Minggu, Oktober 6, 2024
35.5 C
Palangkaraya

Cari Korban Hingga Black Box, 50 Penyelam Dikerahkan

JAKARTA-Tim gabungan search and rescue (SAR) kembali melakukan pencarian korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Sebanyak 50 penyelam yang berada di Kapala Negara SAR Wisnu dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi.

Pantauan JawaPos.com di lokasi, cuaca di perairan Kepulauan Seribu terlihat cerah. Tidak ada gelombang tinggi, sehingga memudahkan proses evakuasi.

“Hampir 50 orang penyelam kita hari ini,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta, Hendra di atas Kapala Negara SAR Wisnu, Kepulauan Seribu, Senin (11/1).

Hendra menyampaikan, meski kotak hitam atau black box menjadi fokus pencarian, tetapi awak pesawat hingga penumpang yang menjadi korban dalam jatuhnya pesawat Sriwijaya Air menjadi fokus utama. Karena terdapat keluarga korban yang hingga kini masih menunggu.

Baca Juga :  Percepat Vaksinasi, Wujudkan Herd Immunity

“Korban dari hari pertama kita itu semuanya prioritas. Kalau barang itu ada asuransinya, tapi korban enggak bisa diasuransikan. Tidak ada harganya, sangat berharga sekali. Jadi yang utama adalah korban,” ungkap Hendra.

Hendra menyebut, proses SAR tidak hanya dilakukan melalui penyelaman tapi juga melalui udara dan di permukaan laut. Dia mengharapkan, proses evakuasi ini bisa berjalan lancar.

“Kita ini sudah diareanya dia. Kalau memang ada besar-besar yang sperti itu pasti akan terlihat,” beber Hendra.

Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1). Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.(jpc)

Baca Juga :  Gapki dan Apindo Sesalkan Aksi Anarkistis di PT BJAP 3

JAKARTA-Tim gabungan search and rescue (SAR) kembali melakukan pencarian korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Sebanyak 50 penyelam yang berada di Kapala Negara SAR Wisnu dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi.

Pantauan JawaPos.com di lokasi, cuaca di perairan Kepulauan Seribu terlihat cerah. Tidak ada gelombang tinggi, sehingga memudahkan proses evakuasi.

“Hampir 50 orang penyelam kita hari ini,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta, Hendra di atas Kapala Negara SAR Wisnu, Kepulauan Seribu, Senin (11/1).

Hendra menyampaikan, meski kotak hitam atau black box menjadi fokus pencarian, tetapi awak pesawat hingga penumpang yang menjadi korban dalam jatuhnya pesawat Sriwijaya Air menjadi fokus utama. Karena terdapat keluarga korban yang hingga kini masih menunggu.

Baca Juga :  Percepat Vaksinasi, Wujudkan Herd Immunity

“Korban dari hari pertama kita itu semuanya prioritas. Kalau barang itu ada asuransinya, tapi korban enggak bisa diasuransikan. Tidak ada harganya, sangat berharga sekali. Jadi yang utama adalah korban,” ungkap Hendra.

Hendra menyebut, proses SAR tidak hanya dilakukan melalui penyelaman tapi juga melalui udara dan di permukaan laut. Dia mengharapkan, proses evakuasi ini bisa berjalan lancar.

“Kita ini sudah diareanya dia. Kalau memang ada besar-besar yang sperti itu pasti akan terlihat,” beber Hendra.

Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1). Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.(jpc)

Baca Juga :  Gapki dan Apindo Sesalkan Aksi Anarkistis di PT BJAP 3

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/