KALTENG POS–Pertandingan krusial akan tersaji dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 saat Barito Putera menghadapi Dewa United, Jumat (2/5/2025) di Stadion Demang Lehman, Martapura. Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan pertaruhan nasib bagi kedua tim yang membawa ambisi berbeda.
Dengan hanya empat laga tersisa, Barito Putera kini berada di ambang jurang zona degradasi Liga 1 2024/2025. Tim berjuluk Laskar Antasari menempati peringkat ke-15 klasemen sementara, hanya unggul satu poin dari Semen Padang yang berada di bawah garis merah.
Pelatih Barito, Vitor Tinoco, menyebut laga melawan Dewa United sebagai pertandingan hidup mati. Fokus utamanya bukan hanya strategi, tetapi juga membangun mentalitas para pemain.
“Ini laga hidup mati. Kami fokus membangun kepercayaan diri pemain, agar mereka yakin bisa melewati situasi sulit ini,” ujar Vitor saat konferensi pers pra-pertandingan.
Ia menambahkan, akan ada rotasi pemain Barito Putera sebagai bagian dari evaluasi usai kekalahan dari PSBS Biak. Strategi baru disiapkan demi mengamankan tiga poin krusial di kandang.
Sementara itu, Dewa United datang dengan motivasi tinggi. Tim asuhan Jan Olde Riekerink berambisi finis di posisi empat besar dan mengamankan tiket ke kompetisi Asia musim depan.
“Kami tahu Barito sedang berjuang menghindari degradasi. Tapi kami juga punya target besar, dan ingin menutup musim ini lebih baik dari tahun lalu,” ungkap Jan.
Menurutnya, laga ini akan ditentukan oleh kekuatan mental. Dewa United ingin tampil konsisten dan tidak terpeleset di momen krusial seperti ini.
Duel Taktik dan Mentalitas di Stadion Demang Lehman
Kiper Dewa United, Sonny Stevens, mewaspadai kekuatan Barito yang kini diperkuat pemain-pemain baru seperti Mati Maier dan Eber Bessa Moreno. Ia menilai Barito kini lebih solid dibanding putaran pertama.