Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Efisiensi Operasional Dorong Pertumbuhan dan Stabilitas Bank Kalteng

PALANGKA RAYA-PT Bank Kalteng berhasil mengawali kuartal keempat tahun 2024  dengan catatan kinerja keuangan yang mencerminkan efisiensi dan ketangguhan operasional di tengah tantangan industri perbankan. Fokus Bank Kalteng dalam menjaga stabilitas dan mengoptimalkan kinerja telah membuahkan hasil yang positif, terutama dalam upaya menjaga efisiensi.

Efisiensi Bank Kalteng tercermin dari beberapa indikator kinerja keuangan pada tahun 2024 meliputi Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Pada Oktober 2024, Bank Kalteng berhasil menjaga rasio BOPO di angka 70,06%.

Hal ini menunjukkan Bank Kalteng mampu mempertahankan beban operasional yang efisien dibandingkan dengan pendapatan operasional yang dihasilkan, ini merupakan implikasi dari efisiensi biaya yang baik, serta pengelolaan sumber daya yang optimal dan penekanan pada efisiensi di berbagai lini operasional.

Laba Bersih setelah pajak mencapai Rp313 miliar, meningkat 4,57% secara YoY. Pencapaian laba ini mencapai 100,55% dari target tahunan sebesar Rp 311 miliar, yang menunjukkan bahwa Bank Kalteng telah berhasil memenuhi dan melampaui target laba bersih untuk tahun ini.

Baca Juga :  Tukang AC Cabuli Bocah

Untuk Return on Assets (ROA), tingkat pengembalian aset mencapai 2,75%, mengindikasikan kemampuan Bank Kalteng dalam memaksimalkan pendapatan dari aset yang dikelola, dan memastikan profitabilitas yang sehat di tengah kondisi pasar yang dinamis. Secara umum, untuk bank, ROA yang  berada di kisaran 1-2% sudah dianggap baik, sehingga ROA sebesar 2,75% mengindikasikan kinerja yang sangat kuat dan efisien dalam penggunaan aset untuk menghasilkan laba.

“Kami berkomitmen untuk menjaga efisiensi operasional sambil memastikan bahwa layanan kepada nasabah tetap optimal. Kinerja keuangan yang solid ini adalah hasil dari kerja keras seluruh tim Bank Kalteng dan strategi berkelanjutan yang telah kami jalankan selama ini,” kata Direktur Utama Bank Kalteng, Maslipansyah.

Baca Juga :  Tiga Hakim Dinonaktifkan Sementara

Kinerja Bank Kalteng tersebut juga tercermin dari keberhasilan dalam menyabet penghargaan Most Efficient Bank untuk kategori BPD (Sumatera-Kalimantan) dalam gelaran Bisnis Indonesia Financial Awards (BIFA) 2024.

Bank Kalteng mencatatkan kredit yang tumbuh 12,22% yoy menjadi Rp10.492 triliun per Oktober 2024 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp9.350 triliun. Sejalan dengan itu, DPK Bank Kalteng juga terus meningkat 11,20% yoy menjadi Rp14.528 triliun.

Seiring dengan kenaikkan kredit dan DPK, total aset Bank Kalteng pun terkerek naik 16,72% yoy menjadi Rp19,8 triliun. Pencapaian ini didukung oleh strategi pengelolaan risiko yang efektif dan pemanfaatan aset secara maksimal untuk mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan. (hms/abw/b35)

PALANGKA RAYA-PT Bank Kalteng berhasil mengawali kuartal keempat tahun 2024  dengan catatan kinerja keuangan yang mencerminkan efisiensi dan ketangguhan operasional di tengah tantangan industri perbankan. Fokus Bank Kalteng dalam menjaga stabilitas dan mengoptimalkan kinerja telah membuahkan hasil yang positif, terutama dalam upaya menjaga efisiensi.

Efisiensi Bank Kalteng tercermin dari beberapa indikator kinerja keuangan pada tahun 2024 meliputi Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Pada Oktober 2024, Bank Kalteng berhasil menjaga rasio BOPO di angka 70,06%.

Hal ini menunjukkan Bank Kalteng mampu mempertahankan beban operasional yang efisien dibandingkan dengan pendapatan operasional yang dihasilkan, ini merupakan implikasi dari efisiensi biaya yang baik, serta pengelolaan sumber daya yang optimal dan penekanan pada efisiensi di berbagai lini operasional.

Laba Bersih setelah pajak mencapai Rp313 miliar, meningkat 4,57% secara YoY. Pencapaian laba ini mencapai 100,55% dari target tahunan sebesar Rp 311 miliar, yang menunjukkan bahwa Bank Kalteng telah berhasil memenuhi dan melampaui target laba bersih untuk tahun ini.

Baca Juga :  Tukang AC Cabuli Bocah

Untuk Return on Assets (ROA), tingkat pengembalian aset mencapai 2,75%, mengindikasikan kemampuan Bank Kalteng dalam memaksimalkan pendapatan dari aset yang dikelola, dan memastikan profitabilitas yang sehat di tengah kondisi pasar yang dinamis. Secara umum, untuk bank, ROA yang  berada di kisaran 1-2% sudah dianggap baik, sehingga ROA sebesar 2,75% mengindikasikan kinerja yang sangat kuat dan efisien dalam penggunaan aset untuk menghasilkan laba.

“Kami berkomitmen untuk menjaga efisiensi operasional sambil memastikan bahwa layanan kepada nasabah tetap optimal. Kinerja keuangan yang solid ini adalah hasil dari kerja keras seluruh tim Bank Kalteng dan strategi berkelanjutan yang telah kami jalankan selama ini,” kata Direktur Utama Bank Kalteng, Maslipansyah.

Baca Juga :  Tiga Hakim Dinonaktifkan Sementara

Kinerja Bank Kalteng tersebut juga tercermin dari keberhasilan dalam menyabet penghargaan Most Efficient Bank untuk kategori BPD (Sumatera-Kalimantan) dalam gelaran Bisnis Indonesia Financial Awards (BIFA) 2024.

Bank Kalteng mencatatkan kredit yang tumbuh 12,22% yoy menjadi Rp10.492 triliun per Oktober 2024 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp9.350 triliun. Sejalan dengan itu, DPK Bank Kalteng juga terus meningkat 11,20% yoy menjadi Rp14.528 triliun.

Seiring dengan kenaikkan kredit dan DPK, total aset Bank Kalteng pun terkerek naik 16,72% yoy menjadi Rp19,8 triliun. Pencapaian ini didukung oleh strategi pengelolaan risiko yang efektif dan pemanfaatan aset secara maksimal untuk mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan. (hms/abw/b35)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/