Minggu, Juli 7, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Polisi Terbunuh di Ponton, Ditemukan Sejumlah Luka Bacok dan Tembak

PALANGKA RAYA – Kabar duka menyelimuti korps kepolisian. Anggota polisi dari Polda Kalteng dinyatakan tewas usai ditemukan warga di rawa-rawa Kompleks Ponton.

Tim forensik dari RS Bhayangkara menemukan sejumlah bekas luka. Mulai bekas pukulan benda tumpul, sabetan benda tajam atau dibacok dan lubang seperti bekas tembakan.

“Iya (luka, red) di dada dan di kepala,” kata Dirreskrimum Polda Kalteng Kombes Pol Faisal Napitupulu dikutip dari media Kalteng Pos Grup, Jumat (2/12/2022).

Polisi masih melakukan serangkaian proses penyelidikan terkait dugaan aksi penganiayaan yang menyebabkan tewasnya polisi bernama Aipda AW itu. Apakah dikeroyok atau dianiaya oleh satu orang.

Sementara dari kesaksian warga, korban diketahui sempat berteriak minta tolong hingga pada akhirnya ditemukan berada di rawa-rawa dengan kondisi lemah berlumur lumpur.

Baca Juga :  Butuh Upaya Ekstra Wujudkan Ponton Benar-Benar Bersinar

Warga setempat mengaku mendengar teriakan meminta tolong dari korban yang menceburkan diri ke rawa-rawa pada saat itu. Evakuasi dilakukan menggunakan alat gerobak seadanya yang dilakukan oleh warga terhadap korban.

Di sisi lain, aparat kepolisian dari Ditreskrimum Polda Kalteng yang dipimpin oleh Kombes Pol Faisal Napitupulu bersama Satreskrim Polresta Palangka Raya dan Polsek Pahandut, turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan mendalam.Saat melakukan penyisiran pada area tersebut petugas menemukan senjata tajam jenis parang dan linggis.

Belum diketahui, apa maksud dari Aipda AW mendatangi tempat yang sering disebut-sebut sebagai sarang narkoba itu.(kpg)

 

PALANGKA RAYA – Kabar duka menyelimuti korps kepolisian. Anggota polisi dari Polda Kalteng dinyatakan tewas usai ditemukan warga di rawa-rawa Kompleks Ponton.

Tim forensik dari RS Bhayangkara menemukan sejumlah bekas luka. Mulai bekas pukulan benda tumpul, sabetan benda tajam atau dibacok dan lubang seperti bekas tembakan.

“Iya (luka, red) di dada dan di kepala,” kata Dirreskrimum Polda Kalteng Kombes Pol Faisal Napitupulu dikutip dari media Kalteng Pos Grup, Jumat (2/12/2022).

Polisi masih melakukan serangkaian proses penyelidikan terkait dugaan aksi penganiayaan yang menyebabkan tewasnya polisi bernama Aipda AW itu. Apakah dikeroyok atau dianiaya oleh satu orang.

Sementara dari kesaksian warga, korban diketahui sempat berteriak minta tolong hingga pada akhirnya ditemukan berada di rawa-rawa dengan kondisi lemah berlumur lumpur.

Baca Juga :  Butuh Upaya Ekstra Wujudkan Ponton Benar-Benar Bersinar

Warga setempat mengaku mendengar teriakan meminta tolong dari korban yang menceburkan diri ke rawa-rawa pada saat itu. Evakuasi dilakukan menggunakan alat gerobak seadanya yang dilakukan oleh warga terhadap korban.

Di sisi lain, aparat kepolisian dari Ditreskrimum Polda Kalteng yang dipimpin oleh Kombes Pol Faisal Napitupulu bersama Satreskrim Polresta Palangka Raya dan Polsek Pahandut, turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan mendalam.Saat melakukan penyisiran pada area tersebut petugas menemukan senjata tajam jenis parang dan linggis.

Belum diketahui, apa maksud dari Aipda AW mendatangi tempat yang sering disebut-sebut sebagai sarang narkoba itu.(kpg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/