PALANGKA RAYA-Bursa calon ketua umum Partai Golkar Kalteng mulai memanas. Sejumlah figur disebut-sebut bakal bertarung untuk memperebutkan posisi nakhoda partai berlambang pohon beringin ini.
Nama-nama yang berpotensial yakni ketua petahana HM Ruslan, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo, Wali Kota Palangka Raya terpilih Farid Naparin, Bupati Barito Selatan (Barsel) terpilih Eddy Raya Samsuri, dan Anggota DPR RI Muhktarudin.
Di luar nama-nama yang sudah beredar di media, tidak tertutup kemungkinan ada figur-figur lain yang bakal menjadi kejutan pada pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kalteng pada bulan Maret mendatang.
Salah satu nama kuat adalah Wagub Kalteng Edy Pratowo. Meskipun ada kabar bahwa dirinya akan maju sebagai calon Ketua DPD Golkar Kalteng, Edy mengaku belum mengetahui kapan musda akan digelar.
“Saya belum tahu (pelaksanaan musda), bagaimana ya, sulit juga ngomongnya,” ucap Edy kepada media saat ditemui usai pelantikan pengganti antar waktu (PAW) anggota DPRD Kalteng, Senin (20/1/2025).
Mengenai isu pencalonannya sebagai Ketua DPD Golkar Kalteng, Edy belum memberikan kepastian. “Kita ikuti saja mekanismenya, nanti kita lihat bagaimana perkembangan selanjutnya,” kata Edy.
Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Golkar Kalteng Suhartono Firdaus mengatakan kepastian Musda DPD Golkar Kalteng harus menunggu hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar 2025.
“Musda Golkar tingkat provinsi masih menunggu keputusan DPP Partai Golkar pada Rakernas Partai Golkar 2025 yang akan dilaksanakan pada bulan Februari nanti,” ungkap Suhartono, Kamis (16/1/2025).
Ia menjelaskan, DPD Partai Golkar Kalteng baru akan membentuk panitia musda setelah mendapat surat dari dewan pimpinan pusat (DPP). Sampai saat ini pendaftaran calon ketua DPD Golkar Kalteng belum dibuka.
“Kalaupun muncul nama-nama calon ketua, itu sebatas aspirasi dari internal,” ucap Suhartono.
Selain Edy Pratowo yang diisukan akan maju, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Barito Selatan Eddy Raya Samsuri juga berkeinginan mencalonkan diri sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalteng.
Ia mengungkapkan kesediaannya untuk maju jika mendapat dukungan dari kader partai serta restu dari Ketua Umum DPP Partai Golkar.
“Jika teman-teman mendukung dan ketua umum memberi restu, saya siap berkontribusi untuk membawa Golkar Kalteng makin maju dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Eddy, Senin (20/1/2025).
Menurut Eddy, Partai Golkar harus dipimpin oleh pemimpin visioner dan berwawasan sehingga bisa mengibangi perpolitikan dewasa ini.
Lebih lanjut dikatakannya, Partai Golkar merupakan organisasi penting dalam kareirnya. Karena dibesarkan partai berlambang pohon beringin itu, Eddy menginginkan partai ini bisa lebih besar lagi.
“Kompetisi hal wajar dalam sebuah organisasi. Semua yang mencalonkan diri pastinya menginginkan agar partai ini bisa lebih besar dan lebih baik lagi. Bukan berarti yang sebelumnya tidak baik, tetapi kita ingin sama-sama membesarkan partai ini,” tegasnya.
Ia berpesan, siapa pun yang akan menang nanti merupakan sosok terbaik. Namun ia berharap kompetisi harus tetap berlangsung, sehingga dinamikanya akan melahirkan partai yang sehat dalam pentas demokrasi.
Eddy, yang baru saja kembali terpilih sebagai Bupati Barito Selatan periode 2025-2030, merupakan figur yang tidak asing di dunia politik Kalteng.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Bupati Barito Selatan periode 2017-2022. Selain itu, Eddy juga pernah memimpin organisasi masyarakat (ormas) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kalteng.
Musda Golkar Kalteng kali ini diprediksi akan berlangsung sengit. Beberapa nama tokoh berpengaruh disebut-sebut akan meramaikan bursa pemilihan.
Selain Eddy Raya Samsuri, kandidat potensial lainnya yakni Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo, Anggota DPR RI Mukhtarudin, serta Ketua DPD Golkar Kalteng saat ini HM Ruslan.
Fairid Naparin juga menanggapi pemberitaan yang beredar itu. Ia mengaku belum ada pembicaraan terkait itu. Namun menurutnya jabatan Ketua DPD Partai Golkar Kalteng merupakan posisi strategis, menarik, dan seksi. Apalagi Partai Golkar merupakan partai besar dan tertua.
Ia mengatakan, Partai Golkar memiliki AD/ART, aturan, mekanisme, dan penilaian yang jelas dalam pemilihan pemimpin.
“Sehingga ada faktor penting, salah satunya evaluasi kinerja lima tahun ke belakang dalam perpolitikan. Kita ikuti saja, karena musda dilaksanakan setelah Rakernas DPP Partai Golkar, yang salah satu topik pembahasannya adalah terkait musda,” beber Fairid.
Ia menyebut Partai Golkar merupakan salah satu partai yang pengkaderannya tetap berjalan. Terbukti bermunculan kader-kader muda yang mampu menduduki jabatan strategis.
Ia mengatakan, menjadi seorang Ketua DPD Partai Golkar Kalteng memiliki tanggung jawab yang besar. Tidak hanya berbicara suksesi keberlangsung partai, tetapi harus mampu membawa dampak baik untuk partai maupun daerah.
“Tentunya dedikasi dan loyalitas terhadap partai menjadi nilai utama. Itu dievaluasi dan dicermati oleh para pengurus partai di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat,” tegasnya.
Dari situ dapat dinilai kader-kader mana saja yang memiliki loyalitas tinggu terhadap partai.
Selanjutnya, menanggapi isu beredar perihal keikutsertaan dalam pertarungan memperebutkan kursi Ketua DPD Partai Golkar Kalteng, Fairid ingin melihat dahulu mekanismenya. Ia berharap ada penilaian dan evaluasi terlebih dahulu terhadap kader.
“Perlu digarisbawahi pelaksanaan musda bertujuan agar partai lebih solid hingga tingkat daerah. Kalau menimbulkan perpecahan, buat apa kita bahas. Selain itu, para calon pun harus memiliki komitmen yang jelas untuk partai,” tuturnya.
“Kalau saya diminta karena dipercaya oleh DPP, DPD tingkat satu dan dua, maka saya siap mengemban tugas ini. Bahkan saya akan berkomunikasi dan merangkul seluruh kader di Kalteng,” tegasnya.
Fairid menegaskan kesiapan dirinya membesarkan Partai Golkar dalam panggung perpolitikan di Kalteng.
Namun ia tidak ingin menimbulkan perpecahan internal partai hanya karena berpartisipasi dalam pertarungan ini. Ia menjunjung tinggi perpolitikan yang beretika.
“Dari beberapa bakal calon Ketua DPD Partai Golkar yang ramai diperbincangkan saat ini, saya sebagai yang termuda. Saya tetap menjunjung etika dalam berpolitik, sehingga perlu dukungan dan komunikasi dari seluruh kader,” tegasnya.
Hal itu, menurut Fairid, merupakan bukti kecintaannya yang besar kepada Partai Golkar. Ia tak ingin adanya perpecahan internal setelah digelarnya musda.
“Saat ini kita masih memiliki Ketua DPD Partai Golkar, yakni Bapak HM Ruslan. Jadi saya kira jangan kecepatanlah dalam menyatakan diri. Mari kita dengar dahulu langkah politik dari Ketua DPD Partai Golkar Kalteng saat ini. Ini salah satu etika dalam berpolitik,” tegasnya.
Terpisah, Mukhtarudin juga menanggapi kabar perihal kemungkinan dirinya maju ke pemilihan ketua Golkar Kalteng. Ia mengatakan, saat ini dirinya berada dalam kepengurusan DPP Partai Golkar bidang pemenangan pemilu wilayah Kalteng dan Kalbar.
Karena itu, ia tidak ingin berbicara banyak. Ia mengaku perlu ada arahan dan juga belum berkonsultasi dengan ketua umum Partai Golkar. “Menanggap isu itu, saya tidak berkomentar banyak. Saya perlu berkonsultasi dahulu dengan ketua umum, karena saya merupakan bagian dari kepengurusan DPP,” ungkap Mukhtarudin. (irj/ce/ala)