Jumat, Mei 2, 2025
25.7 C
Palangkaraya

Hari Tari Sedunia, Disbudpar Kalteng Gelar Workshop dan Festival Tarian 2025

PALANGKA RAYA-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Workshop dengan Tema Peningkatan SDM Kesenian Bidang Tari dan Busana Tari bagi Pelaku Seni Tahun 2025 dan Festival Tari bertajuk Palangka Raya Menari dengan tema Satu Gerakan Berjuta Makna.
Kegiatan yang digelar Unit Pelaksana Teknis Taman Budaya Kalteng ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disbudpar Kalteng, Hj Adiah Chandra Sari, di Gedung Galeri Seni Rupa, UPT Taman Budaya pada Selasa (29/4).
Adiah dalam sambutannya menjekaskan bahwa Workshop ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pelaku seni tari di Kalteng melalui pelatihan dan diskusi intensif dengan narasumber. Seni tari dinilai bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga cerminan nilai-nilai budaya dan kehidupan masyarakat Kalteng yang beragam.
“Kami berharap dengan adanya wokrshop yang dilaksanakan ini bisa menjadi media untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia seniman tari di Kalimantan Tengah. Silahkan untuk para peserta bisa mengajukan pertanyaan guna berdiskusi dengan para narasumber,” ucapnya.
Seni tari memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, lebih dari sekedar hiburan, seni tari juga merupakan cerminan dari kehidupan sehari-hari. Sebuah sarana untuk memahami dan merasakan berbagai nilai dan realitas yang ada di sekitar.
Pemerintah Provinsi berharap momen ini dijadikan sebagai langkah awal yang berarti dalam menambah wawasan, keterampilan, dan jaringan kerja dalam bidang seni tari.
“Kegiatan ini bukan hanya sekedar pelatihan semata, namun juga merupakan upaya nyata untuk menjaga dan mengembangkan kebudaya­n serta seni pertunjukan di kalteng melalui pembelajaran dan diskusi yang intensif,” tambah Adiah.
Seni budaya di kalteng mencerminkan keragaman etnis dan tradisi yang kaya dalam bingkai bhineka tunggal ika dan filosofi huma betang yang merupakan manifestasi dalam gambaran kebhinekaan. Kalteng merupakan satu tempat yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya namun tetap dalam satu kesatuan masyarakat kalteng.
Disbudpar Kalteng berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan seni melalui berbagai program pelatihan dan pementasan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya daerah sekaligus meningkatkan kualitas SDM pelaku seni.
Selanjutnya pada momentum sore harinya, juga digelar pementasan tari di Panggung Seni Bundaran Besar Palangka Raya sebagai puncak acara. Sebanyak 37 sanggar seni turut berpartisipasi memeriahkan festival yang sekaligus memperingati World Dance Day setiap (29/4).
Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D Binti, menjelaskan Palangka Raya Menari telah menjadi agenda rutin sejak 2021 sebagai bentuk apresiasi bagi pelaku seni. Kegiatan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, menegaskan peran seni dalam mengangkat nilai budaya dan kesetaraan.
“Kegiatan ini bisa menarik minat dan antusias masyarakat untuk hadir dan menyaksikan berbagai pertunjukan tari yang menampilkan kekayaan budaya Kalteng. Acara ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga media pelestarian seni tradisional bagi generasi muda,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Kalteng kembali menegaskan dedikasinya dalam melestarikan seni budaya daerah. Dukungan terhadap pelaku seni diharapkan dapat terus berkelanjutan untuk menjaga eksistensi warisan budaya di tengah mo­dernisasi. (*ren/nue)

Baca Juga :  Wujudkan Tercapainya Pengelolaan Sumber Daya Air yang Optimal

PALANGKA RAYA-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Workshop dengan Tema Peningkatan SDM Kesenian Bidang Tari dan Busana Tari bagi Pelaku Seni Tahun 2025 dan Festival Tari bertajuk Palangka Raya Menari dengan tema Satu Gerakan Berjuta Makna.
Kegiatan yang digelar Unit Pelaksana Teknis Taman Budaya Kalteng ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disbudpar Kalteng, Hj Adiah Chandra Sari, di Gedung Galeri Seni Rupa, UPT Taman Budaya pada Selasa (29/4).
Adiah dalam sambutannya menjekaskan bahwa Workshop ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pelaku seni tari di Kalteng melalui pelatihan dan diskusi intensif dengan narasumber. Seni tari dinilai bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga cerminan nilai-nilai budaya dan kehidupan masyarakat Kalteng yang beragam.
“Kami berharap dengan adanya wokrshop yang dilaksanakan ini bisa menjadi media untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia seniman tari di Kalimantan Tengah. Silahkan untuk para peserta bisa mengajukan pertanyaan guna berdiskusi dengan para narasumber,” ucapnya.
Seni tari memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, lebih dari sekedar hiburan, seni tari juga merupakan cerminan dari kehidupan sehari-hari. Sebuah sarana untuk memahami dan merasakan berbagai nilai dan realitas yang ada di sekitar.
Pemerintah Provinsi berharap momen ini dijadikan sebagai langkah awal yang berarti dalam menambah wawasan, keterampilan, dan jaringan kerja dalam bidang seni tari.
“Kegiatan ini bukan hanya sekedar pelatihan semata, namun juga merupakan upaya nyata untuk menjaga dan mengembangkan kebudaya­n serta seni pertunjukan di kalteng melalui pembelajaran dan diskusi yang intensif,” tambah Adiah.
Seni budaya di kalteng mencerminkan keragaman etnis dan tradisi yang kaya dalam bingkai bhineka tunggal ika dan filosofi huma betang yang merupakan manifestasi dalam gambaran kebhinekaan. Kalteng merupakan satu tempat yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya namun tetap dalam satu kesatuan masyarakat kalteng.
Disbudpar Kalteng berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan seni melalui berbagai program pelatihan dan pementasan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya daerah sekaligus meningkatkan kualitas SDM pelaku seni.
Selanjutnya pada momentum sore harinya, juga digelar pementasan tari di Panggung Seni Bundaran Besar Palangka Raya sebagai puncak acara. Sebanyak 37 sanggar seni turut berpartisipasi memeriahkan festival yang sekaligus memperingati World Dance Day setiap (29/4).
Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D Binti, menjelaskan Palangka Raya Menari telah menjadi agenda rutin sejak 2021 sebagai bentuk apresiasi bagi pelaku seni. Kegiatan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, menegaskan peran seni dalam mengangkat nilai budaya dan kesetaraan.
“Kegiatan ini bisa menarik minat dan antusias masyarakat untuk hadir dan menyaksikan berbagai pertunjukan tari yang menampilkan kekayaan budaya Kalteng. Acara ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga media pelestarian seni tradisional bagi generasi muda,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Kalteng kembali menegaskan dedikasinya dalam melestarikan seni budaya daerah. Dukungan terhadap pelaku seni diharapkan dapat terus berkelanjutan untuk menjaga eksistensi warisan budaya di tengah mo­dernisasi. (*ren/nue)

Baca Juga :  Wujudkan Tercapainya Pengelolaan Sumber Daya Air yang Optimal

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/