Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Wabah PMK Berpotensi Picu Inflasi

Swasta Bantu Suplai Stok Daging Sapi

“Pemerintah harus gerak cepat dan serius, apabila memang sudah menutup pergerakan supply daging dari daerah yang terkontaminasi penyakit ini maka harus mencari daerah lain yang bebas penyakit”

Miar

Pengamat Ekonomi

PALANGKA RAYA-Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) diperkirakan akan memicu inflasi di Kalteng. Untuk itu pemerintah harus segera mengambil langkah untuk menyiasati agar perekonomian tetap berjalan dengan baik salah satunya dengan memastikan ketersediaan kebutuhan hewan ternak.

Pengamat Ekonomi Miar mengatakan di satu sisi memang pemerintah harus segera bertindak dan melindungi konsumen karena penyakit mulut dan kuku ini menyangkut dengan kesehatan manusia jangan sampai daging yang beredar di masyarakat itu daging dengan kualitas yang tidak baik dan membahayakan kesehatan manusia. Di sisi lain juga harus mengambil langkah agar perekonomian dari sisi kebutuhan daging dapat terpenuhi karena akan berdampak pada para pelaku usaha baik peternak, pedagang daging maupun rumah makan.

“Tentu adanya Penyakit ini akan berpengaruh terhadap para pengusaha ternak,” katanya saat dibincangi, Minggu sore (15/5).

Pihaknya menyebut dari hukum permintaan apabila semakin sedikit barang maka harga akan semakin naik. Tentu hal ini akan berdampak pada pengusaha rumah makan yang memerlukan bahan dasar penjualan yakni daging.

“Contoh para pengusaha di bidang kuliner akan kesulitan menentukan harga yang dijual karena tingginya harga daging,” sebut dosen senior di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Palangka Raya (UPR) ini.

Diungkapkannya, pemerintah juga harus tegas dalam mengawasi peredaran hewan ternak yang ada di Kalteng ini, jangan sampai hewan-hewan ternak ini terkontaminasi oleh penyakit. Dalam rangka memenuhi kebutuhan maka pemerintah harus mencari daerah yang belum terkontaminasi adanya penyakit untuk memenuhi kebutuhan daging di Kalteng.

“Pemerintah harus gerak cepat dan serius, apabila memang sudah menutup pergerakan supply daging dari daerah yang terkontaminasi penyakit ini maka harus mencari daerah lain yang bebas penyakit,” ujarnya.

Tentu saja apabila terjadi kekurangan pasokan daging selain berdampak pada inflasi juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat yang bergerak di usaha kuliner dan juga para pedagang di pasar. Pemerintah bisa mengambil langkah sebelum terjadi peredaran penyakit yang semakin luas tidak jadi Kalteng tetapi juga di daerah daerah pemasok hewan ternak.

Baca Juga :  Pilpres-Pileg 14 Februari, Agustus Pendaftaran Parpol

“Berkenaan dengan penyakit ini harus ditangani dengan serius karena menyangkut dengan kesehatan dan juga perekonomian masyarakat apabila memang harus impor dari luar negeri seperti Australia bisa dilakukan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kotawaringin Barat (Kobar) yang menandai salah satu pintu masuk sapi diduga terpapar wabah PMK sudah melakukan antisipasi. Salah satunya mulai rutin melakukan penyemprotan kandang ternak sapi warga, agar tidak tertular wabah PMK.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kobar Rosehan Pribadi melalui Sekretaris DPKH Haryo Prabowo, pihaknya terus melakukan koordinasi bersama dengan beberapa instansi terkait. Selain itu juga melakukan komunikasi dengan Balai veteriner, Balai Karantina Pertanian Kalteng dan Dinas TPHP demi melakukan langkah dan tindakan lanjutan.

“Kami berharap agar PMK bisa ditangani serta diantisipasi dengan baik. Sehingga nantinya pihaknya bisa melakukan langkah tepat dan bisa meminimalisir adanya penyebaran virus tersebut. Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dan penanganan lebih lanjut,”katanya.

Berkaitan dengan stok Daging untuk wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat dipastikan aman. “Dengan adanya komunikasi dengan pihak terkait masalah daging mudah-mudahan aman,” ucapnya.

Apalagi setelah munculnya wabuh ini, lanjutnya, pemerintah langsung melakukan koordinasi dengan salah satu perusahaan lokal. Nantinya bisa membantu persiapan daging atau hewan ternak sapi sekitar 400 ternak untuk setiap harinya. Sedangkan untuk hari raya iduladha diperkirakan mencapai 1.200 ekor sapi.

“Insyallah apa yang kami persiapkan bersama pemerintah daerah mampu membantu stok daging. Alhamdulillah adanya perusahaan lokal yang memang mempersiapkan hewan ternak sapi dapat membantu Stok Daging,”ujarnya.

Peternak Mulai Dapat Pesanan Hewan Kurban

Mendekat Idul Adha 1443 H peternak sapi di kota Palangka Raya banjir pesanan. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

Satimi selalu pemilik pertenakan sapi  mengaku senang. Dikarenakan, untuk saat ini sudah banyak yang memesankan sapi kepadanya untuk keperluan lebaran haji nantinya.

Baca Juga :  Wakil Rakyat Beri Pesan kepada Mahasiswa Jika Unjuk Rasa

“Alhamdulillah mas, saat ini sudah banyak permintaan untuk terutama untuk dikurbankan nantinya,” ucap wanita 50 tahun tersebut kepada  Kalteng Pos Minggu(15/5).

Peternakan yang terletak di Jalan Tingang Palangka Raya ini sudah tersedia 30 ekor sapi dan akan terus berdatangan untuk memenuhi kebutuhan pasar nantinya. Dikandangnya yang berukuran 80 Meter persegi ini bisa menampung ratusan sapi. Selain sapi di kandangnya juga terdapat puluhan ekor kambing.

Sapi-sapi tersebut didatangkan dari Sulawesi dan Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Namun wanita asli Kebumen tersebut menjelaskan bahwa ada prosedur tertentu yang harus dilalui untuk mendatangkan sapi. Salah satunya mengkarantina sapi tersebut selama dua minggu lamanya.

Hal ini dikarenakan wabah PMK yang dihadapi di beberapa provinsi yang ada di Indonesia terutama dibeberapa kota di Pulau Jawa. Karantina ini bertujuan untuk memastikan hewan ternak dalam keadaan sehat sebelum diperjual belikan.

Untuk memenuhi standar permintaan. Wanita yang sudah 20 tahun berternak sapi ini selalu memberikan asupan-asupan untuk sapi ternaknya. Sepeti memberi makan 4x dalam sehari yaitu pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Serta ia memberikan suplemen yang terdiri dari air rebusan gula merah dan jahe yang berguna untuk pencernaan si sapi tersebut. Dan nantinya akan pengecekan terkait kesehatan hewan dari pemerintah kota.

“Dari kami selalu menjaga kualitas sapinya. Dimulai dari pemberian pakannya hingga memberi beberapa suplemen untuk menjaga kesehatannya,” tambahnya.

Ia juga mengatakan kemungkinan pesanan akan terus bertambah. Puncaknya saat 1 bulan menjelang hari raya Idul Adha nantinya.

“Tahun lalu aja kami menjual 130 Ekor sapi secara keseluruhan selama musim lebaran haji, dan untuk tahun ini kemungkinan melebihi jumlah tersebut mas, kita liat saja nanti menjelang 1 bulan sebelum lebaran,” tambanya.

Di samping banyaknya orderan keperluan lebaran, mereka juga harus memenuhi pesanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti untuk rumah makan hingga acara keluarga seperti Aqikahan. (awb/son/*irj/ala/ko)

Swasta Bantu Suplai Stok Daging Sapi

“Pemerintah harus gerak cepat dan serius, apabila memang sudah menutup pergerakan supply daging dari daerah yang terkontaminasi penyakit ini maka harus mencari daerah lain yang bebas penyakit”

Miar

Pengamat Ekonomi

PALANGKA RAYA-Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) diperkirakan akan memicu inflasi di Kalteng. Untuk itu pemerintah harus segera mengambil langkah untuk menyiasati agar perekonomian tetap berjalan dengan baik salah satunya dengan memastikan ketersediaan kebutuhan hewan ternak.

Pengamat Ekonomi Miar mengatakan di satu sisi memang pemerintah harus segera bertindak dan melindungi konsumen karena penyakit mulut dan kuku ini menyangkut dengan kesehatan manusia jangan sampai daging yang beredar di masyarakat itu daging dengan kualitas yang tidak baik dan membahayakan kesehatan manusia. Di sisi lain juga harus mengambil langkah agar perekonomian dari sisi kebutuhan daging dapat terpenuhi karena akan berdampak pada para pelaku usaha baik peternak, pedagang daging maupun rumah makan.

“Tentu adanya Penyakit ini akan berpengaruh terhadap para pengusaha ternak,” katanya saat dibincangi, Minggu sore (15/5).

Pihaknya menyebut dari hukum permintaan apabila semakin sedikit barang maka harga akan semakin naik. Tentu hal ini akan berdampak pada pengusaha rumah makan yang memerlukan bahan dasar penjualan yakni daging.

“Contoh para pengusaha di bidang kuliner akan kesulitan menentukan harga yang dijual karena tingginya harga daging,” sebut dosen senior di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Palangka Raya (UPR) ini.

Diungkapkannya, pemerintah juga harus tegas dalam mengawasi peredaran hewan ternak yang ada di Kalteng ini, jangan sampai hewan-hewan ternak ini terkontaminasi oleh penyakit. Dalam rangka memenuhi kebutuhan maka pemerintah harus mencari daerah yang belum terkontaminasi adanya penyakit untuk memenuhi kebutuhan daging di Kalteng.

“Pemerintah harus gerak cepat dan serius, apabila memang sudah menutup pergerakan supply daging dari daerah yang terkontaminasi penyakit ini maka harus mencari daerah lain yang bebas penyakit,” ujarnya.

Tentu saja apabila terjadi kekurangan pasokan daging selain berdampak pada inflasi juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat yang bergerak di usaha kuliner dan juga para pedagang di pasar. Pemerintah bisa mengambil langkah sebelum terjadi peredaran penyakit yang semakin luas tidak jadi Kalteng tetapi juga di daerah daerah pemasok hewan ternak.

Baca Juga :  Pilpres-Pileg 14 Februari, Agustus Pendaftaran Parpol

“Berkenaan dengan penyakit ini harus ditangani dengan serius karena menyangkut dengan kesehatan dan juga perekonomian masyarakat apabila memang harus impor dari luar negeri seperti Australia bisa dilakukan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kotawaringin Barat (Kobar) yang menandai salah satu pintu masuk sapi diduga terpapar wabah PMK sudah melakukan antisipasi. Salah satunya mulai rutin melakukan penyemprotan kandang ternak sapi warga, agar tidak tertular wabah PMK.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kobar Rosehan Pribadi melalui Sekretaris DPKH Haryo Prabowo, pihaknya terus melakukan koordinasi bersama dengan beberapa instansi terkait. Selain itu juga melakukan komunikasi dengan Balai veteriner, Balai Karantina Pertanian Kalteng dan Dinas TPHP demi melakukan langkah dan tindakan lanjutan.

“Kami berharap agar PMK bisa ditangani serta diantisipasi dengan baik. Sehingga nantinya pihaknya bisa melakukan langkah tepat dan bisa meminimalisir adanya penyebaran virus tersebut. Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dan penanganan lebih lanjut,”katanya.

Berkaitan dengan stok Daging untuk wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat dipastikan aman. “Dengan adanya komunikasi dengan pihak terkait masalah daging mudah-mudahan aman,” ucapnya.

Apalagi setelah munculnya wabuh ini, lanjutnya, pemerintah langsung melakukan koordinasi dengan salah satu perusahaan lokal. Nantinya bisa membantu persiapan daging atau hewan ternak sapi sekitar 400 ternak untuk setiap harinya. Sedangkan untuk hari raya iduladha diperkirakan mencapai 1.200 ekor sapi.

“Insyallah apa yang kami persiapkan bersama pemerintah daerah mampu membantu stok daging. Alhamdulillah adanya perusahaan lokal yang memang mempersiapkan hewan ternak sapi dapat membantu Stok Daging,”ujarnya.

Peternak Mulai Dapat Pesanan Hewan Kurban

Mendekat Idul Adha 1443 H peternak sapi di kota Palangka Raya banjir pesanan. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

Satimi selalu pemilik pertenakan sapi  mengaku senang. Dikarenakan, untuk saat ini sudah banyak yang memesankan sapi kepadanya untuk keperluan lebaran haji nantinya.

Baca Juga :  Wakil Rakyat Beri Pesan kepada Mahasiswa Jika Unjuk Rasa

“Alhamdulillah mas, saat ini sudah banyak permintaan untuk terutama untuk dikurbankan nantinya,” ucap wanita 50 tahun tersebut kepada  Kalteng Pos Minggu(15/5).

Peternakan yang terletak di Jalan Tingang Palangka Raya ini sudah tersedia 30 ekor sapi dan akan terus berdatangan untuk memenuhi kebutuhan pasar nantinya. Dikandangnya yang berukuran 80 Meter persegi ini bisa menampung ratusan sapi. Selain sapi di kandangnya juga terdapat puluhan ekor kambing.

Sapi-sapi tersebut didatangkan dari Sulawesi dan Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Namun wanita asli Kebumen tersebut menjelaskan bahwa ada prosedur tertentu yang harus dilalui untuk mendatangkan sapi. Salah satunya mengkarantina sapi tersebut selama dua minggu lamanya.

Hal ini dikarenakan wabah PMK yang dihadapi di beberapa provinsi yang ada di Indonesia terutama dibeberapa kota di Pulau Jawa. Karantina ini bertujuan untuk memastikan hewan ternak dalam keadaan sehat sebelum diperjual belikan.

Untuk memenuhi standar permintaan. Wanita yang sudah 20 tahun berternak sapi ini selalu memberikan asupan-asupan untuk sapi ternaknya. Sepeti memberi makan 4x dalam sehari yaitu pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Serta ia memberikan suplemen yang terdiri dari air rebusan gula merah dan jahe yang berguna untuk pencernaan si sapi tersebut. Dan nantinya akan pengecekan terkait kesehatan hewan dari pemerintah kota.

“Dari kami selalu menjaga kualitas sapinya. Dimulai dari pemberian pakannya hingga memberi beberapa suplemen untuk menjaga kesehatannya,” tambahnya.

Ia juga mengatakan kemungkinan pesanan akan terus bertambah. Puncaknya saat 1 bulan menjelang hari raya Idul Adha nantinya.

“Tahun lalu aja kami menjual 130 Ekor sapi secara keseluruhan selama musim lebaran haji, dan untuk tahun ini kemungkinan melebihi jumlah tersebut mas, kita liat saja nanti menjelang 1 bulan sebelum lebaran,” tambanya.

Di samping banyaknya orderan keperluan lebaran, mereka juga harus memenuhi pesanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti untuk rumah makan hingga acara keluarga seperti Aqikahan. (awb/son/*irj/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/