PALANGKA RAYA-Pemilihan rektor (pilrek) Universitas Palangka Raya (UPR) periode 2022-2026 telah dimulai. Para bakal calon (balon) sudah menebar pesona di depan senat. Mereka beradu visi, misi, serta program kerja yang akan dilakukan jika terpilih memimpin perguruan tinggi terbesar dan terluas di Bumi Tambun Bungai ini. Untuk meyakinkan senat selaku pemegang suara, secara keseluruhan balon rektor ini diagendakan sembilan kali menyampaikan visi dan misi (visi balon baca di tabel grafis).
Kamis (14/7), para balon rektor beradu visi dan misi serta penyampaikan program kerja di Aula Hasien, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UPR. Berikutnya pada 20-21 Juli akan berlangsung di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selanjutnya selama empat hari berturut-turut, yakni tanggal 25, 26, 27, dan 28 Juli, para balon menyampaikan visi, misi, dan program kerja mereka di Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, serta Fakultas Kedokteran. Kemudian pada 1 Agustus, para balon akan menyampaikan visi dan misi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Terakhir pada 2 Agustus bertempat di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPR.
Agenda sosialisasi balon rektor UPR di FKIP diikuti oleh 12 orang peserta. Satu balon yang tidak hadir yakni Prof Danes Jaya Negara. Tiap balon rektor diberi waktu 10 menit untuk memaparkan gagasan yang akan dilaksanakan ke depannya. Dipandu Natalina Asi sebagai moderator. Sosialisasi serta penyampaian visi dan misi kali ini dihadiri oleh para civitas akademika FKIP UPR, termasuk anggota senat.
Prof Dr Maria A Luardini MA selaku panitia yang mengawal jalannya kegiatan mengatakan, sosialisasi akan dilaksanakan selama sembilan kali.
“Sembilan kali pertemuan itu akan dilakukan dengan sistem yang sama. Sesi pertama yakni mendengarkan pemaparan visi misi, sesi kedua adalah sesi tanya jawab. Ini (kemarin) adalah hari pertama sosialisasi dengan sesi penyampaian visi misi selama 10 menit dan dilanjutkan tanya jawab pada sesi kedua, sosialisasi ini akan dilakukan di seluruh fakultas yang ada di UPR, dan terakhir di hadapan BEM UPR dengan sistem yang sama,” kata Prof Maria.
Wakil ketua panitia pemilihan itu juga menyampaikan, sosialisasi peryama ini tidak dihadiri oleh satu balon karena sedang dalam perjalanan. “Kali ini bakal calon yang tidak hadir satu orang yakni Prof Danes Jaya Negara, sudah ada konfirmasi bahwa sedang dalam perjalanan, kemungkinan ada kendala makanya terhambat, seandainya sempat, maka akan diberikan sesi yang sama. Ketidakhadiran beliau tidak memengaruhi kegiatan, juga tidak ada sanksi,” ucapnya.
Sementara, Prof Danes Jaya Negara ketika dihubungi Kalteng Pos, mengaku tidak bisa menghadiri sosialisasi penyampaian visi dan misi serta program kerja sebagai balon rektor lantaran sedang dalam perjalanan dinas. “Sedang ada perjalanan dinas dan tidak bisa diwakilkan, penjadwalan oleh pihak panitia pun mendadak, sehingga saya tidak bisa hadir pagi ini (kemarin pagi),” ucap Prof Danes.
Kembali ke acara sosialisasi visi dan misi, para balon tampil begitu semangat memaparkan visi, misi, dan program kerja masing-masing. Sebagian balon juga memberikan buku saku yang berisikan visi, misi, dan program kerja serta biodata. Seperti yang dilakukan Sulmin Gumiri dan Salampak. Hal yang sama juga dilakukan Dr Berkat dan Agus Sastra Wibowo. Membagikan lembaran kertas yang di dalamnya tertulis visi, misi, dan program kerja.
Pada sesi tanya jawab, para peserta sosialisai antusias mengajukan pertanyaan. 3 pertanyaan untuk masing-masing balon dan 1 pertanyaan yang sama untuk seluruh bakal calon. Pertanyaan untuk seluruh balon diberikan oleh Manesa yang dijawab setiap balon selama 3 menit. Pertanyaannya terkait pemanfaatan sumber daya yang ada di UPR, terkait fasilitas yang ada yang bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan kampus. Jawaban para balon pun berbeda-beda.
Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP UPR Dr Rinto Alexandro MM mengutarakan harapannya kepada seluruh balon rektor yang nantinya terpilih, agar melakukan peningkatan untuk seluruh bidang di UPR. Ada sepuluh harapan yang disampaikan kali ini.
“Harapan pertama yaitu SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) kita harus terintegrasi dari atas sampai bawah, penambahan kapasitas Bemnik, alokasi anggaran 60-70% kembali ke fakultas, dalam 1 tahun ke depan 5 prodi UPR berakreditasi baik sekali, kemudian 2 tahun ke depan yaitu 1 prodi dalam semua fakultas memiliki akreditasi unggul, 3-4 tahun ke depan ada 4 prodi terakreditasi internasional, percepatan pengembangan sumber daya manusia, semua manajemen berbasis ICT, dosen lebih sejahtera, dan siapa pun yang terpilih nanti bisa mengadopsi program kerja dari seluruh balon,” kata Rinto.
Dr Aswin Usup Msc yang kali ini ikut mencalonkan diri mengusung misi menyelenggarakan pendidikan yang berstandar nasional, berkarakter, dan berdaya saing baik nasional maupun internasional, peningkatan fasilitas utama, fasilitas penunjang, taman kampus, laboratorium dan kampus lapangan, serta membangun badan usaha sebagai holding company untuk menaungi berbagai usaha Universitas Palangka Raya menuju BLU.
“Menghasilkan lulusan yang berkarakter dan relevan bagi pembangunan daerah dan nasional, penataan kampus UPR yang indah dan nyaman, menyediakan program bagi dosen meneliti, menulis, dosen mengabdi dan dosen mengajar berbahasa Inggris, serta reward bagi publikasi ilmiah terakreditasi, meningkatkan akreditasi, dan pemeringkatan universitas agar jumlah mahasiswa UPR meningkat lebih dari 30.000.” Demikian salah satu misi yang diusung Dr Aswin sebagaimana dikutip dari pamflet yang dibagikan kepada peserta sosialisasi.
Berikutnya Prof Dr Sulmin Gumiri MSc mengusung misi melanjutkan dan makin memantapkan semangat kebersamaan dalam membangun UPR melalui moto “no one left behind, sustainability, efficiency, acceleration, and competitiveness”. Menyosialisasikan dan membudayakan “HARATI” sebagai prinsip dan spirit ke-UPR-an kepada seluruh civitas akademika.
“Semakin memantapkan manajemen UPR berbasis ICT, meningkatkan kuantitas dan kualitas program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, meningkatkan mutu pembelajaran melalui pemberian bahan perkuliahan berbasis ilmu pengetahuan terkini yang didapat dari literatur terkini dan pengembangan IPTEK dan inovasi yang dikembangkan oleh UPR, memperkuat dan terus meningkatkan budaya riset di kalangan dosen dan mahasiswa UPR, meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah di jurnal teakreditasi nasional dan jurnal internasional,” kata Prof Sulmin.
Prof Dr Ir Salampak MS dalam pemaparannya mengutarakan keinginannya untuk menjadikan UPR unggul dan berkarakter. Untuk itu ia mengusung misi menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat kini dan mendatang, berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam semangat Kampus Merdeka – Merdeka Belajar (MBKM), mengoptimalkan tata pamong dan tata kelola universitas yang efisien dan profesional berbasis sistem teknologi informasi secara terpadu.
Balon berikutnya adalah Prof Dr Ir Yetrie Ludang MP. Ia mengusung misi menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran secara efektif dan profesional dengan budaya akademik yang tinggi, menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk kemajuan IPTEK serta kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan kearifan lokal budaya.
“Membina kehidupan akademik yang demokratis dan dinamis dengan mendayagunakan sumber daya secara optimal, transparan, akuntabel, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia berkelanjutan dan menyelenggarakan pengelolaan universitas berdasarkan paradigma baru manajemen pendidikan tinggi yang berasas otonomi, evaluasi, akuntabilitas, akreditasi, dan jaminan mutu,” ucapnya.
Sementara itu, Dr Ir Sosilawaty MP mengusung misi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) UPR unggul, berintegritas, dan berdaya saing; serta tracer study dan peran alumni. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang inovatif, berkarakter, dan memiliki jiwa wirausaha, dan berwawasan kebangsaan yang berkebhinnekaan tunggal ika berlandaskan Pancasila. Juga meningkatkan kualitas, kapasitas, dan fasilitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Menjadikan Universitas Palangka Raya sebagai pusat pengembangan IPTEK rawa gambut tropika, daerah aliran sungai, dan lingkungan, membangun tata kelola Universitas Palangka Raya yang otonom (percepatan satker menjadi BLU), berintegritas, transparan, dan akuntabel agar terwujud zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM),” sebutnya.
Selanjutnya Dr Indrawan Permana ST MA, mengusung misi meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan dosen, melaksanakan kerja sama pengembangan pendidikan dengan universitas dalam negeri dan luar negeri, meningkatkan kegiatan penelitian melalui kerja sama penelitian di dalam maupun di luar negeri.
“Memperkuat lembaga-lembaga di lingkungan Universitas Palangka Raya sebagai institusi sayap untuk kegiatan pelayanan kepada masyarakat luas, meningkatkan layanan administrasi akademik Universitas Palangka Raya melalui penyempurnaan sistem administrasi akademik dan upgrading staf, memperbaiki dan meningkatkan administrasi keuangan Universitas Palangka Raya yang lebih transparan dan akuntabel, serta meningkatkan peran strategis laboratorium di lingkungan Universitas Palangka Raya untuk kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan,” katanya.
Dr Berkat SP MSi dalam pemaparannya mengutarakan niatnya untuk menjadikan UPR bisa menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat secara efisien dan produktif (efficiency and productivity) dalam menghasilan sumber daya manusia berkualitas yang relevan (relevance) dengan kebutuhan zaman. Menciptakan suasana akademik (academic atmosphere) yang sehat guna menjamin terjadinya kepuasan dan memacu motivasi dan kreaktivitas di kalangan akademik, yang pada gilirannya menghasilkan inovasi akademik yang berkualitas.
“Melaksanakan sistem manajemen internal dan organisasi (internal management and organization) berintegritas yang mengarah kepada penyelenggaran program pendidikan tinggi secara terencana dan terprogram, efektif, dan efisien, menjaga keberlanjutan organisasi (sustainability) dengan mengoptimalkan dan mengembangkan jejaring global yang mampu menjamin eksistensi institusi, menjamin tingkat kualitas program, dan menjamin keberadaan sumber daya yang telah ada guna terbentuknya pola pengelolaan universitas yang otonom (menuju BLU),” ungkapnya.
Berikutnya, Dr Ir Uras Tantulo MSi justru ingin menyelenggarakan Tri Dharma perguruan tinggi yang memiliki nilai inovatif berbasiskan wawasan kebangsaan, kewirausahaan, dan sumber daya lokal. Membangun jejaring akademik yang berorientasi global dengan berbagai perguruan tinggi di tingkat regional, nasional, dan internasional. Mengembangkan sistem manajemen Tri Dharma perguruan tinggi yang otonom secara administrasi dan keuangan, bersifat transparan, dan akuntabel. Membangun dan berkontribusi terhadap perekenomian daerah, terutama terhadap pengembangan sumber daya ekonomi masyarakat di sekitar kampus.
Kemudian Dr Agus Satrya Wibowo SE MSi mengusung misi menyelenggarakan academic governance dalam pendidikan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian masyarakat, serta pengembangan karier yang unggul dan adaptif. Menyelenggarakan business governance dalam mencapai kinerja dan kemandirian keuangan lembaga. Menyelenggarakan corporate governance sebagai kontrol dan jaminan mekanisme lembaga yang sehat.
Dr Ir Wilson Daud MSi mengusung misi menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang inovatif dan kompetitif serta bereputasi internasional yang didasari nilai-nilai kebangsaan, kewirausahaan, dan kearifan lokal. Membangun jejaring akademik yang berorientasi global dengan berbagai pemangku kepentingan. Membentuk pola pengelolaan universitas yang otonom, berintegritas, transparan, akuntabel, kolaboratif, dan menghindari conflict of interest. Berkontribusi terhadap pengembangan sumber daya di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
Rony Teguh SKom MT PhD mengusung misi menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang inovatif dan kompetitif serta bereputasi internasional yang didasari nilai-nilai kebangsaan, kewirausahaan, dan kearifan lokal. Membangun jejaring akademik yang berorientasi global dengan berbagai pemangku kepentingan. Membentuk pola pengelolaan universitas yang otonom, berintegritas, transparan, akuntabel, dan kolaboratif. Berkontribusi terhadap pengembangan sumber daya di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Prof Dr Ir Saputera MSi dalam pemaparannya juga mengusung misi menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang inovatif dan kompetitif serta bereputasi internasional yang didasari nilai-nilai religius, kebangsaan, kewirausahaan, dan kearifan lokal. Membangun jejaring akademik yang berorientasi global dengan berbagai pemangku kepentingan. Membentuk pola pengelolaan universitas yang otonom, berintegritas, transparan, akuntabel, dan kolaboratif. Berkontribusi terhadap pengembangan sumber daya di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Sementara itu, Prof Danes Jaya Negara mengusung misi menyelenggarakan pendidikan tinggi jenjang S-1, S-2, dan S-3 berstandar nasional dan internasional. Program kerjanya jika kelak terpilih menjadi rektor adalah melakukan penguatan dosen melalui studi lanjut ke jenjang S-3, serta pendampingan penulisan jurnal internasional dan publikasi ke jurnal terindeks SINTA dan terindeks Scopus/WoS untuk mendukung IKU 4, IKU 5, dan IKU 8 penguatan program sarjana dan pascasarjana. Program yang juga diusung adalah tindak lanjut pembukaan jurusan/program studi baru, peningkatan jaminan mutu dan kualitas proses pembelajaran melalui kerja sama dengan mitra untuk mendukung IKU 1, IKU 6, dan IKU 8. Sementara program pelaksanaan pembelajaran berbasis pemecahan kasus dan team based-project juga akan dilaksanakan untuk mendukung IKU 7 dan IKU 8.
“Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan tata kelola pendidikan tinggi yang baik, transparan, dan akuntabel, melaksanakan program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, dan revitalisasi unit kegiatan mahasiswa, meningkatkan relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan dan inovasi, serta meningkatkan sinergisitas dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha, lembaga nasional, dan lembaga internasional,” kata Prof Danes. (irj/*qin/*mif/*adf/*win/ce/ala/ko)