Perawatan masih dilakukan pihak Balai SDA karena merupakan bagian aset. Sangat diharapkan agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas.Potensi air baku di Gumas cukup banyak. Untuk bisa memanfaatkan itu, harus didukung melalui sinergi dengan pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, pihak swasta, maupun masyarakat.
“Mata air pada lokasi dibangunnya Embung Rahuyan memang tidak pernah kering, sekalipun pada musim kemarau. Airnya juga sangat bersih dan jernih. Dua tahun lalu kami juga lakukan penanaman pohon di lokasi embung,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gumas Barien ST MT mengatakan bahwa saat ini Embung Rahuyan sudah bisa dimanfaatkan sebagai sumber air minum. Pada 2021 lalu, melalui dana DAK dan program Pemerintah Kabupaten Gunung Mas dibangun sambungan air ke Desa Hantapang. Saat ini tercatat sudah ada 70 sambungan rumah (SR), yang mana sumber air baku dari Embung Rahuyan.
“Tahun ini kami akan menambahkan 25 unit di Hantapang, lalu dilanjutkan ke desa sebelahnya yaitu Desa Mujai sebnayak 70 SR. Air baku juga berasal dari Embung Rahuyan yang sudah dibangun oleh Balai SDA,” jelasnya kepada Kalteng Pos via sambungan telepon.
Ditambahkannya, antara pihak Balai SDA dan pemerintah kabupaten saling berbagi tugas. Dari segi tugas pokok, pihak Balai menyediakan air baku dan pemerintah kabupaten memanfaatkan air baku untuk air minum dan air bersih bagi masyarakat.
Selanjutnya juga tetap diperlukan kerja sama, di mana pihak Balai bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana, sementara pemerintah kabupaten memanfaatkan secara maksimal air baku tersebut untuk melayani kebutuhan masyarakat.
“Kami tentu berterima kasih atas pembangunan embung itu, selanjutnya tinggal bagaimana menyalurkan air yang ada ke rumah-rumah warga. Untuk ini, harus tetap diperlukan kerja sama sesuai tupoksi masing-masing,” jelasnya.
Lebih lanjut Barien menuturkan, karena pembangunan yang dilakukan berbasis kebutuhan, maka hal yang menjadi kebutuhan masyarakat harus menjadi prioritas perhatian. “Kebutuhan air bersih di Gumas masih banyak, terutama daerah Rungan dan lainnya. Kami berharap pihak Balai SDA bersama pemerintah daerah terus melakukan identifikasi sesuai kewenangan masing-masing,” pungkasnya. (nue/sos/ce/ala)