PALANGKA RAYA-Penyegelan area gudang bongkar karet mentah milik PT Bumi Asri Pasaman (BAP) oleh ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Kalteng berbuntut panjang. Kepolisian tidak tinggal diam atas aksi itu dan langsung melakukan penyelidikan. Polda Kalteng juga sudah menjadwalkan pemanggilan terhadap para petinggi ormas tersebut pada hari ini atau Rabu (14/5).
Penyidik Direskrimum tentunya telah melakukan proses penyelidikan berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/A/6/V/2025/SPKT/Polres Barito Selatan/Polda Kalteng tanggal 3 Mei 2025 dan Laporan Polisi Nomor: LP/B/8/V/2025/SPKT/Polres Barito Selatan/Polda Kalteng tanggal 3 Mei 2025.
“Penyidik melakukan gelar perkara dan saat ini penyidik telah meningkatkan proses penyelidikan menjadi penyidikan. Pada Rabu, 14 Mei 2025 telah dijadwalkan pemanggilan terhadap Sdr. R, YR, EM, dan YES untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan kepada wartawan di mapolda, Selasa (13/5).
Kapolda menegaskan, Polda Kalteng berkomitmen untuk melakukan penindakan terhadap siapa pun yang melakukan tindak pidana.
“Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk tidak takut melapor jika menjadi korban atau mengetahui adanya tindakan premanisme. Kami memastikan akan memproses segala aksi premanisme secara tegas dan tuntas. Polri terus berkomitmen untuk hadir dan melindungi tiap warga negara. Kami tegaskan, tidak ada ruang untuk aksi premanisme,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua GRIB Jaya Kalteng Robetson menyebut sudah mendapat surat pemanggilan dari Polda Kalteng. Ia diminta untuk memberi klarifikasi terkait pemasangan baliho di PT BAP.
“Oh, itu saya diminta untuk meluruskan yang terjadi,” kata Robet kepada Kalteng Pos, Minggu (11/5).
Ia memastikan akan memenuhi pemanggilan itu pada Rabu 14 Mei 2025 bersama pengacara yang mendampingi. Ia beharap pada kesempatan ini bisa langsung beraudiensi dengan Kapolda Kalteng. “Saya siap menjelaskan fakta dan kebenaran,” tuturnya.
Selain itu, Robetson berharap Kapolda Kalteng yang baru lebih bijak dan berdiri menjadi pelindung, pengayom, dan penegak hukum yang berkeadilan bagi masyarakat Kalteng. Robet mengatakan, Kalteng dengan mayoritas suku Dayak sangat membutuhkan figur-figur seperti Kapolda saat ini.
Robet juga menegaskan, GRIB siap bersinergi dalam segala bentuk dengan pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah.
“Karena organisasi ini bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan semua stakeholder,” tegasnya. (sja/irj/ce/ala)