PALANGKA RAYA-Embung Rahuyan di Desa Hantapang, Kecamatan Rungan Hulu, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) yang dibangun Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) II sejak 2019 lalu telah rampung. Bahkan keberadaan Embung Rahuyan itu sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Ini juga sebagai jawaban atas keluhan masyarakat selama ini yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kepala BWSK II Ferry Syahrizal S MT melalui Satker PJSA Kalteng Muhammad Barani ST MSi mengatakan, pembangunan Embung Rahuyan di Gumas dilaksanakan setelah adanya usulan bupati pada 2017 lalu.
“Pengerjaan fisik menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan pagu senilai Rp16.975.000.000, Hps sebesar Rp15.000.000.000, dan kontrak senilai Rp13.452.540.000,” katanya kepada Kalteng Pos saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/5).
Disampaikan Barani, fisik bangunan telah selesai 100 persen dilaksanakan tahun 2019. Selanjutnya dimanfaatkan oleh pemerintah daerah (pemda) setempat dengan memasukkan program pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum tahun 2021.
“Hasilnya, alhamdulillah saat ini sudah fungsional dan sudah mengalir ke pemukiman. Masyarakat pun sangat senang dengan kehadiran sumber air yang memang sangat ditunggu-tunggu selama ini, karena sebelumnya mereka harus menempuh jarak cukup jauh untuk bisa mendapatkan air bersih,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan penanganan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Apabila ada potensi air baku, maka pihak Balai SDA bisa membantu mengusulkannya untuk dilakukan survei. Jika potensinya bagus, maka bisa dimasukkan dalam kegiatan selanjutnya.