PALANGKA RAYA-Seiring mendekatnya perayaan Idulfitri, pergerakan arus mudik jalur darat pun makin ramai. Baik yang menggunakan jasa angkutan umum maupun kendaran pribadi. Pemudik yang akan pulang kampung diimbau untuk selalu memperhatikan keselamatan berkendara dan tetap selama perjalanan.
Demi memastikan arus mudik jalur darat lancar, Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng telah memetakan 43 titik ruas jalan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di 14 kabupaten/kota se-Kalteng (data lengkap pada tabel di bawah).
Karena itu Dishub Kalteng mengimbau masyarakat yang mudik agar mempersiapkan segala hal yang diperlukan dan memastikan kondisi kendaraan sebelum menempuh perjalanan.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Kalteng Ahmad Isnaeni mengatakan, calon pemudik harus memastikan kondisi kesehatan maupun kelaiakan kendaraan yang akan digunakan. Tidak lupa membawa serta obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan. Juga memperhatikan kondisi jalan serta rute tujuan, karena ada beberapa titik jalan rawan terjadi kecelakaan.
“Pemudik harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama perjalanan,” tuturnya.
Para pemudik juga harus berhati-hati saat memasuki lokasi yang sedang dalam proses perbaikan, serta menghindari berkendara dalam kondisi lelah dan mengantuk.
Sementara itu, guna melancarkan mobilitas arus mudik jelang perayaan Idulfitri 1444 H, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng melakukan perbaikan jalan raya pada sejumlah titik lokasi. Perbaikan dilakukan untuk memastikan arus mudik maupun balik lebaran lancar.
Kepala Dinas PUPR Kalteng H Shalahuddin mengungkapkan, salah satu jalur yang dilakukan perbaikan adalah di jalur Pangkalan Bun daerah Kotawaringin Lama.
“Kami juga melakukan perbaikan di jalur Pelantaran-Parenggean-Tumbang Sangai, kemudian di jalur Pangkoh-Bahaur, serta jalur ke arah Kuala Kurun,” bebernya kepada Kalteng Pos, Selasa (18/4).
Menurut Shalahuddin, ada sejumlah titik lokasi yang berpotensi terjadi longsor yang bisa membahayakan pengguna jalan. Umumnya longsor terjadi di wilayah Kalteng bagian timur.
“Seperti Gunung Mas, arah ke Murung Raya, jalan-jalan provinsi, dan jalan-jalan nasional, sejauh ini sedang dalam penanganan, di jalur menuju Gunung Mas sudah dibangun dinding penahan tanah agar tidak mudah longsor,” bebernya.
Ia memastikan bahwa proses perbaikan jalan terus dilakukan demi mamastikan kenyamanan pengendara. Pada jalur jalan yang diperbaiki itu sudah berfungsi normal, tanpa harus menerapkan sistem buka tutup arus lalu lintas.
“Sudah berfungsi seperti biasa, pada kondisi seperti ini juga untuk kendaraan-kendaraan berat mungkin berkurang ya, seperti dari batu bara dan angkutan BPS, yang akan tetap kami pantau justru angkutan sembako, bahan-bahan bangunan, dan lainnya,” tuturnya.
Untuk memastikan pengamanan jelang mudik lebaran, pihaknya sudah menurunkan petugas dengan dikoordinasi langsung oleh kepala Bidang Bina Marga.
“Kemudian ada juga pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), jadi sudah kami siapkan, lebih kurang persiapan ini kami lakukan sejak satu bulan yang lalu, kemudian saat ini, H-7 dan H+7, mereka sudah bergerak, posko-posko dan alat berat sudah dipersiapkan juga,” tandasnya.
Dinas PUPR Kalteng terus bersiaga di posko-posko lebaran, memastikan para pemudik tetap aman dan sehat selama perjalanan. “Posko-posko itu dibangun bekerja sama dengan dinas perhubungan, BPBD dan sejumlah pihak terkait,” sebutnya.
Posko-posko tersebut merupakan instruksi langsung dari Gubernur H Sugianto Sabran SIP. Menyebar di wilayah barat Kalteng (Kotawaringin Barat, Lamandau, Sukamara, Seruyan, dan Kotawaringin Timur), wilayah tengah (Palangka Raya, Katingan, Gunung Mas, Pulang Pisau, dan Kapuas), serta wilayah timur (Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur, dan Murung Raya).
Tujuan didirikan posko-posko itu adalah untuk mengindentifikasi dan memantau kerusakan jalan dan jembatan di ruas jalan provinsi yang berpotensi menghambat kelancaran arus lalu lintas selama momen Idulfitri 1444 H. Perbaikan dilakukan pada titik-titik lokasi yang mengalami kerusakan berat agar tetap fungsional sepanjang tahun.
“Membentuk satgas siaga kondisi jalan dan jembatan, menyiapkan alat berat untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan infrastruktur, banjir, tanah longsor, dan dampak lainnya dari cuaca ekstrem,” tuturnya lagi.
Selain itu, koordinasi dengan stakeholder terkait seperti BPBD, kepolisian, dinas perhubungan, dan Balai Jalan Nasional Kementerian PUPR Kalteng terus dilakukan, demi memastikan kelancaran arus transportasi orang dan barang.
Untuk titik pemantauan satgas, antara lain di ruas jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Laman-Riam Durian, Jalan Riam Durian-Sukamara, Jalan Sp Kenawan-Riam Durian, Jalan Sukamara-Lunci Jelai, Jalan Pelantaran-Parenggean-Tb Sangai, Tb Sangai-Tb Kalang, Jalan Sp Bangkalan-T Pulang-K Pembuang, Jalan Sampit- Samuda- Ujung Pandaran, Jalan Ujung Pandaran-Kuala Pembuang, Sp Pundu-Tb Samba, Jalan G Obos dan Sekitar Kota Palangka Raya, Jalan Pulang Pisau-Pangkoh-Bahaur, Jalan Dadahub/G1-Lamunti, Jalan Bukti Liti-Bawan, Jalan Bawan-Kuala Kurun, Jalan Kuala Kurun-Linau-Tb Jutuh, Jalan Lingkar Kota Muara Teweh, Jalan Sudirman dan Jalan Yos Sudarso Puruk Cahu, Jalan Telang Siong-Bangkuang dan Jalan Sp Patas-Tabak Kanilan-Ringkut Jawu.
Sebanyak 21 posko disiagakan se-Kalteng untuk memastikan arus mudik maupun angkutan barang berjalan lancar. Dengan rincian; di Kobar, Sukamara, dan Lamandau ( 4 posko), di Kotim dan Seruyan (6 posko), di Palangka Raya, Katingan, Pulang Pisau, Kapuas, dan Gumas (7 posko), di Barito Utara, Barito Selatan, Murung Raya, dan Barito Timur (4 posko).
Petugas lapangan terus bergerak memastikan infrastruktur jalan dan jembatan tetap fungsional, aman, dan nyaman digunakan masyarakat, dengan menyiapkan, mengamankan, dan memastikan pergerakan orang selama mudik dan arus balik berjalan lancar. Terutama memastikan infrastruktur jalan dan jembatan tetap fungsional. (abw/dan/nue/ce/ala)
PEMETAAN DAERAH RAWAN LAKA
- Kabupaten Katingan
– Jalan Tjilik Riwut Km 1 hingga Km 12 arah Kasongan – Palangka Raya.
- Palangka Raya
– Jalan Tjilik Riwut
– Jalan Mahir Mahar
– Jalan RTA Milono
– Jalan Diponegoro
– Jalan Rajawali
– Jalan Wisata Pahandut
– Jalan G Obos
- Kabupaten Gunung Mas
– Ruas Jalan Sabirin Muchtar, Kecamatan Kurun
- Kabupaten Murung Raya
– Jalan negara penghubung Puruk Cahu-Muara Teweh
– Jalan Jenderal Sudirman
– Jalan A. Yani
– Jalan Tjilik Riwut
– Jalan Veteran
- Kabupaten Barito Utara
– Jalan A. Yani
– Jalan Yetro Singseng
– Jalan Pramuka
– Jalan T. Surapati
– Jalan negara penghubung Muara Teweh-Banjarmasin
– Jalan negara penghubung Muara Teweh-Puruk Cahu
- Kabupaten Barito Selatan
– Jalan Buntok menuju Ampah, Desa Mangaris
- Kabupaten Barito Timur
– Jalan A. Yani Desa Rodok
– Jalan Ampah menuju Buntok, Desa Jihi
– Jalan Ampah menuju Buntok, Desa Lampehong
- Kabupaten Pulang Pisau
– Jalan lintas Palangka Raya-Kuala Kurun
– Jalan trans Kalimantan, Desa Henda
– Jalan trans Kalimantan, Desa Anjir
– Jalan trans Kalimantan Km 96 hingga Km 104
– Jalan trans Kalimantan, Desa Mintin
- Kabupaten Kapuas
– Jalan trans Kalimantan, Basarang – Anjir sepanjang 65 kilometer
- Kabupaten Seruyan
– Jalan lintas Kuala Pembuang – Sampit
– Jalan S Parman
– Jalan Jenderal Sudirman Km 94 hingga Km 102
- Kabupaten Kotawaringin Barat
– Jalan utama Pasir Panjang
– Jalan A. Yani, Kecamatan Pangkalan Lada
– Jalan trans Runtu
- Kabupaten Sukamara
– Ajang Permata Kecubung
– Kecamatan Sukamara
– Kecamatan Pantau Luci
- Kabupaten Lamandau
– Jalan trans Kalimantan, Desa Penopa
– Jalan trans Kalimantan, Desa Purwareja
- Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
– Jalan HM Arsyad Km 7
– Jalan HM Arsyad Km 11
SUMBER: DISHUB KALTENG