Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Anak Bue Lodoy Minta Tiga Tersangka Dihukum Mati

PALANGKA RAYA – Pihak keluarga Lodoy Tamus angkat bicara pascaterungkapnya misteri kematian kakek berusia 74 tahun itu. Pembunuhan yang dilakukan Herlina alias Lena, Mustika Rahayu alias Rama dan Triwati Lestari alias Aji adalah sebuah perbuatan yang sangat biadab.

Nopriyanti, anak bungsu dari Bue Lodoy, sapaan akrab almarhum, mengharapkan para pelaku dihukum mati. Peryataan itu disampaikan kepada wartawan Kalteng Pos yang berkunjung ke rumahnya Jalan Sumbawa, Palangka Raya, Rabu (21/6).

Nopriyanti tak habis pikir, ayahnya membuka peluang kerja, memberi modal agar kafe bisa berjalan. Akan tetapi, malah memperlakukan ayahnya seperti itu. “Seperti binatang saja (cara membunuhnya, red),”seru perempuan yang sehari-hari akrab disapa Mama Echa ini.

Nopriyanti bercerita, saat mengetahui ayahnya tidak ada di rumah dan handphone juga tidak bisa dihubungi, pihak keluarga langsung melakukan pencarian dengan menghubungi orang terdekatnya. Orang pertama yang ditanyai pihak adalah orang kepercayaan almarhum yang akrab disapa dengan panggilan Bapak Dadan.

Baca Juga :  Masyarakat Sehat, Perekonomian Akan Tumbuh Baik

Dari informasi yang diperoleh orang kepercayaan itu, pihak keluarga mendapat informasi kalau orang tuanya mengatakan  pergi untuk mendatangi acara pemakaman keluarganya.

Namun saat ditanya lebih jauh kemana dan dengan siapa almarhum ini pergi, orang kepercayaan tersebut mengaku tidak tahu.

Nopriyanti ditemani suaminya juga sempat mendatangi kafe Barito Indah, Jalan Tilung IV, dan sempat bertanya kepada ketiga tersangka.

“Dari keterangan mereka, saya mendapat informasi bahwa pada hari Rabu almarhum memang ada mendatangi ke kafenya tersebut pada sore hari tetapi hanya sebentar,”ujarnya.

Untuk diketahui, perencanaan Bue Lodoy dilakukan oleh ketiga tersangka pada pada 3 Juni lalu, dan mengeksekusi korban pada 8 Juni.

Adapun motif pembunuhan sendiri dilatarbelakangi faktor asmara dan sakit hati tersangka Lina terhadap Bue Lodoy. Menurut pengakuan Lina, Bue Lodoy, yang menduda sedari 2021 lalu itu memiliki hubungan dengan Melati (nama samaran), yang kebetulan merupakan kekasih dari Lina.

Baca Juga :  Pemko Palangka Raya dan RSUD Doris Sylvanus Raih Juara Lomba Perahu Hias

Melihat semakin lengket hubungan asmara antara Bue Lodoy dengan Melati, Lina cemburu. Motif lain, Lina sakit hati pernah dimarahu Bue Lodoy di depan umum saat bekerja.

“Untuk motif, karena tersangka Lina merasa cemburu dan juga sakit hati terhadap tindakan korban,”jelas Dirreskrimum Polda Kalteng Kombes Pol Faisal F Napitupulu didampingi Kabidhumas AKBP Erlan Munaji dan Kasatreskrim Polres Kapuas Iptu Iyudi Hartanto.(sja/ram)

PALANGKA RAYA – Pihak keluarga Lodoy Tamus angkat bicara pascaterungkapnya misteri kematian kakek berusia 74 tahun itu. Pembunuhan yang dilakukan Herlina alias Lena, Mustika Rahayu alias Rama dan Triwati Lestari alias Aji adalah sebuah perbuatan yang sangat biadab.

Nopriyanti, anak bungsu dari Bue Lodoy, sapaan akrab almarhum, mengharapkan para pelaku dihukum mati. Peryataan itu disampaikan kepada wartawan Kalteng Pos yang berkunjung ke rumahnya Jalan Sumbawa, Palangka Raya, Rabu (21/6).

Nopriyanti tak habis pikir, ayahnya membuka peluang kerja, memberi modal agar kafe bisa berjalan. Akan tetapi, malah memperlakukan ayahnya seperti itu. “Seperti binatang saja (cara membunuhnya, red),”seru perempuan yang sehari-hari akrab disapa Mama Echa ini.

Nopriyanti bercerita, saat mengetahui ayahnya tidak ada di rumah dan handphone juga tidak bisa dihubungi, pihak keluarga langsung melakukan pencarian dengan menghubungi orang terdekatnya. Orang pertama yang ditanyai pihak adalah orang kepercayaan almarhum yang akrab disapa dengan panggilan Bapak Dadan.

Baca Juga :  Masyarakat Sehat, Perekonomian Akan Tumbuh Baik

Dari informasi yang diperoleh orang kepercayaan itu, pihak keluarga mendapat informasi kalau orang tuanya mengatakan  pergi untuk mendatangi acara pemakaman keluarganya.

Namun saat ditanya lebih jauh kemana dan dengan siapa almarhum ini pergi, orang kepercayaan tersebut mengaku tidak tahu.

Nopriyanti ditemani suaminya juga sempat mendatangi kafe Barito Indah, Jalan Tilung IV, dan sempat bertanya kepada ketiga tersangka.

“Dari keterangan mereka, saya mendapat informasi bahwa pada hari Rabu almarhum memang ada mendatangi ke kafenya tersebut pada sore hari tetapi hanya sebentar,”ujarnya.

Untuk diketahui, perencanaan Bue Lodoy dilakukan oleh ketiga tersangka pada pada 3 Juni lalu, dan mengeksekusi korban pada 8 Juni.

Adapun motif pembunuhan sendiri dilatarbelakangi faktor asmara dan sakit hati tersangka Lina terhadap Bue Lodoy. Menurut pengakuan Lina, Bue Lodoy, yang menduda sedari 2021 lalu itu memiliki hubungan dengan Melati (nama samaran), yang kebetulan merupakan kekasih dari Lina.

Baca Juga :  Pemko Palangka Raya dan RSUD Doris Sylvanus Raih Juara Lomba Perahu Hias

Melihat semakin lengket hubungan asmara antara Bue Lodoy dengan Melati, Lina cemburu. Motif lain, Lina sakit hati pernah dimarahu Bue Lodoy di depan umum saat bekerja.

“Untuk motif, karena tersangka Lina merasa cemburu dan juga sakit hati terhadap tindakan korban,”jelas Dirreskrimum Polda Kalteng Kombes Pol Faisal F Napitupulu didampingi Kabidhumas AKBP Erlan Munaji dan Kasatreskrim Polres Kapuas Iptu Iyudi Hartanto.(sja/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/