PALANGKA RAYA-Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) berpotensi molor digelar. Padahal sudah diagendakan bulan depan pelaksanaannya. Namun hingga kini belum ada kepastian terkait tanggal pasti pelaksanaan pesta olahraga terbesar edisi ke-12 dimulai. Seharusnya multievent terbesar di Bumi Tambun Bungai ini harus digelar tepat waktu, sekaligus menjadi ajang seleksi atlet yang dipersiapkan mengikuti kualifikasi atau Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON). Karena itu, agenda porprov tahun ini yang rencananya digelar di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tidak boleh gagal.
Pembina cabang olahraga (cabor) dayung sekaligus Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kalteng, Subandi S Musan mengaku prihatin terkait adanya potensi kegagalan penyelenggaraan Porprov XII. Menurutnya porprov merupakan wadah yang tepat untuk pembina cabor untuk menyeleksi atlet-atlet potensial yang bisa direkrut untuk berlaga di PON, dengan terlebih dahulu mengikuti seleksi Pra-PON.
“Saya sebagai praktisi olahraga tentu sangat prihatin dan sedih kalau itu terjadi (porprov gagal dilaksanakan, red), karena ada harapan yang besar dari pihak ofisial dan pelatih maupun olahragawan secara luas, nasib olahraga Kalteng ke depan akan menjadi suram kalau sampai porprov ini gagal, bisa juga mengakibatkan kegagalan Pra-PON yang berujung pupus harapan menuju PON,” ungkap Subandi kepada Kalteng Pos, Selasa (16/5).
Menurut Subandi, dengan kegagalan pelaksanaan ataupun penundaan porprov, akan berdampak atau berpengaruh terhadap seluruh cabor yang ada, khususnya kesiapan mengikuti seleksi Pra-PON.
“Pembatalan atau penundaan porprov sangat berpengaruh, terutama untuk menjaring atlet yang layak diikutsertakan ke ajang Pra-PON, kami berharap lahirnya atlet dari porprov sehingga cabor-cabor unggulan tetap bisa berprestasi di ajang nasional,” jelasnya.
Sampai hari ini, lanjut Subandi, sejumlah pengurus cabor dayung di beberapa kabupaten belum bisa menggelar pelatihan karena keterbatasan dana. Subandi berpendapat, Kalteng memang masih berpotensi besar mengikuti bahkan memenangi ajang PON, khususnya cabor-cabor unggulan, yang mana saat ini sudah ada sejumlah atlet yang diunggulkan. Meski demikian, pelaksanaan porprov dinilai sangat penting untuk menjaring atlet-atlet berbakat untuk cabor yang bukan unggulan Kalteng.
“Adanya porprov sangat penting untuk menjaring atlet kita yang layak untuk mengikuti Pra-PON, terutama untuk cabor yang bukan unggulan. Kalau untuk cabor unggulan, siap tidak siap tetap akan ada yang diunggulkan, meski hasilnya tidak maksimal,” jelasnya.
Kalaupun pelaksanaan porprov ditunda, lanjut Subandi, sementara saat ini sudah bulan Mei 2023, langkah-langkah porprov belum jelas dilakukan. Sementara sejumlah cabor akan mengikuti seleksi Pra-PON pada September, Oktober, dan November mendatang.
“Kalau ditunda, dengan kondisi bulan Mei ini saja kita sudah terganggu, karena sangat dekat dengan waktu seleksi menuju PON, yakni Pra-PON,” tambahnya.
Potensi kegagalan penyelenggaraan porprov tahun ini dinilai karena adanya pihak-pihak dalam kepanitiaan yang tidak sinkron. Tertundanya pencairan dana hibah penyelenggaraan, lanjutnya, sedikit banyak juga disebabkan oleh adanya pihak-pihak yang masih bersitegang. Subandi berharap gubernur dapat mengayomi pihak-pihak yang bertikai.
“Menjadi harapan bersama dunia olahraga Kalteng dapat bangkit kembali, itu saja harapan kami selaku praktisi olahraga,” tandasnya.
Sementara itu, Nurikto selaku Ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kabupaten Barito Timur berpendapat, tidak masalah jika seandainya pelaksanaan Porprov XII dibatalkan.
“Saya pikir tidak masalah kalau memang batal, karena niat kami yang penting memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat melalui cabor tinju ini, yang penting kami sudah mempersiapkan atlet-atlet,” ujarnya, Selasa (16/5).
Nurikto juga mengaku sejak beberapa bulan lalu pihaknya sudah mulai mempersiapkan atlet yang akan bertanding pada ajang porprov di Sampit. Latihan dilaksanakan tiga kali dalam seminggu.
“Kami siapkan 10-15 orang atlet, yang penting kami sudah siap, kalaupun nanti porprov ini ditunda dan enggak tahu kapan dilaksanakan, yang penting kami sudah ada persiapan sejak jauh-jauh hari,” tandasnya.
Terpisah, Karuhei selaku Ketua KONI Kota Palangka Raya menjelaskan, para atlet 29 cabor sudah mempersiapkan diri sejak seleksi kontingen (selekot) pada Agustus 2022 lalu. Bahkan para atlet sudah melalui beberapa tryout maupun sparing dengan atlet daerah lain.
“Kami itu sudah persiapkan sejak jauh-jauh hari, tinggal menunggu hari pelaksanaan, dan kami pun sudah mendaftar ke pihak penyelenggara sejak beberapa bulan lalu,” ucapnya.
Bahkan Karuhei memastikan kesiapan logistik dan pendanaan sudah rampung. Para atlet Porprov Kota Palangka Raya sudah siap berangkat ke Kotim.
Mendengar kabar angin terkait pembatalan porprov, Karuhei bersimpati. Namun sebagai ketua KONI, ia meyakini tidak ada pembatalan. Hanya ada penundaan atau diundur tanggal pelaksanaannya.
“Tidak mungkin batal, kemungkinan tertunda berdasarkan pernyataan Plt Ketua KONI Kalteng,” tegas Karuhei.
Dikatakannya, provinsi lain sudah melaksanaan tahapan porprov sejak awal tahun. Para atlet di provinsi lain pun kini tengah mempersiapkan diri menghadapi Pra-PON.
Terpisah, Anggota DPRD Kalteng Daerah Pemilihan (Dapil) II (Kabupaten Kotim dan Seruyan) Sudarsono juga menyoroti terkait persiapan porprov tahun ini.
“Secara umum kita menyayangkan sempat ada gonjang-ganjing wacana penundaan dan pembatalan porprov. Tapi itu bukan sesuatu yang aneh, karna hingga memasuki minggu ketiga bulan Mei, belum ada kepastian,” ucap Sudarsono saat diwawancara Kalteng Pos, Selasa (16/5).
Menurut informasi yang didapatnya dari salah satu pejabat eselon II Kotim, panitia dan anggaran dari Kotim sudah siap. Yang belum adalah panitia provinsi dan anggaran. Padahal sesuai rencana, tahapan pelaksanaan dimulai Juli.
Karena itu ia berharap panitia porprov segera mengambil langkah-langkah koordinasi yang intens dengan Pemprov Kalteng, karena akan berdampak pada para atlet yang sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari.
“Kami mendorong, jangan sampai porprov ini gagal, kasihan para atlet yang sudah susah payah latihan dan persiapan, bahkan para pembina dan pelatih sudah berkeringat dan berjuang untuk mempersiapkan para atlet yang akan bertanding,” pungkasnya. (dan/irj/ce/ala)