“Tanah ini dan legalitasnya sangatlah jelas. Strategis. Selain membeli tanah untuk RS ini, kami juga dapat hibah tanah. Untuk pembangunan kompleks kantor NU dan masjid NU di lingkar luar, Jalan Mahir Mahar, dekat Jalan banteng. Kami dapat tanah hibah, terimakasih Pak Matuyan, semoga ini jadi ladang pahala dan amal jariyah bapak,” imbuh Wahyudie.
Mewakili Pemprov, wajah Pj Sekda Kalteng H Nuryakin saat hadir tampak semringah. Lantaran pihaknya menilai fasilitas kesehatan atau Klinik NU di Jalan G Obos Palangka Raya, sudah tidak bisa dimaksimalkan lagi.
“Klinik sudah tidak bisa dimaksimalkan lagi sehingga bangun rumah sakit di sini. Kami senang PWNU saat ini makin aktif. Kami berterima kasih dan Pemprov mengapresiasi PWNU dalam upaya membantu masyarakat,” ungkap Nuryakin.
Nuryakin menegaskan, sudah saatnya kelak RS NU dikelola dengan baik dan profesional. Lantaran Pemprov Kalteng bakal berinvestasi ke rumah sakit Kelas-D tersebut. Sehingga, pemprov juga harus mendukung pembangunan fasilitas kesehatan ini.
“Kami senang akan ada rumah sakit lagi. Karena akan membantu warga. Tentu saja untuk semua warga. Tidak mungkin ke rumah sakit ditanya agamanya apa, dan sebagainya. Semua harus dan pasti dilayani,” tambah Nuryakin yang juga merupakan Nahdliyin.
Sebelum plang nama pembangunan RS NU dipancangkan, ada doa bersama yang dipimpin Rois Syuriah KH Chairudin Halim. Rasa syukur dan optimistis terpancar dari pengurus PWNU, Ansor, pemberi hibah, tim hukum, pengembang perumahan, hingga pekerja yang hadir.
Serentak didirikan, diawali Pj Sekda memasukkan adonan semen dan pasir, dilanjutkan yang lainnya sembari melantunkan pujian (selawat) hingga pekikan takbir. Semoga semua berjalan lancar dan segala kendala diberikan jalan Allah SWT. Amin. (*)