Kamis, Mei 8, 2025
35.2 C
Palangkaraya

Angka Kemiskinan di Kalteng Alami Kenaikan, Ini Data Terbaru versi BPS

PALANGKA RAYA – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, jumlah penduduk miskin Kalteng pada September 2024 mencapai 5,26 persen dari total penduduk. Angka ini naik dibandingkan bulan Maret 2024 (naik 0,09 persen poin) dan Maret 2023 (naik 0,15 persen poin). Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 149.240 orang, bertambah sekitar 3.620 orang dari Maret 2024 dan 7.080 orang dari Maret 2023.

Kemiskinan masih menjadi masalah yang terus dihadapi masyarakat. Salah satu penyebab kenaikan angka kemiskinan di masa lalu, seperti pada tahun 2020, adalah banyaknya pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.

Pegawai BPS Kalteng, Endah, menjelaskan, kemiskinan diukur dari kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar, baik makanan maupun non-makanan, berdasarkan jumlah pengeluaran. Seseorang dikategorikan miskin jika rata-rata pengeluaran bulanannya berada di bawah garis kemiskinan (GK).

Baca Juga :  Daerah tanpa Sengketa Pilkada Akan Dilantik Serentak, Catat Tanggalnya

Sementara itu, GK Kalteng pada September 2024 adalah sebesar Rp 641.524 per orang per bulan, naik 2,82 persen dari Maret 2024. Rata-rata satu rumah tangga miskin di Kalteng terdiri dari sekitar 4–5 orang, sehingga total kebutuhan per bulan untuk satu keluarga miskin mencapai sekitar Rp 3.002.332.

“Biaya hidup terus berjalan, tapi kondisi ekonomi sebagian masyarakat justru makin tertekan. Mereka tidak hanya kesulitan mencukupi kebutuhan sendiri, tapi juga kebutuhan keluarga,” kata Endah, Selasa (6/5).(*afa)

PALANGKA RAYA – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, jumlah penduduk miskin Kalteng pada September 2024 mencapai 5,26 persen dari total penduduk. Angka ini naik dibandingkan bulan Maret 2024 (naik 0,09 persen poin) dan Maret 2023 (naik 0,15 persen poin). Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 149.240 orang, bertambah sekitar 3.620 orang dari Maret 2024 dan 7.080 orang dari Maret 2023.

Kemiskinan masih menjadi masalah yang terus dihadapi masyarakat. Salah satu penyebab kenaikan angka kemiskinan di masa lalu, seperti pada tahun 2020, adalah banyaknya pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.

Pegawai BPS Kalteng, Endah, menjelaskan, kemiskinan diukur dari kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar, baik makanan maupun non-makanan, berdasarkan jumlah pengeluaran. Seseorang dikategorikan miskin jika rata-rata pengeluaran bulanannya berada di bawah garis kemiskinan (GK).

Baca Juga :  Daerah tanpa Sengketa Pilkada Akan Dilantik Serentak, Catat Tanggalnya

Sementara itu, GK Kalteng pada September 2024 adalah sebesar Rp 641.524 per orang per bulan, naik 2,82 persen dari Maret 2024. Rata-rata satu rumah tangga miskin di Kalteng terdiri dari sekitar 4–5 orang, sehingga total kebutuhan per bulan untuk satu keluarga miskin mencapai sekitar Rp 3.002.332.

“Biaya hidup terus berjalan, tapi kondisi ekonomi sebagian masyarakat justru makin tertekan. Mereka tidak hanya kesulitan mencukupi kebutuhan sendiri, tapi juga kebutuhan keluarga,” kata Endah, Selasa (6/5).(*afa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/