Site icon KaltengPos

Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner di Mayapada Hospital

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan masalah serius yang terjadi ketika pembuluh darah jantung mengalami penyempitan akibat tersumbat oleh plak (aterosklerosis). Penyakit ini turut dipicu oleh gaya hidup serba instan, makanan berlemak, kurang gerak, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, termasuk faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas.

Gejala PJK meliputi rasa tidak nyaman di dada, mudah lelah ataupun sesak napas terutama saat aktivitas. Karena PJK sering tidak bergejala pada tahap awal, skrining jantung sangat penting untuk deteksi dini, yang dapat dilakukan di Cardiovascular Center Mayapada Hospital, yakni layanan yang khusus menangani masalah jantung mulai dari deteksi, diagnosis, tindakan, dan rehabilitasi, di seluruh unit Mayapada Hospital, termasuk di Mayapada Hospital Nusantara di Ibu Kota Nusantara dengan fasilitas lengkap yang terintegrasi dengan unit lainnya.

dr. Bagus Putra Dharma Khrisna, Sp.JP, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Mayapada Hospital Nusantara mengungkapkan pentingnya skrining jantung pada seluruh pasien dewasa berusia 40 tahun ke atas terutama mereka yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan penyakit jantung, riwayat darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan perokok.

“Dengan skrining jantung kita bisa segera mendeteksi penyakit jantung lebih awal, bahkan ketika gejalanya belum terlihat. Ini memungkinkan untuk dilakukan penanganan dan pengobatan yang lebih cepat dan efektif, sehingga peluang kesembuhan lebih tinggi dan mencegah kompilkasi lain seperti serangan jantung dan stroke,” jelas dr. Bagus.

Skrining jantung melibatkan pemeriksaan gula darah, kolesterol, rekam jantung (EKG), dan treadmill test untuk mendeteksi gejala penyakit jantung koroner saat beraktivitas. Selain itu, metode skrining lainnya dilakukan dengan Ekokardiografi atau USG jantung, menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menggambarkan struktur dan fungsi jantung sehingga kelainan jantung seperti gangguan katup jantung dan kerusakan otot jantung dapat terdeteksi.

Skrining jantung juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan CT Scan Jantung menggunakan teknologi pencitraan non-bedah untuk memberi gambaran pembuluh arteri koroner dan mendeteksi adanya sumbatan pada pembuluh koroner tersebut.

Mirip dengan itu, ada pula CT Calcium Score Jantung untuk mengukur jumlah plak yang mengeras di arteri koroner dan hasil pengukurannya dinyatakan dalam skor. Semakin tinggi skor yang dinyatakan, maka semakin tinggi pula kadar plak yang terdeteksi di arteri koroner.

Penegakan diagnosa penyakit jantung koroner atau sumbatan pada pembuluh darah jantung dilakukan dengan prosedur kateterisasi jantung atau Coronary Angiography (CAG) yang lebih lanjut dijelaskan oleh dr. Samuel Sudanawidjaja, Sp.JP, FIHA, FSCAI, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi di Mayapada Hospital Surabaya.

“Tindakan CAG adalah pemeriksaan yang minimal invasif menggunakan x-ray dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah tepi, seperti di tangan atau pangkal paha untuk melihat seberapa berat penyumbatan pembuluh arteri koroner yang terjadi. Tindakan CAG ini masih menjadi golden standard untuk menegakkan diagnosa penyakit jantung koroner. Jika hasil CAG baik, maka tidak perlu tindakan lebih lanjut,” ujar dr. Samuel.

Sebaliknya, apabila hasil CAG menunjukkan adanya sumbatan yang melebihi 70 persen, maka tindakan selanjutnya adalah melakukan Percutaneous Coronary Intervention (PCI). “Prosedur intervensi ini melibatkan pemasangan balon dan stent untuk melebarkan atau membuka pembuluh darah koroner yang tersumbat, sehingga aliran darah dapat kembali normal.” tambah dr. Samuel.

Sumbatan pada pembuluh darah jantung dapat pula terjadi di beberapa titik sehingga harus ditangani dengan tindakan Coronary Artery Bypass Graft (CABG) atau yang dikenal juga dengan nama Bypass Jantung (Operasi Pintas Koroner). Salah satu dokter Mayapada Hospital yang sudah berpengalaman melakukan tindakan ini adalah Dr. dr. Yan Efrata Sembiring, Sp.B, Sp.BTKV, Subsp VE (K), Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Konsultan Vaskular dan Endovaskular di Mayapada Hospital Surabaya.

Ia menjelaskan, “Bypass jantung dilakukan untuk membuat ‘jalan baru’ di sekitar pembuluh darah jantung yang menyempit atau tersumbat agar aliran darah kembali lancar sehingga otot jantung tetap mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Bypass jantung dilakukan dengan mengambil salah satu pembuluh darah arteri di bawah tulang dada atau pembuluh darah arteri radialis di tangan, atau pembuluh darah vena di bagian kaki kanan atau kiri kemudian dihubungkan dengan bagian luar pembuluh darah arteri yang tersumbat di jantung.”

Operasi Bypass Jantung memiliki banyak jenis, yakni On Pump CABG, menggunakan mesin pintas jantung paru (heart lung machine) yang secara temporer mengambil alih fungsi jantung dan paru-paru saat pembedahan, ini adalah jenis yang lazim dilakukan. Off-pump Coronary Artery Bypass Grafting (OPCAB) yang tanpa mesin pintas jantung paru, sehingga jantung dibiarkan berdetak selama operasi dengan hanya menstabilkan area-area yang sedang dikerjakan oleh dokter bedah menggunakan alat-alat khusus. Terakhir, Minimally Invasive Coronary Artery Bypass Grafting (MICS) tindakan Bypass dengan sayatan minimal di dada sehingga proses pemulihan berjalan dengan lebih cepat.

Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga telah berpengalaman menangani kasus jantung kompleks dengan tindakan CABG dengan teknik minimal invasif, operasi penggantian katup jantung secara minimal invasif, penanganan aneurisma aorta dengan TEVAR, Bentall Procedure untuk kelainan aorta, serta bedah jantung untuk penyakit bawaan anak seperti Tetralogi of Fallot, ASD, dan VSD.

Layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital kini juga dapat diakses melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital, mulai dari penjadwalan pemeriksaan bersama dokter, konsultasi langsung maupun virtual (telekonsultasi), dan emergency call untuk penanganan kasus gawat darurat jantung.

Melalui MyCare, pasien dapat memperoleh nomor antrean lebih awal karena MyCare juga sudah terhubung dengan berbagai opsi pembayaran yang praktis, sehingga tak perlu lagi menunggu lama di rumah sakit. Unduh Mycare di Google Play Store dan App Store, pengguna yang baru pertama registrasi akan mendapat reward point untuk potongan harga di berbagai layanan di Mayapada Hospital. (*)

Exit mobile version