PALANGKA RAYA-Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran SKom mengajak semua elemen di Bumi Tambun Bungai ini untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Semua pihak juga diminta merawat falsafah huma betang dan musyawarah mufakat sehingga terus dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Saat ini kondisi di Kalteng cukup kondusif. Karena itu seluruh elemen masyarakat, baik tokoh adat, tokoh agama, serta pemangku kebijakan diharapkan tetap menjaga kondisi yang sudah nyaman ini,” ungkap pria yang juga menjabat ketua umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng itu kepada Kalteng Pos, Senin (7/11).
Dalam menjalankan aktivitas dan kehidupan sehari-hari, masyarakat diingatkan untuk tidak mudah terprovokasi dan mengambil tindakan yang bisa merugikan pemerintah maupun masyarakat sendiri.
“Kita harus bisa tolong-menolong dan bergotong royong dalam hidup bermasyarakat. Keamanan menjadi tanggung jawab kita semua. Mari saling membantu dalam menciptakan situasi kondusif dan keamanan untuk membantu polisi dan TNI dalam menjaga kamtibmas,” katanya.
Antisipasi terjadinya kejahatan serta hal-hal yang dikeluhkan masyarakat, juga menjadi tugas bersama. Bersinergi dengan pemerintah, TNI, Polri, lembaga adat, lembaga keagamaan, organisasi kepemudaan, maupun organisasi lainnya yang ada di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila, Tanah Berkah untuk Indonesia.
“Masalah keamanan bukan semata-mata tanggung jawab TNI, Polri, dan pemerintah daerah, tapi juga tanggung jawab masyarakat. Perlu peran serta masyarakat. Kami mengapresiasi semua upaya yang telah dilakukan selama ini, sehingga situasi dan kondisi Kalteng tetap kondusif. Ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan,” tegasnya. (nue/ce/ala)
PALANGKA RAYA-Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran SKom mengajak semua elemen di Bumi Tambun Bungai ini untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Semua pihak juga diminta merawat falsafah huma betang dan musyawarah mufakat sehingga terus dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Saat ini kondisi di Kalteng cukup kondusif. Karena itu seluruh elemen masyarakat, baik tokoh adat, tokoh agama, serta pemangku kebijakan diharapkan tetap menjaga kondisi yang sudah nyaman ini,” ungkap pria yang juga menjabat ketua umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng itu kepada Kalteng Pos, Senin (7/11).
Dalam menjalankan aktivitas dan kehidupan sehari-hari, masyarakat diingatkan untuk tidak mudah terprovokasi dan mengambil tindakan yang bisa merugikan pemerintah maupun masyarakat sendiri.
“Kita harus bisa tolong-menolong dan bergotong royong dalam hidup bermasyarakat. Keamanan menjadi tanggung jawab kita semua. Mari saling membantu dalam menciptakan situasi kondusif dan keamanan untuk membantu polisi dan TNI dalam menjaga kamtibmas,” katanya.
Antisipasi terjadinya kejahatan serta hal-hal yang dikeluhkan masyarakat, juga menjadi tugas bersama. Bersinergi dengan pemerintah, TNI, Polri, lembaga adat, lembaga keagamaan, organisasi kepemudaan, maupun organisasi lainnya yang ada di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila, Tanah Berkah untuk Indonesia.
“Masalah keamanan bukan semata-mata tanggung jawab TNI, Polri, dan pemerintah daerah, tapi juga tanggung jawab masyarakat. Perlu peran serta masyarakat. Kami mengapresiasi semua upaya yang telah dilakukan selama ini, sehingga situasi dan kondisi Kalteng tetap kondusif. Ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan,” tegasnya. (nue/ce/ala)
