Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Dr Muhamad Yusuf

Rektor UMPR Resmi Dilantik, Siap Cetak Lulusan yang Mampu Merebut Peluang Kerja

PALANGKA RAYA-Dr H Muhamad Yusuf resmi menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) periode 2023-2027, setelah dilantik oleh Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah HM Noor Rochman Hadjam di Hotel Bahalap, Palangka Raya, Selasa (17/1/2023).

Dr Muhamad Yusuf siap menjalankan program kerja “Kolaborasi Mahasiswa-Dosen Mengantarkan Lulusan Merebut Peluang Kerja”. Dikatakannya, sudut pandang yang dibangun oleh UMPR adalah sebagai perguruan tinggi swasta yang bisa mengambil peran dan berkontribusi dalam mengatasi berbagai persoalan di tengah masyarakat Kalteng bahkan masalah bangsa, yakni masih lemahnya daya saing orang-orang muda yang merupakan mayoritas dari komposisi penduduk.

“UMPR ingin ikut berperan mengatasi problema orang-orang muda termasuk mahasiswa, seperti kurang siap mental dalam berkompetisi merebut peluang kerja, gagap dalam berinteraksi dengan masyarakat, tidak memiliki keterampilan, bahkan kesulitan mengaplikasikan ilmu dan teori yang didapat selama kuliah saat telah lulus dan masuk dunia kerja,” tutur Yusuf.

Modifikasi dan pengembangan pola perkuliahan di UMPR sebagai implementasi kebijakan pemerintah terkait program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, dengan menjadikan proses penyelenggaraan seluruh kegiatan kampus berbasis pada pengelolaan mahasiswa secara komprehensif melalui kolaborasi mahasiswa-dosen pada seluruh program studi diploma, strata satu (S-1), dan strata dua (S-2), hingga program doktoral (S-3) yang segera dimulai proses pengusulan pendirian ke Kemendikbud Ristek.

Baca Juga :  Inspektur Jenderal Kemendikbudristek Minta Calon Rektor UPR Harus Bersih

“Kolaborasi mahasiswa-dosen itu sebuah keniscayaan, karena sejatinya dua elemen inilah yang terpenting dan utama dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. UMPR menyatukan keduanya dalam ikatan budaya organisasi kampus, sehingga tidak ada sekat dan jarak antara mahasiswa dengan dosen sebagai sama-sama pencari ilmu,” sebutnya.

Turut hadir pada pelantikan itu, Wamen Ketenagakerjaan RI Afriansyah Noor, Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki, Anggota DPR RI Dapil Kalteng H Agustiar Sabran, Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kalteng Abdul Razak, Wakil Ketua III DPRD Provinsi Kalteng Faridawaty Darland Atjeh, Wali Kota Palangka Raya Periode 2008-2013 dan 2013-2018 Riban Satia, Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan Muhammad Akbar, Ketua PWN Kalteng Ahmad Syar’i, Ketua Badan Pembina Harian UMP Bulkani, kepala perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kalteng, serta unsur forkopimda.

Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo dalam sambutannya menyampaikan, dunia perguruan tinggi saat ini sedang berubah cepat seiring dinamika dan perkembangan global.

“Kami sadari bahwa perkembangan peradaban manusia sangat dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sinilah pentingnya peran perguruan tinggi sebagai pusat unggulan (center of excellent) dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas,” ucap wagub.

Baca Juga :  Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Diatas 5,7 Persen

Lebih lanjut wagub mengatakan, momentum pelantikan rektor menjadi waktu yang tepat bagi segenap jajaran UMPR untuk meneguhkan visi, menyatukan gerak langkah ke depan, serta terus berbenah diri dalam upaya menjadikan UMPR sebagai perguruan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing global.

“Dengan ini saya berpesan kepada Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan semua perguruan tinggi di Kalimantan Tengah agar bersinergi dengan pemerintah daerah, terutama dalam membangun sumber daya manusia Kalimantan Tengah yang berkualitas unggul dan berdaya saing,” harap wagub.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadyah Prof Haedar Nashir menyampaikan, tugas rektor yang baru tidaklah mudah dalam membawa UMPR menjadi kampus riset ke depannya.

“Sudah menjadi tugas Majelis Diktilitbang dan PP Muhammadyah mengakselerasi rasio dosen agar semua dosen itu bergelar doktor. UMPR sudah memiliki 39 doktor dari total 170 dosen, selanjutnya menjadi tugas rektor baru untuk mempercepat akselerasi dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” tegasnya. (irj/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Dr H Muhamad Yusuf resmi menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) periode 2023-2027, setelah dilantik oleh Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah HM Noor Rochman Hadjam di Hotel Bahalap, Palangka Raya, Selasa (17/1/2023).

Dr Muhamad Yusuf siap menjalankan program kerja “Kolaborasi Mahasiswa-Dosen Mengantarkan Lulusan Merebut Peluang Kerja”. Dikatakannya, sudut pandang yang dibangun oleh UMPR adalah sebagai perguruan tinggi swasta yang bisa mengambil peran dan berkontribusi dalam mengatasi berbagai persoalan di tengah masyarakat Kalteng bahkan masalah bangsa, yakni masih lemahnya daya saing orang-orang muda yang merupakan mayoritas dari komposisi penduduk.

“UMPR ingin ikut berperan mengatasi problema orang-orang muda termasuk mahasiswa, seperti kurang siap mental dalam berkompetisi merebut peluang kerja, gagap dalam berinteraksi dengan masyarakat, tidak memiliki keterampilan, bahkan kesulitan mengaplikasikan ilmu dan teori yang didapat selama kuliah saat telah lulus dan masuk dunia kerja,” tutur Yusuf.

Modifikasi dan pengembangan pola perkuliahan di UMPR sebagai implementasi kebijakan pemerintah terkait program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, dengan menjadikan proses penyelenggaraan seluruh kegiatan kampus berbasis pada pengelolaan mahasiswa secara komprehensif melalui kolaborasi mahasiswa-dosen pada seluruh program studi diploma, strata satu (S-1), dan strata dua (S-2), hingga program doktoral (S-3) yang segera dimulai proses pengusulan pendirian ke Kemendikbud Ristek.

Baca Juga :  Inspektur Jenderal Kemendikbudristek Minta Calon Rektor UPR Harus Bersih

“Kolaborasi mahasiswa-dosen itu sebuah keniscayaan, karena sejatinya dua elemen inilah yang terpenting dan utama dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. UMPR menyatukan keduanya dalam ikatan budaya organisasi kampus, sehingga tidak ada sekat dan jarak antara mahasiswa dengan dosen sebagai sama-sama pencari ilmu,” sebutnya.

Turut hadir pada pelantikan itu, Wamen Ketenagakerjaan RI Afriansyah Noor, Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki, Anggota DPR RI Dapil Kalteng H Agustiar Sabran, Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kalteng Abdul Razak, Wakil Ketua III DPRD Provinsi Kalteng Faridawaty Darland Atjeh, Wali Kota Palangka Raya Periode 2008-2013 dan 2013-2018 Riban Satia, Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan Muhammad Akbar, Ketua PWN Kalteng Ahmad Syar’i, Ketua Badan Pembina Harian UMP Bulkani, kepala perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kalteng, serta unsur forkopimda.

Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo dalam sambutannya menyampaikan, dunia perguruan tinggi saat ini sedang berubah cepat seiring dinamika dan perkembangan global.

“Kami sadari bahwa perkembangan peradaban manusia sangat dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sinilah pentingnya peran perguruan tinggi sebagai pusat unggulan (center of excellent) dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas,” ucap wagub.

Baca Juga :  Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Diatas 5,7 Persen

Lebih lanjut wagub mengatakan, momentum pelantikan rektor menjadi waktu yang tepat bagi segenap jajaran UMPR untuk meneguhkan visi, menyatukan gerak langkah ke depan, serta terus berbenah diri dalam upaya menjadikan UMPR sebagai perguruan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing global.

“Dengan ini saya berpesan kepada Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan semua perguruan tinggi di Kalimantan Tengah agar bersinergi dengan pemerintah daerah, terutama dalam membangun sumber daya manusia Kalimantan Tengah yang berkualitas unggul dan berdaya saing,” harap wagub.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadyah Prof Haedar Nashir menyampaikan, tugas rektor yang baru tidaklah mudah dalam membawa UMPR menjadi kampus riset ke depannya.

“Sudah menjadi tugas Majelis Diktilitbang dan PP Muhammadyah mengakselerasi rasio dosen agar semua dosen itu bergelar doktor. UMPR sudah memiliki 39 doktor dari total 170 dosen, selanjutnya menjadi tugas rektor baru untuk mempercepat akselerasi dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” tegasnya. (irj/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/