Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Siaran TV Analog Dimatikan, Warga Buru STB

PALANGKA RAYA-Sejak 2 November lalu pemerintah melalui Kemenkominfo RI mematikan siaran TV Analog secara bertahap dan migrasi ke TV Digital. Sebagian daerah di Kalteng tidak bisa lagi menikmati siaran TV Analog, salah satunya di Kota Palangka Raya.

Untuk dapat menikmati siaran TV Digital, masyarakat dapat membeli Set Top Box (STB), sebuah perangkat elektronik yang berfungsi menangkap saluran TV digital. Setelah kebijakan migrasi TV Analog ke Digital, beberapa pedagang toko elektronik merasakan kenaikan pembelian STB. Kenaikan pembelian itu dirasakan betul oleh pedagang elektronik di dua kawasan pasar terbesar di Kota Palangka Raya, yaitu pedagang elektronik kawasan Pasar Besar dan kawasan Pasar Kahayan.

Di kawasan Pasar Besar, tiga orang pedagang toko elektronik merasakan betul kenaikan itu. Pemilik Toko Elektronik Makmur Jaya, Sari Noviana menuturkan meski tidak signifikan, peningkatan itu sangat dirasakan dengan dua kali lipat pembeli dari sebelum kebijakan itu ditetapkan. Ia menjual STB dengan harga yang berkisar antara Rp200 ribu-Rp300 ribu.

“Kalau sebelum tanggal dua itu kami jual STB biasanya cuman laku lima dalam sehari, sekarang sejak kebijakan itu ditetapkan kami menjual STB bisa 10-15 terjual, banyak masyarakat yang beli sejak saat itu,” tuturnya.

“Meski tidak signifikan, dalam artian produk lain masih besar untungnya, tapi pembelian STB meningkat lah,” tambahnya.
Senada dengan Sari, Adi, pemilik Toko Elektronik Putra Jaya mengaku juga mengalami kenaikan pembelian pada produk-produk STB yang ia jual. Dalam sehari, bisa terjual 5-10 STB. Ada banyak produk STB yang mereka jual dengan berbagai merek. Ada dua merek yang saat ini mereka unggulkan melihat dari banyaknya masyarakat yang membeli, yaitu STB merek Advance dan STB merek Matrix.

Baca Juga :  Provinsi yang Disegani

“Matrix harganya Rp250 ribu, sementara Advance Rp200 ribu, Matrix agak mahal dari Advance, tapi memang lebih unggul dalam pilihan channel,” tuturnya.
Berbeda dengan Sari dan Adi, pedagang di Toko Hafi Elektronik, Ferdi mengatakan di tokonya yang laku bukanlah STB, melainkan televisi digital. Televisi digital itu meski berharga jauh lebih mahal dari total harga STB dan antena, justru para pembeli yang ke tokonya, khususnya pembeli yang ingin menikmati televisi digital, langsung membeli tv digital berbentuk LED yang mereka jual.

“Harganya televisi digital itu satu juta-an, ditambah antena, dari situ orang bisa langsung menikmati siaran digital tanpa membeli set top box,” tuturnya.
Meski demikian, Ferdi mengakui pembelian STB di tokonya memang meningkat walaupun tidak sesignifkan peningkatan pada penjualan tv digital.

Sementara itu di kawasan Pasar Kahayan, Ari selaku pemilik Toko Ari Elektronik menuturkan juga bahwa akhir-akhir ini banyak pembeli yang datang ke tokonya untuk membeli STB. Pembeli itu merupakan warga kompleks Mendawai dan warga yang tinggal di Jalan Tjilik Riwut KM.3.

“Sehari paling dikitnya terjual lima, paling banyak bisa 10-an buah, yang beli banyak dari Mendawai dan Pal 3,” ucapnya ramah.
Rizaldi pemilik toko elektronik Mulia Jaya di pasar besar mengatakan satu bulan ini antusias masyarakat banyak berdatangan ke toko untuk membeli STB.

“Banyak dalam satu bulan ini masyarakat yang membeli STB, enggak menghitung juga, apalagi mereka taukan berita yang beredar TV analog tidak bisa digunakan lagi,” ucap Rizaldi, (5/11/2022).
Ia juga melihat masyarakat yang membeli STB rata-rata dari kalangan menengah ke bawah, yang masih mempunyai TV analog. Dikarenakan TV digital yang harga yang relatif mahal, membuat masyarakat lebih memilih membeli STB ketimbang membeli TV digital.

Baca Juga :  Migrasi Tv Analog ke Digital Masih Terkendala

Rizaldi menjelaskan harga STB mulai dari harga 200-255 ribu, tergantung jenis dan kualitas setiap produk. Dengan kondisi seperti ini membuat Rizaldi berkeinginan menstol STB lebih banyak lagi.
“TV sekarangkan yang dijual TV digital, kalau adapun TV analog itu stok terdahulu,” ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh penjual elektronik yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya dengan nama Lita. Seperti Rizaldi ia mengakui bahwa saat ini pembeli STB bertambah dari pada bulan-bulan yang lalu. “Intinya sebulan lebih ini sudah rame orang-orang membeli STB,” ucapnya.

Di tokonya sendiri tersedia TV analog yang dilengkapi STB yang aktif digunakan olehnya untuk mengisi waktunya sehari-hari sembari untuk menemaninya sambil berjaga toko. Selain sebagai hiburan TV itu juga digunakan untuk mengajari para pembeli untuk bagaimana menggunakan STB.

“Saya kami juga mengajari pembeli yang kurang paham bagaimana menggunakan STB,” tegasnya.
Ia mengaku banyak yang membeli STB ketimbang TV baru yang semuanya telah diatur menjadi TV digital.

Berbanding terbalik dengan toko Kurnia Baru yang terdapat di jalan A Yani. Salah satu pegawainya yang bernama Anis mengatakan bahwa di tempatnya bekerja banyak yang membeli TV digital. Hal ini mungkin dikarenakan ia bekerja di Toko Elektronik besar yang didominasi menjual TV bermerek.
“Di sini banyak yang membeli TV digital mas dari pada STB,” ucapnya. (dan/irj/ala)

PALANGKA RAYA-Sejak 2 November lalu pemerintah melalui Kemenkominfo RI mematikan siaran TV Analog secara bertahap dan migrasi ke TV Digital. Sebagian daerah di Kalteng tidak bisa lagi menikmati siaran TV Analog, salah satunya di Kota Palangka Raya.

Untuk dapat menikmati siaran TV Digital, masyarakat dapat membeli Set Top Box (STB), sebuah perangkat elektronik yang berfungsi menangkap saluran TV digital. Setelah kebijakan migrasi TV Analog ke Digital, beberapa pedagang toko elektronik merasakan kenaikan pembelian STB. Kenaikan pembelian itu dirasakan betul oleh pedagang elektronik di dua kawasan pasar terbesar di Kota Palangka Raya, yaitu pedagang elektronik kawasan Pasar Besar dan kawasan Pasar Kahayan.

Di kawasan Pasar Besar, tiga orang pedagang toko elektronik merasakan betul kenaikan itu. Pemilik Toko Elektronik Makmur Jaya, Sari Noviana menuturkan meski tidak signifikan, peningkatan itu sangat dirasakan dengan dua kali lipat pembeli dari sebelum kebijakan itu ditetapkan. Ia menjual STB dengan harga yang berkisar antara Rp200 ribu-Rp300 ribu.

“Kalau sebelum tanggal dua itu kami jual STB biasanya cuman laku lima dalam sehari, sekarang sejak kebijakan itu ditetapkan kami menjual STB bisa 10-15 terjual, banyak masyarakat yang beli sejak saat itu,” tuturnya.

“Meski tidak signifikan, dalam artian produk lain masih besar untungnya, tapi pembelian STB meningkat lah,” tambahnya.
Senada dengan Sari, Adi, pemilik Toko Elektronik Putra Jaya mengaku juga mengalami kenaikan pembelian pada produk-produk STB yang ia jual. Dalam sehari, bisa terjual 5-10 STB. Ada banyak produk STB yang mereka jual dengan berbagai merek. Ada dua merek yang saat ini mereka unggulkan melihat dari banyaknya masyarakat yang membeli, yaitu STB merek Advance dan STB merek Matrix.

Baca Juga :  Provinsi yang Disegani

“Matrix harganya Rp250 ribu, sementara Advance Rp200 ribu, Matrix agak mahal dari Advance, tapi memang lebih unggul dalam pilihan channel,” tuturnya.
Berbeda dengan Sari dan Adi, pedagang di Toko Hafi Elektronik, Ferdi mengatakan di tokonya yang laku bukanlah STB, melainkan televisi digital. Televisi digital itu meski berharga jauh lebih mahal dari total harga STB dan antena, justru para pembeli yang ke tokonya, khususnya pembeli yang ingin menikmati televisi digital, langsung membeli tv digital berbentuk LED yang mereka jual.

“Harganya televisi digital itu satu juta-an, ditambah antena, dari situ orang bisa langsung menikmati siaran digital tanpa membeli set top box,” tuturnya.
Meski demikian, Ferdi mengakui pembelian STB di tokonya memang meningkat walaupun tidak sesignifkan peningkatan pada penjualan tv digital.

Sementara itu di kawasan Pasar Kahayan, Ari selaku pemilik Toko Ari Elektronik menuturkan juga bahwa akhir-akhir ini banyak pembeli yang datang ke tokonya untuk membeli STB. Pembeli itu merupakan warga kompleks Mendawai dan warga yang tinggal di Jalan Tjilik Riwut KM.3.

“Sehari paling dikitnya terjual lima, paling banyak bisa 10-an buah, yang beli banyak dari Mendawai dan Pal 3,” ucapnya ramah.
Rizaldi pemilik toko elektronik Mulia Jaya di pasar besar mengatakan satu bulan ini antusias masyarakat banyak berdatangan ke toko untuk membeli STB.

“Banyak dalam satu bulan ini masyarakat yang membeli STB, enggak menghitung juga, apalagi mereka taukan berita yang beredar TV analog tidak bisa digunakan lagi,” ucap Rizaldi, (5/11/2022).
Ia juga melihat masyarakat yang membeli STB rata-rata dari kalangan menengah ke bawah, yang masih mempunyai TV analog. Dikarenakan TV digital yang harga yang relatif mahal, membuat masyarakat lebih memilih membeli STB ketimbang membeli TV digital.

Baca Juga :  Migrasi Tv Analog ke Digital Masih Terkendala

Rizaldi menjelaskan harga STB mulai dari harga 200-255 ribu, tergantung jenis dan kualitas setiap produk. Dengan kondisi seperti ini membuat Rizaldi berkeinginan menstol STB lebih banyak lagi.
“TV sekarangkan yang dijual TV digital, kalau adapun TV analog itu stok terdahulu,” ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh penjual elektronik yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya dengan nama Lita. Seperti Rizaldi ia mengakui bahwa saat ini pembeli STB bertambah dari pada bulan-bulan yang lalu. “Intinya sebulan lebih ini sudah rame orang-orang membeli STB,” ucapnya.

Di tokonya sendiri tersedia TV analog yang dilengkapi STB yang aktif digunakan olehnya untuk mengisi waktunya sehari-hari sembari untuk menemaninya sambil berjaga toko. Selain sebagai hiburan TV itu juga digunakan untuk mengajari para pembeli untuk bagaimana menggunakan STB.

“Saya kami juga mengajari pembeli yang kurang paham bagaimana menggunakan STB,” tegasnya.
Ia mengaku banyak yang membeli STB ketimbang TV baru yang semuanya telah diatur menjadi TV digital.

Berbanding terbalik dengan toko Kurnia Baru yang terdapat di jalan A Yani. Salah satu pegawainya yang bernama Anis mengatakan bahwa di tempatnya bekerja banyak yang membeli TV digital. Hal ini mungkin dikarenakan ia bekerja di Toko Elektronik besar yang didominasi menjual TV bermerek.
“Di sini banyak yang membeli TV digital mas dari pada STB,” ucapnya. (dan/irj/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/