Jumat, November 22, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Mayat Tanpa Identitas Mengapung di DAS Mentaya

SAMPIT – Warga Kotawaringin Timur (Kotim) dihebohkan adanya penemuan mayat laki-laki tanpa identitas (Mr X) mengapung di DAS Mentaya tepatnya sekitar 50 Meter dari Pelabuhan Habaring Hurung Sampit, Kamis (10/6/2021).

Kapolres Kotim, AKBP. Abdole Harris Jakin S.I.K., MSi melalui Kasat Polairud Polres Kotim AKP. Herbet Parluhutan Simanjuntak, SH membenarkan penemuan mayat tersebut. Saat ini, kasusnya masih dalam penyidikan oleh pihaknya.

Diceritakan Herbet, pada Kamis sekitar Pukul 12.30 Wib siang, seorang motoris kelotok bernama Putra Asmullah sedang berada di pos pangkalan klotok penumpang susur sungai Pelabuhan Habaring Hurung, melihat ada orang mengapung di DAS Mentaya.

Dirinya langsung bergegas meminta temannya bernama Ali yang kebetulan sama-sama duduk di pos pangkalan kelotok untuk melihat dan mengecek kebenarannya apakah benar ada orang mengapung di sungai.

Baca Juga :  Bebas PCR dan Antigen Bukan Harga Mati

“Ali pun langsung berangkat dengan menggunakan kelotok bersama dengan M Hartani, tidak jauh dari pelabuhan Habaring Hurung atau sekitar sekitar 50 Meter,”ucapnya.

SAMPIT – Warga Kotawaringin Timur (Kotim) dihebohkan adanya penemuan mayat laki-laki tanpa identitas (Mr X) mengapung di DAS Mentaya tepatnya sekitar 50 Meter dari Pelabuhan Habaring Hurung Sampit, Kamis (10/6/2021).

Kapolres Kotim, AKBP. Abdole Harris Jakin S.I.K., MSi melalui Kasat Polairud Polres Kotim AKP. Herbet Parluhutan Simanjuntak, SH membenarkan penemuan mayat tersebut. Saat ini, kasusnya masih dalam penyidikan oleh pihaknya.

Diceritakan Herbet, pada Kamis sekitar Pukul 12.30 Wib siang, seorang motoris kelotok bernama Putra Asmullah sedang berada di pos pangkalan klotok penumpang susur sungai Pelabuhan Habaring Hurung, melihat ada orang mengapung di DAS Mentaya.

Dirinya langsung bergegas meminta temannya bernama Ali yang kebetulan sama-sama duduk di pos pangkalan kelotok untuk melihat dan mengecek kebenarannya apakah benar ada orang mengapung di sungai.

Baca Juga :  Bebas PCR dan Antigen Bukan Harga Mati

“Ali pun langsung berangkat dengan menggunakan kelotok bersama dengan M Hartani, tidak jauh dari pelabuhan Habaring Hurung atau sekitar sekitar 50 Meter,”ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/