PANGKALAN BUN-Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kotawaringin Barat (Kobar) menyatakan ketidakhadiran mereka dalam kompetisi Liga 4 disebabkan oleh kendala teknis, khususnya terkait anggaran. Kompetisi yang digelar di Palangka Raya itu dinilai membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga setelah melalui berbagai pertimbangan, Askab Kobar memutuskan untuk tidak ambil bagian dalam even tersebut.
“Banyak pertimbangan mengapa Askab Kobar tidak ikut serta dalam kompetisi Liga 4 di Palangka Raya. Padahal kami memiliki banyak pemain potensial yang ingin berkontribusi,” ujar Sekretaris PSSI Kobar, Syamsudinnoor.
Ia menjelaskan bahwa jajaran Exco dan pengurus PSSI Kobar telah melakukan rapat dan komunikasi intens terkait hal ini. Salah satu pertimbangan utama adalah besarnya anggaran yang dibutuhkan, mengingat Liga 4 merupakan kompetisi semi profesional yang mengharuskan pemain terikat kontrak, dengan nilai yang bervariasi antar pemain.
“Biaya yang dibutuhkan cukup besar, apalagi jika kami membawa pemain senior. Perlakuannya tentu berbeda dibandingkan pemain junior. Belum lagi jika tim lolos ke putaran selanjutnya, maka dana yang dibutuhkan akan semakin besar,” tambahnya.
Selain faktor anggaran untuk Liga 4, Askab Kobar juga tengah mempersiapkan agenda penting lainnya, yakni Kongres Pemilihan Ketua PSSI Kobar yang juga membutuhkan alokasi dana tersendiri.
“Di bulan ini, kami juga menggelar kongres pemilihan ketua PSSI yang baru, dan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kami harus memilih prioritas yang bisa dilakukan sesuai kemampuan anggaran,” tegas Syamsudinnoor.
Meski tidak turut ambil bagian secara kelembagaan, ia mengaku tetap bangga karena sejumlah pemain asal Kobar tetap berpartisipasi dalam Liga 4 dengan bergabung di tim-tim lain di Kalimantan Tengah. Para pemain yang ingin berkompetisi pun telah mendapatkan izin dari pengurus.
Seperti diketahui, kompetisi sepak bola Liga 4 diikuti oleh Perssukma Sukamara, Pulang Pisau United dan Sylva Kalteng. (son/ala)