Jumat, September 20, 2024
38.1 C
Palangkaraya

Tanah dan Air Kalteng Menyatu di IKN

Pemprov Lakukan Pemetaan sebagai Daerah Penyangga

PENAJAM-Penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita besar, yakni pembangunan ibu kota negara (IKN) baru, Nusantara. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya di kawasan titik nol IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3).

“Pada hari ini, Senin 14 Maret 2022 kita hadir bersama-sama di sini dalam rangka sebuah cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan segera dimulai, yaitu pembangunan ibu kota Nusantara,” ujar Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, hadir seluruh gubernur atau yang mewakili dari 34 provinsi dan 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur. Seluruh gubernur membawa tanah dan air dari daerahnya masing-masing, untuk kemudian diserahkan kepada kepala negara.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa simbolisasi penyatuan tanah dan air dari provinsi-provinsi se-Indonesia tersebut, merupakan sebuah cerminan kebinekaan yang dimiliki Indonesia. Juga merupakan lambang persatuan erat seluruh bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Figur Debutan Berpeluang Jadi Anggota DPD, Petahana Terancam

“Ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun ibu kota Nusantara ini. Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta, dan seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan ibu kota negara baru ini akan sangat membantu, agar apa yang kita cita-citakan bersama ini bisa segera terwujud,” ucapnya.

Presiden menyampaikan terima kasih kepada seluruh gubernur, lembaga-lembaga tinggi negara, MPR RI, DPR RI, DPD RI, Mahkamah Agung, Mahkamah Konsitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, serta seluruh komponen masyarakat yang telah mendukung dimulainya pembangunan ibu kota negara, Nusantara.

“Kita berdoa semoga mendapat hidayah dan barokah dari Allah Swt, mudah-mudahan diberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses membangun ibu kota Nusantara ini. Terima kasih,” tandasnya.

Usai acara tersebut, Presiden Jokowi didampingi Iriana Joko Widodo, para gubernur, serta sejumlah menteri yang hadir bersama-sama menanam pohon. Jokowi menanam pohon meranti merah, sementara Ibu Iriana menanam pohon kamper. Sedangkan para gubernur menanam pohon yang menjadi ciri khas daerah masing-masing.

Baca Juga :  Enam Warga Kalteng Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang

Sementara itu, Pj Sekda Kalteng Nuryakin mengatakan, sebelumnya Pemprov Kalteng sudah melaksanakan seremonial pengambilan tanah dan air dari 14 kabupaten/kota se-Kalteng. Diambil dari lokasi-lokasi yang memiliki nilai sejarah. Penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi dalam momen awal pembangunan ibu kota negara yang baru, punya makna bahwa negara Indonesia dibangun oleh provinsi-provinsi yang ada tanpa terpisahkan.

“Kami juga sudah melakukan pemetaan, mana irisan yang menjadi daerah penyangga IKN nantinya,” katanya saat diwawancarai, kemarin (14/3).

Nuryakin menyebut, di wilayah IKN tidak semua dipersiapkan. Misal saja sektor pertanian, perikanan, dan lainnya akan mengandalkan wilayah irisan, termasuk Kalteng. Karena itu Kalteng perlu menyiapkan diri secara matang sebagai daerah penyangga IKN. “Sehingga kawasan-kawasan itu menjadi siap pada saatnya, sudah ada tim melakukan perjalanan darat melakukan pemetaan,” pungkasnya. (abw/ce/ala/ko)

Pemprov Lakukan Pemetaan sebagai Daerah Penyangga

PENAJAM-Penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita besar, yakni pembangunan ibu kota negara (IKN) baru, Nusantara. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya di kawasan titik nol IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3).

“Pada hari ini, Senin 14 Maret 2022 kita hadir bersama-sama di sini dalam rangka sebuah cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan segera dimulai, yaitu pembangunan ibu kota Nusantara,” ujar Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, hadir seluruh gubernur atau yang mewakili dari 34 provinsi dan 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur. Seluruh gubernur membawa tanah dan air dari daerahnya masing-masing, untuk kemudian diserahkan kepada kepala negara.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa simbolisasi penyatuan tanah dan air dari provinsi-provinsi se-Indonesia tersebut, merupakan sebuah cerminan kebinekaan yang dimiliki Indonesia. Juga merupakan lambang persatuan erat seluruh bangsa Indonesia.

Baca Juga :  Figur Debutan Berpeluang Jadi Anggota DPD, Petahana Terancam

“Ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun ibu kota Nusantara ini. Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta, dan seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan ibu kota negara baru ini akan sangat membantu, agar apa yang kita cita-citakan bersama ini bisa segera terwujud,” ucapnya.

Presiden menyampaikan terima kasih kepada seluruh gubernur, lembaga-lembaga tinggi negara, MPR RI, DPR RI, DPD RI, Mahkamah Agung, Mahkamah Konsitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, serta seluruh komponen masyarakat yang telah mendukung dimulainya pembangunan ibu kota negara, Nusantara.

“Kita berdoa semoga mendapat hidayah dan barokah dari Allah Swt, mudah-mudahan diberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses membangun ibu kota Nusantara ini. Terima kasih,” tandasnya.

Usai acara tersebut, Presiden Jokowi didampingi Iriana Joko Widodo, para gubernur, serta sejumlah menteri yang hadir bersama-sama menanam pohon. Jokowi menanam pohon meranti merah, sementara Ibu Iriana menanam pohon kamper. Sedangkan para gubernur menanam pohon yang menjadi ciri khas daerah masing-masing.

Baca Juga :  Enam Warga Kalteng Diduga Jadi Korban Perdagangan Orang

Sementara itu, Pj Sekda Kalteng Nuryakin mengatakan, sebelumnya Pemprov Kalteng sudah melaksanakan seremonial pengambilan tanah dan air dari 14 kabupaten/kota se-Kalteng. Diambil dari lokasi-lokasi yang memiliki nilai sejarah. Penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi dalam momen awal pembangunan ibu kota negara yang baru, punya makna bahwa negara Indonesia dibangun oleh provinsi-provinsi yang ada tanpa terpisahkan.

“Kami juga sudah melakukan pemetaan, mana irisan yang menjadi daerah penyangga IKN nantinya,” katanya saat diwawancarai, kemarin (14/3).

Nuryakin menyebut, di wilayah IKN tidak semua dipersiapkan. Misal saja sektor pertanian, perikanan, dan lainnya akan mengandalkan wilayah irisan, termasuk Kalteng. Karena itu Kalteng perlu menyiapkan diri secara matang sebagai daerah penyangga IKN. “Sehingga kawasan-kawasan itu menjadi siap pada saatnya, sudah ada tim melakukan perjalanan darat melakukan pemetaan,” pungkasnya. (abw/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/