Selasa, April 30, 2024
23.9 C
Palangkaraya

Penumpang Angkutan Darat dan Udara Melonjak

PALANGKA RAYA-Sejak H+3 Lebaran 1445 Hijriah, sejumlah moda transportasi kembali mengalami lonjakan penumpang. Ada ribuan orang pengguna jasa angkutan darat maupun udara sehingga menambah kepadatan arus balik Lebaran tahun ini. Pemerintah pun memutuskan untuk menambah jadwal penerbangan.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kalteng, Ahmad Isnaeni mengatakan, berkaitan dengan puncak arus balik Lebaran jalur udara, terjadi lonjakan penumpang pesawat pada tanggal 14 April atau H+3 Lebaran. Tercatat ada 2.683 orang penumpang yang datang maupun pergi melalui Bandara Tjilik Riwut.

“Di Terminal WA Gara dan Terminal Natai Suka Pangkalan Bun, ada lonjakan penumpang pada tanggal 13 dan 14 April atau H+2 dan H+3 Lebaran, dengan total pergerakan 1.688 orang di Terminal WA Gara dan 985 orang di Terminal Natai Suka,” bebernya kepada Kalteng Pos melalui keterangan tertulis, Senin (15/4).

Sementara pada moda transportasi laut, Isnaeni menyebut, sampai dengan 14 April belum terlihat adanya lonjakan penumpang kapal. Data dari pengelola Pelabuhan Kumai Pangkalan Bun, total pergerakan orang hanya berkisar 356 orang. Tentunya itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Posko angkutan laut tetap aktif sampai dengan H+15 atau tanggal 26 April.

“Untuk pesawat, ada extra flight SRG-PKN-SUB (NAM Air) Pangkalan Bun, extra flight rute PKY-SUB dan PKY-CGK,” bebernya.

Berkaca dari arus mudik beberapa waktu lalu, Isnaeni mengatakan, dari H-4 hingga H-3 lebaran atau tanggal 6 dan 7 April, terdapat rata-rata pergerakan 1.400 orang pemudik jalur darat. Di jalur laut, dari H-5 sampai dengan H-2 Lebaran atau tanggal 5 sampai 8 April, rata-rata pergerakan 2.300 orang per hari.

“Angkutan udara dari H-7 sampai H-3 atau tanggal 3 sampai 7 April, rata-rata pergerakan 2.600 orang per hari,” sebutnya.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di Terminal WA Gara, terlihat ada lonjakan penumpang sejak Minggu (14/4).  Koordinator Satuan Pelayanan (Koorsatpel) Terminal Tipe A WA Gara, Hendra Surya mengatakan, jumlah penumpang keberangkatan tertinggi sementara terjadi pada H+4 Lebaran yakni 945 orang, sedangkan jumlah kedatangan terbanyak berjumlah 753 orang.

“Data penumpang berangkat tertinggi yakni pada H+4 Lebaran. Sedangkan untuk arus balik, lonjakan terjadi pada H-3 Lebaran, dengan jumlah keberangkatan 745 orang,” ujarnya, Senin (15/4).

Hingga kini keberangkatan paling banyak adalah dari Palangka Raya menuju Pangkalan Bun dan Palangka Raya ke Banjarmasin. Bahkan minggu lalu ada 30 armada bus yang diberangkatkan dan 23 armada bus yang tiba di Terminal WA Gara, baik dari Perum DAMRI, PO Agung Mulia, PO Logos, maupun PO Yessoe.

Baca Juga :  Gubernur Tegaskan Surat Edaran tentang Orang Masuk Kalteng Masih Berlaku

“Pagi tadi (kemarin, red) sudah ada beberapa bus yang datang dan dipastikan jumlah penumpang akan naik. Waktu keberangkatan mulai pukul 15.00 WIB, paling lambat pukul 19.00 WIB. Pos keamanan aktif selama 24 jam dan di pos kesehatan juga selalu stand by dua tenaga medis,” bebernya.

Kendati demikian, lanjut Hendra, jumlah secara keseluruhan belum terdata, setidaknya sampai tanggal 19 April mendatang. Namun dengan melihat data yang diterima sampai saat ini, dapat dipastikan ada peningkatan jumlah penumpang arus mudik maupun balik Lebaran tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, jumlah penumpang di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya pada arus balik Lebaran 2024 melebihi prediksi. Executive General Manager Bandara Tjilik Riwut Ardha Wulanigara mengatakan, sebelumnya diprediksi jumlah penumpang transportasi udara sebanyak 2.200 orang. Namun kenyataanya, sejak H+4 Lebaran tercatat sudah ada 2.500 orang pengguna jasa transportasi udara.

“Sejak hari Minggu arus balik sudah mulai terasa, bahkan total penumpang mencapai 2.500 orang. Jadi memang sudah ada peningkatan dari biasanya. Kalau H+3 Lebaran, jumlah penumpang hanya 1.600 orang, jadi ada kenaikan yang signifikan,” ujarnya, Senin (15/4).

Untuk diketahui, selama arus balik Lebaran, Bandara Tjilik Riwut melayani tiga rute penerbangan dan delapan pesawat. Antara lain, rute Palangka Raya – Jakarta berjumlah empat pesawat, rute Palangka Raya – Surabaya tiga pesawat, dan Palangka Raya – Balikpapan satu pesawat. Dalam sehari terdapat 16 penerbangan pulang pergi (PP).

“Kemarin kami prediksi arus balik itu terjadi pada H+5, ternyata H+3 sudah mulai ada peningkatan. Prediksi kami penumpang arus balik 2.200 orang, ternyata realisasinya melampaui itu, H+4 Lebaran saja sudah ada 2.500 orang. Kami perkirakan sampai H+6 masih menjadi puncak arus balik, karena kantor dan sekolah mulai beraktivitas normal,” lanjutnya.

Di sisi lain, Bandara Tjilik Riwut telah berkolaborasi dengan Jasa Raharja untuk membuka pos kesehatan gratis. Selain itu, tersedia pos gabungan sebagai salah satu sarana informasi bagi penumpang selama periode angkutan Lebaran. Pihaknya bersyukur arus mudik dan balik Lebaran berjalan lancar. Meski ada delay, tetapi bisa ditangani pihak maskapai.

Baca Juga :  Plt Bupati Tinjau Pos Pengamanan Lebaran

 

Arus Balik Lebaran, Tarif Jasa Transportasi Berpotensi Naik ===JUDL BOLD

 

Ekonom dari Universitas Palangka Raya, Fitria Husnatarina berpendapat, pada arus balik Lebaran tahun ini, barang atau jasa yang berpotensi naik adalah jasa transportasi. Tentunya jasa transportasi menjadi hal yang riskan untuk naik. Salah satunya adalah tarif angkutan udara, selain angkutan darat dan laut.

“Karena memang ini yang menjadi bagian dari kasuistik dalam konteks arus balik Lebaran,” ucapnya kepada Kalteng Pos, Jumat (12/4).

Kenaikan biaya transportasi berpotensi makin terjadi setelah pemerintah pusat menetapkan sebagian ASN untuk dapat bekerja dari rumah atau WFH, sehingga ada beberapa yang memilih menunda jadwal balik.

Selain jasa transportasi, lanjut Fitria, yang juga berpotensi mengalami kenaikan adalah bahan bakar, makanan, dan oleh-oleh. Bahan bakar lazim digunakan oleh pemudik jalur darat, baik untuk roda dua maupun roda empat. Makanan juga bisa mengalami kenaikan karena perpindahan orang yang masif.

“Walaupun mudik, kembali lagi ke tempat bekerja, otomatis bawa juga oleh-oleh,” sebutnya.

Terkait dengan kebutuhan pokok, ia menilai tidak akan mengalami kenaikan signifikan. Namun potensi kenaikan lebih pada biaya tiket transportasi dan berbagai barang komersial yang paling dibutuhkan ketika mudik maupun balik dari Lebaran.

“Tentunya harus dipastikan jalur distribusi aman, ketersediaan bahan pokok cukup, dan tempat pemasok ke daerah kita itu juga aman dalam siklus produksinya,” ujarnya.

“Pasar harus terus dipantai, pastikan stok barang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” imbuhnya

Selain itu, Fitria menekankan agar pemerintah memperhatikan potensi penumpukan sumber daya manusia (SDM) yang terjadi pasca Lebaran. Dikhawatirkan akan ada banyak perantau yang memiliki kualifikasi keterampilan dunia kerja yang minim.

“Kita belum punya infrastruktur untuk penerapan tenaga kerja skala besar seperti di Jakarta atau kota-kota besar lain, ini yang harus dipikirkan betul-betul setelah Lebaran, adanya penumpukan SDM yang datang untuk mencari kerja di kota ini, sementara kita belum punya infrastruktur cukup untuk menyerap mereka ke dunia kerja,” pungkasnya. (dan/nov/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Sejak H+3 Lebaran 1445 Hijriah, sejumlah moda transportasi kembali mengalami lonjakan penumpang. Ada ribuan orang pengguna jasa angkutan darat maupun udara sehingga menambah kepadatan arus balik Lebaran tahun ini. Pemerintah pun memutuskan untuk menambah jadwal penerbangan.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kalteng, Ahmad Isnaeni mengatakan, berkaitan dengan puncak arus balik Lebaran jalur udara, terjadi lonjakan penumpang pesawat pada tanggal 14 April atau H+3 Lebaran. Tercatat ada 2.683 orang penumpang yang datang maupun pergi melalui Bandara Tjilik Riwut.

“Di Terminal WA Gara dan Terminal Natai Suka Pangkalan Bun, ada lonjakan penumpang pada tanggal 13 dan 14 April atau H+2 dan H+3 Lebaran, dengan total pergerakan 1.688 orang di Terminal WA Gara dan 985 orang di Terminal Natai Suka,” bebernya kepada Kalteng Pos melalui keterangan tertulis, Senin (15/4).

Sementara pada moda transportasi laut, Isnaeni menyebut, sampai dengan 14 April belum terlihat adanya lonjakan penumpang kapal. Data dari pengelola Pelabuhan Kumai Pangkalan Bun, total pergerakan orang hanya berkisar 356 orang. Tentunya itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Posko angkutan laut tetap aktif sampai dengan H+15 atau tanggal 26 April.

“Untuk pesawat, ada extra flight SRG-PKN-SUB (NAM Air) Pangkalan Bun, extra flight rute PKY-SUB dan PKY-CGK,” bebernya.

Berkaca dari arus mudik beberapa waktu lalu, Isnaeni mengatakan, dari H-4 hingga H-3 lebaran atau tanggal 6 dan 7 April, terdapat rata-rata pergerakan 1.400 orang pemudik jalur darat. Di jalur laut, dari H-5 sampai dengan H-2 Lebaran atau tanggal 5 sampai 8 April, rata-rata pergerakan 2.300 orang per hari.

“Angkutan udara dari H-7 sampai H-3 atau tanggal 3 sampai 7 April, rata-rata pergerakan 2.600 orang per hari,” sebutnya.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di Terminal WA Gara, terlihat ada lonjakan penumpang sejak Minggu (14/4).  Koordinator Satuan Pelayanan (Koorsatpel) Terminal Tipe A WA Gara, Hendra Surya mengatakan, jumlah penumpang keberangkatan tertinggi sementara terjadi pada H+4 Lebaran yakni 945 orang, sedangkan jumlah kedatangan terbanyak berjumlah 753 orang.

“Data penumpang berangkat tertinggi yakni pada H+4 Lebaran. Sedangkan untuk arus balik, lonjakan terjadi pada H-3 Lebaran, dengan jumlah keberangkatan 745 orang,” ujarnya, Senin (15/4).

Hingga kini keberangkatan paling banyak adalah dari Palangka Raya menuju Pangkalan Bun dan Palangka Raya ke Banjarmasin. Bahkan minggu lalu ada 30 armada bus yang diberangkatkan dan 23 armada bus yang tiba di Terminal WA Gara, baik dari Perum DAMRI, PO Agung Mulia, PO Logos, maupun PO Yessoe.

Baca Juga :  Gubernur Tegaskan Surat Edaran tentang Orang Masuk Kalteng Masih Berlaku

“Pagi tadi (kemarin, red) sudah ada beberapa bus yang datang dan dipastikan jumlah penumpang akan naik. Waktu keberangkatan mulai pukul 15.00 WIB, paling lambat pukul 19.00 WIB. Pos keamanan aktif selama 24 jam dan di pos kesehatan juga selalu stand by dua tenaga medis,” bebernya.

Kendati demikian, lanjut Hendra, jumlah secara keseluruhan belum terdata, setidaknya sampai tanggal 19 April mendatang. Namun dengan melihat data yang diterima sampai saat ini, dapat dipastikan ada peningkatan jumlah penumpang arus mudik maupun balik Lebaran tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, jumlah penumpang di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya pada arus balik Lebaran 2024 melebihi prediksi. Executive General Manager Bandara Tjilik Riwut Ardha Wulanigara mengatakan, sebelumnya diprediksi jumlah penumpang transportasi udara sebanyak 2.200 orang. Namun kenyataanya, sejak H+4 Lebaran tercatat sudah ada 2.500 orang pengguna jasa transportasi udara.

“Sejak hari Minggu arus balik sudah mulai terasa, bahkan total penumpang mencapai 2.500 orang. Jadi memang sudah ada peningkatan dari biasanya. Kalau H+3 Lebaran, jumlah penumpang hanya 1.600 orang, jadi ada kenaikan yang signifikan,” ujarnya, Senin (15/4).

Untuk diketahui, selama arus balik Lebaran, Bandara Tjilik Riwut melayani tiga rute penerbangan dan delapan pesawat. Antara lain, rute Palangka Raya – Jakarta berjumlah empat pesawat, rute Palangka Raya – Surabaya tiga pesawat, dan Palangka Raya – Balikpapan satu pesawat. Dalam sehari terdapat 16 penerbangan pulang pergi (PP).

“Kemarin kami prediksi arus balik itu terjadi pada H+5, ternyata H+3 sudah mulai ada peningkatan. Prediksi kami penumpang arus balik 2.200 orang, ternyata realisasinya melampaui itu, H+4 Lebaran saja sudah ada 2.500 orang. Kami perkirakan sampai H+6 masih menjadi puncak arus balik, karena kantor dan sekolah mulai beraktivitas normal,” lanjutnya.

Di sisi lain, Bandara Tjilik Riwut telah berkolaborasi dengan Jasa Raharja untuk membuka pos kesehatan gratis. Selain itu, tersedia pos gabungan sebagai salah satu sarana informasi bagi penumpang selama periode angkutan Lebaran. Pihaknya bersyukur arus mudik dan balik Lebaran berjalan lancar. Meski ada delay, tetapi bisa ditangani pihak maskapai.

Baca Juga :  Plt Bupati Tinjau Pos Pengamanan Lebaran

 

Arus Balik Lebaran, Tarif Jasa Transportasi Berpotensi Naik ===JUDL BOLD

 

Ekonom dari Universitas Palangka Raya, Fitria Husnatarina berpendapat, pada arus balik Lebaran tahun ini, barang atau jasa yang berpotensi naik adalah jasa transportasi. Tentunya jasa transportasi menjadi hal yang riskan untuk naik. Salah satunya adalah tarif angkutan udara, selain angkutan darat dan laut.

“Karena memang ini yang menjadi bagian dari kasuistik dalam konteks arus balik Lebaran,” ucapnya kepada Kalteng Pos, Jumat (12/4).

Kenaikan biaya transportasi berpotensi makin terjadi setelah pemerintah pusat menetapkan sebagian ASN untuk dapat bekerja dari rumah atau WFH, sehingga ada beberapa yang memilih menunda jadwal balik.

Selain jasa transportasi, lanjut Fitria, yang juga berpotensi mengalami kenaikan adalah bahan bakar, makanan, dan oleh-oleh. Bahan bakar lazim digunakan oleh pemudik jalur darat, baik untuk roda dua maupun roda empat. Makanan juga bisa mengalami kenaikan karena perpindahan orang yang masif.

“Walaupun mudik, kembali lagi ke tempat bekerja, otomatis bawa juga oleh-oleh,” sebutnya.

Terkait dengan kebutuhan pokok, ia menilai tidak akan mengalami kenaikan signifikan. Namun potensi kenaikan lebih pada biaya tiket transportasi dan berbagai barang komersial yang paling dibutuhkan ketika mudik maupun balik dari Lebaran.

“Tentunya harus dipastikan jalur distribusi aman, ketersediaan bahan pokok cukup, dan tempat pemasok ke daerah kita itu juga aman dalam siklus produksinya,” ujarnya.

“Pasar harus terus dipantai, pastikan stok barang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” imbuhnya

Selain itu, Fitria menekankan agar pemerintah memperhatikan potensi penumpukan sumber daya manusia (SDM) yang terjadi pasca Lebaran. Dikhawatirkan akan ada banyak perantau yang memiliki kualifikasi keterampilan dunia kerja yang minim.

“Kita belum punya infrastruktur untuk penerapan tenaga kerja skala besar seperti di Jakarta atau kota-kota besar lain, ini yang harus dipikirkan betul-betul setelah Lebaran, adanya penumpukan SDM yang datang untuk mencari kerja di kota ini, sementara kita belum punya infrastruktur cukup untuk menyerap mereka ke dunia kerja,” pungkasnya. (dan/nov/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/