PALANGKA RAYA-Polemik internal pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng belum padam. Kisruh antarpengurus ini mulai memanas setelah mundurnya Eddy Raya Samsuri dari jabatan sebagai ketua KONI pada 20 Desember 2022 lalu. Tidak ingin konflik di induk semua pengprov cabang olahraga ini berlarut, Gubernur H Sugianto Sabran pun turun tangan, menemui para pengurus di Aula Jayang Tingang Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (7/3/2023).
Pertemuan dengan agenda silaturahmi dan rapat koordinasi keolahragaan bersama gubernur itu tanpa dihadiri Plt Ketua Umum (Ketum) KONI Kalteng Christian Sancho. Tidak ada sosok Sancho dalam pertemuan yang membahas mengenai langkah-langkah untuk memajukan olahraga di Bumi Tambun Bungai.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh gubernur. Dalam arahannya, gubernur meminta agar kisruh dalam tubuh KONI Kalteng segera diselesaikan, mengingat ada banyak event olahraga yang akan diselenggarakan di Bumi Tambun Bungai dalam waktu dekat.
“Pada tahun-tahun ke depan Kalteng akan mengadakan Porprov, Pra-PON, PON, dan Gubernur Cup, kita juga harus mempersiapkan bibit-bibit atlet untuk bertanding pada event-event olahraga nasional, maka dari itu perlu keseriusan,” ucap gubernur.
Mengingat pentingnya keseriusan dalam membina atlet dan mencari bibit-bibit unggul atlet, gubernur mewanti-wanti agar kisruh internal KONI Kalteng sudah seharusnya diselesaikan. Terkait gesekan-gesekan yang terjadi antarpengurus, gubernur mengajak para pengurus KONI Kalteng untuk kembali ke tujuan utama KONI, yakni membina cabang olahraga dan menggali bibit unggul atlet sehingga dapat membuat Kalteng berjaya di bidang olahraga.
“Saya berharap KONI Kalteng makin baik, karena ke depannya kita akan menghadapi Porprov, Pra-PON, dan PON. Mari kita kembali pada tujuan kita, yaitu membangkitkan olahraga Kalteng,” tuturnya.
Dengan banyaknya agenda olahraga yang harus disiapkan, maka kisruh internal ini bisa saja berdampak pada terbengkalainya persiapan. Karena itu gubernur berencana membentuk satuan tugas (satgas) PON.
“Dibentuk satgas saja kalau masih kisruh. Untuk mencari bibit unggul olahragawan, kita harus serius, jangan ditunggangi kepentingan, jangan sampai ada nepotisme dalam olahraga atau memasukkan orang dekat untuk ikut pertandingan tanpa memperhatikan kualitas, jangan ada sentimen kesukuan, karena semua orang punya hak yang sama bila sudah hidup di Kalteng, tidak ada pertimbangan-pertimbangan yang berlandaskan kesukuan atau golongan,” tegas gubernur.
Kisruh perebutan jabatan ketua umum dalam kepengurusan KONI Kalteng sudah saatnya diselesaikan. Gubernur juga menanggapi anggapan yang beredar di masyarakat terkait wacana pendapukan dirinya menjadi ketua umum KONI Kalteng. “Apa, gubernur mau jadi ketum, jadi gubernur saja sudah sibuk, ngapain nambah lagi jadi ketua KONI, sudah cukup saja saya mengurus daerah, banyak yang bisa jadi ketua, siapa pun itu bisa, yang penting punya komitmen untuk memperbaiki dan memajukan olahraga Kalteng,” tuturnya.
Dalam wawancara singkat dengan wartawan usai rapat itu, gubernur menegaskan bahwa perihal penarikan gedung tersebut tidak berarti ada konflik antara KONI dengan Pemprov Kalteng. Pihaknya juga berupaya untuk mencari gedung yang lebih baik bagi KONI Kalteng. “Bukan penarikan ya, tapi kami berupaya untuk mencarikan gedung yang lebih baik,” tandasnya.
Dalam rapat kemarin, para pengurus KONI Kalteng yang hadir dipimpin Wakil Ketua Umum Bidang Bina Prestasi Marcos Tuwan. Sementara Plt Ketum KONI Kalteng terpilih Christian Sancho berhalangan hadir karena sedang berada di Jakarta untuk urusan dengan KONI pusat.
Waketum Bidang Bina Prestasi KONI Kalteng Marcos Tuwan mengatakan, terkait penyelesaian kisruh antarpengurus KONI Kalteng, pihaknya telah membuat surat penolakan atas keputusan pemimpin rapat pleno penunjukan Plt Ketum KONI Kalteng dalam pertemuan yang digelar di aula KONI Kalteng beberapa waktu lalu.
Untuk menyelesaikan polemik itu, pihaknya telah mengajukan permohonan audiensi ke KONI pusat. Tanggal 9 Maret nanti pihaknya akan menemui KONI pusat untuk klarifikasi.
“Mudah-mudahan bisa menghasilkan keputusan terbaik. Mohon dukungan doa dari saudara-saudara semua, supaya masalah ini segera menemui titik terang, sehingga polemik internal KONI ini segera berakhir dan bisa fokus membina atlet, tanggal 9 Maret nanti kami menghadap ke pusat,” bebernya.
Marcos juga menyebut bahwa KONI Kalteng telah mengajukan surat pinjam pakai bekas gedung dinas pemberdayaan perempuan yang terletak di Jalan MH Thamrin.
Sementara itu, saat Kalteng Pos mencoba menghubungi Plt Ketum KONI Kalteng Christian Sancho untuk dimintai tanggapan terkait pertemuan yang digelar gubernur dengan pengurus KONI Kalteng, Sancho justru enggan berkomentar. “Sementara no comment, ya,” tulis Sancho melalui pesan singkat, tadi malam. (dan/ce/ala)