MUHAMMAD Ery Sutanto, salah satu pendiri TKCI Palangka Raya, menceritakan perjalanan panjang komunitas ini sejak pertama kali dibentuk. TKCI Palangka Raya mulai terhubung dengan TKCI pusat di Jakarta sejak 2012 lalu.
“TKCI merupakan komunitas para pencinta mobil Kijang. Secara terpusat, TKCI berdiri di Jakarta pada 25 November 2000, dan sebentar lagi kami akan memperingati ulang tahun ke-24,” ujarnya.
Pada awal berdirinya TKCI Palangka Raya, para pendiri kala itu mulai mengumpulkan para penggemar berbagai jenis mobil Kijang, seperti Kijang Kotak, Kijang Kapsul, hingga Kijang Buaya. Seiring perkembangan zaman, para anggota komunitas saat ini juga menyambut kehadiran generasi Kijang terbaru, seperti Kijang Innova, Reborn, dan Zenix.
“Dulu, syarat untuk menjadi cabang resmi itu minimal memiliki 15 anggota dan wajib punya mobil Kijang, sehingga pada tanggal 1 Maret 2014 TKCI Palangka Raya resmi mendeklarasi diri dan menjadi cabang ke-39 dari total 126 cabang TKCI se-Indonesia, tetapi saat ini yang terpenting adalah kekeluargaan,” kata Tanto.
Di usia ke-10 tahun, TKCI Palangka Raya terpilih menjadi menjadi tuan rumah penyelenggara Jambore Nasional TKCI ke-19, yang akan diselenggarakan pada November 2024. Kegiatan ini akan menjadi kado terindah bagi TKCI Palangka Raya, sekaligus momen penting bagi seluruh komunitas pencinta Kijang di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan. Menjadi tuan rumah jambore nasional bukanlah tugas mudah. TKCI Palangka Raya berhasil memenangkan kompetisi setelah bersaing dengan cabang-cabang lain di seluruh Indonesia. Tahun lalu, dua anggota TKCI Palangka Raya dikirim ke jambore nasional untuk mempresentasikan proposal sebagai kandidat tuan rumah.
“Wilayah Kalimantan belum pernah menjadi tuan rumah jambore nasional. Karena itu, kami merasa bangga bisa menjadi pencetus pertama untuk Kalimantan,” kata Tanto.
Jambore ini akan menjadi momentum besar, khususnya bagi TKCI Palangka Raya, yang disebut Tanto sebagai ujung tombak komunitas Kijang di Kalimantan. Hingga kini, sudah ada beberapa cabang lain di Kalimantan, seperti Banjarmasin, Pontianak, dan Kalimantan Timur, meski persebarannya di wilayah Kalimantan Tengah dikatakan cukup lambat karena luasnya wilayah. Meski begitu, sudah ada TKCI Cabang Sampit yang saat ini sedang terbentuk, dan diharapkan tahun depan dapat mendeklarasikan.
“Kami lebih identik dengan mobil-mobil Kijang lama, seperti Kijang Kapsul dan Kijang Doyok, yang hingga kini masih banyak digunakan anggota kami,” tambah Tanto.
Berdasarkan survei yang dilakukannya, lanjutnya, saat ini masih banyak pencinta Kijang, dengan rentang usia yang cukup berumur. Sehingga apabila diajak untuk tur dan lainnya, harus mempertimbangkan dan mengutamakan keluarga. Namun ada salah satu anggota TKCI yang sedari muda sudah sangat mencintai mobil Kijang hingga berkeluarga.
“Ada anggota kami yang udah punya cucu, tapi makin gila kecintaannya sama mobil Kijang, bahkan sekarang mobil Kijang miliknya nambah terus, kebetulan anaknya cewek semua, sehingga menantunya yang ngelanjutin, ditambah ada cucuk laki-laki, sehingga makin bersemangat dia, sangat kami junjung sesuai slogan kami Bravo TKCI,” jelasnya penuh semangat.
Berbicara soal persiapan Jambore Nasional (Jamnas) ke-19 TKCI yang akan digelar di Palangka Raya, Ketua Harian TKCI Palangka Raya Eddy Suhaili menyebut saat ini telah mencapai 80 persen. Meski ada beberapa peserta yang membawa mobil Kijang, Eddy menyebut ada juga yang datang tanpa membawa mobil karena jarak tempuh yang cukup jauh dan biaya perjalanan yang tinggi.
“Saat ini tinggal menyelesaikan 20 persen lagi. Pesertanya sekitar 200 orang dari berbagai wilayah, seperti Sumatera, Sulawesi, dan Bima. Kami bekerja sama dengan beberapa pihak untuk menyediakan harga khusus bagi peserta, agar bisa meringankan beban ongkos,” tambahnya.
Jambore Nasional TKCI merupakan ajang tahunan yang dinanti-nantikan para anggota. Jambore ke-19 tahun ini diharapkan tidak hanya memperkuat ikatan antaranggota TKCI, tetapi juga berkontribusi pada ekonomi lokal dengan melibatkan pelaku usaha mikro di Palangka Raya.
“Ini adalah pesta besar bagi komunitas TKCI, tetapi bersifat eksklusif karena hanya dihadiri anggota yang telah terdaftar. Bagi masyarakat umum, kami menyediakan area UMKM agar mereka bisa turut merasakan kemeriahan acara ini. Kami ingin TKCI Palangka Raya punya momen yang tak terlupakan pada jambore kali ini. Tahun ini full TKCI Palangka Raya punya cerita,” tutup Eddy. (*/ce/ala)