga mengungkapkan keprihatinannya atas dampak deflasi yang dirasakan langsung oleh para pelaku usaha kecil. Ia pun menyampaikan permohonan maaf khusus kepada warga Banjar yang banyak berprofesi sebagai pedagang di Palangka Raya.

Baca Juga :  Ajang Promosi dan Membuka Peluang Kerja Sama

Menurutnya, kondisi pasar yang mulai sepi dan menurunnya jumlah pembeli menjadi indikator nyata dari penurunan konsumsi masyarakat”Deflasi ini memang menunjukkan harga menurun, tapi di sisi lain, hal ini juga menunjukkan kemampuan daya beli masyarakat yang ikut berkurang, kami menyadari dampaknya sangat terasa, khususnya bagi para pedagang.

Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu,” kata Fairid.Sebagai respons atas situasi ini, Pemerintah Kota Palangka Raya tengah menyiapkan sejumlah program bantuan sosial.

Di antaranya adalah penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) non DT-SEN serta bantuan modal usaha sebesar Rp2 juta untuk pelaku UMKM.Fairid memastikan, program bantuan ini akan segera disalurkan dan menjadi bagian dari program 100 hari kerja dirinya bersama Wakil Wali Kota Achmad Zaini.

Baca Juga :  Awal Tahun, Wali Kota Pimpin Apel Secara Virtual

Pemerintah berharap langkah ini dapat memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat dan menggerakkan kembali roda perekonomian kota. (mut/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/