Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Diawali Hujan, Pedagang Ragu Gelar Lapak di CFD

Ia mengaku, sebelum dilaksanakan CFD perdana di tengah pandemi Covid-19, sudah sekitar 30 pelaku UMKM yang mendaftar, sementara anggota lama berjumlah kurang lebih 500 orang. Ke depan pendataan masih akan terus dilakukan.

“Memang tidak ada pembatasan jumlah pelaku UMKM yang berjualan di sini (kawasan CFD, red), tapi kami sudah sepakat untuk mengatur jarak antarlapak,” ucap pedagang anggrek ini.

Pria yang juga menjabat Sekretaris HPMI Kalteng ini mengaku bersyukur karena para pedagang diberi kesempatan oleh pemerintah untuk membuka lapak di kawasan CFD. Mengingat sudah dua tahun CFD ditiadakan karena pandemi. Ini menjadi kesempatan bagus untuk para pelaku UMKM yang merupakan pilar utama perekonomian.

Baca Juga :  Pembalap Nasional Jajal Sirkuit Kalteng

“Pastinya ini akan menambah pendapatan sekitar 500 pelaku UMKM, karena selama dua tahun ini pendapatan menurun drastis, semoga bisa menambah penghasilan dengan membuka lapak di kawasan CFD ini,” tuturnya.

Dikatakannya, momen CFD pada akhir pekan merupakan kesempatan pedagang memanen rezeki, lantaran pendapatan saat CFD justru lebih besat dari pendapatan sehari-hari yang rata-rata hanya Rp500 ribu. Bahkan penghasilan berdagang saat CFD justru lebih besar dibandingkan penjualan selam enam hari lainnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Palangka Raya Rawang membeberkan rencana pengaturan lapak pelaku UMKM di kawasan CFD. Untuk lapak nonkuliner, lokasinya di Jalan Yos Sudarso, sementara lapak kuliner di depan gedung TVRI. Ia menyebut, berdasarkan data terdahulu, jumlah lapak kuliner sekitar 500. Namun data itu bisa berubah dengan adanya pedagang-pedagang baru.

Baca Juga :  Semua Pintu Masuk Kalsel Akan Disekat

“Untuk pedagang baru, memang belum ada penempatan. Rencananya yang sudah terdaftar akan diundi dahulu. Untuk hari ini (kemarin, red) ada dispensasi bagi para pedagang baru untuk membuka lapak, tapi selanjutnya akan diundi menyesuaikan posisi hasil undian, karena saat ini masih campur, nantinya akan dipisah,” katanya saat dibincangi di lokasi CFD.

Ia mengaku, sebelum dilaksanakan CFD perdana di tengah pandemi Covid-19, sudah sekitar 30 pelaku UMKM yang mendaftar, sementara anggota lama berjumlah kurang lebih 500 orang. Ke depan pendataan masih akan terus dilakukan.

“Memang tidak ada pembatasan jumlah pelaku UMKM yang berjualan di sini (kawasan CFD, red), tapi kami sudah sepakat untuk mengatur jarak antarlapak,” ucap pedagang anggrek ini.

Pria yang juga menjabat Sekretaris HPMI Kalteng ini mengaku bersyukur karena para pedagang diberi kesempatan oleh pemerintah untuk membuka lapak di kawasan CFD. Mengingat sudah dua tahun CFD ditiadakan karena pandemi. Ini menjadi kesempatan bagus untuk para pelaku UMKM yang merupakan pilar utama perekonomian.

Baca Juga :  Pembalap Nasional Jajal Sirkuit Kalteng

“Pastinya ini akan menambah pendapatan sekitar 500 pelaku UMKM, karena selama dua tahun ini pendapatan menurun drastis, semoga bisa menambah penghasilan dengan membuka lapak di kawasan CFD ini,” tuturnya.

Dikatakannya, momen CFD pada akhir pekan merupakan kesempatan pedagang memanen rezeki, lantaran pendapatan saat CFD justru lebih besat dari pendapatan sehari-hari yang rata-rata hanya Rp500 ribu. Bahkan penghasilan berdagang saat CFD justru lebih besar dibandingkan penjualan selam enam hari lainnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Palangka Raya Rawang membeberkan rencana pengaturan lapak pelaku UMKM di kawasan CFD. Untuk lapak nonkuliner, lokasinya di Jalan Yos Sudarso, sementara lapak kuliner di depan gedung TVRI. Ia menyebut, berdasarkan data terdahulu, jumlah lapak kuliner sekitar 500. Namun data itu bisa berubah dengan adanya pedagang-pedagang baru.

Baca Juga :  Semua Pintu Masuk Kalsel Akan Disekat

“Untuk pedagang baru, memang belum ada penempatan. Rencananya yang sudah terdaftar akan diundi dahulu. Untuk hari ini (kemarin, red) ada dispensasi bagi para pedagang baru untuk membuka lapak, tapi selanjutnya akan diundi menyesuaikan posisi hasil undian, karena saat ini masih campur, nantinya akan dipisah,” katanya saat dibincangi di lokasi CFD.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/