Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Peringatan Hari Santri 2022 di Kalteng

Berkolaborasi Menciptakan Santri yang Berdaya Saing

Peringatan Hari Santri tahun 2022 diwarnai dengan semangat nasionalisme. Santri diharuskan terlibat aktif dalam menjaga kekuatan bangsa sebagai ujung tombak SDM yang tidak hanya unggul secara agama.

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

SETIAP 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri. Momen ini menjadi istimewa bagi para santri di mana status mereka diperingati secara serentak hampir di semua daerah di Indonesia. Tahun ini, peringatan tersebut dilaksanakan serentak di setiap provinsi. Tak terkecuali oleh Pemerintah Provinsi (pemprov) Kalteng.

TUMPENG KEBERSAMAAN: Ketua Tanfidziyah PWNU Provinsi Kalteng HM Wahyudie F Dirun memberikan potongan tumpeng kepada Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo. (Foto: ARIEF PRATHAMA/KALTENG POS)Terdapat peringatan secara nasional bertajuk Apel Nasional Hari Santri 2022 yang diadakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Resolusi Jihad NU. Diadakan mulai pukul 06.30 -08.00 Wib. Dalam apel itu hadir Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua PWNU seluruh Indonesia secara virtual. Acara terpusat di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng Jombang. Diikuti oleh 5.000 peserta yang terdiri dari pemprov dan pengurus PWNU yang tersebar dari seluruh Indonesia.

Pemprov Kalteng sendiri mengikuti dengan khidmat acara itu di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng. Hadir langsung Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo, Sekda Kalteng H Nuryakin, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalteng H Noor Fahmi beserta jajaran, dan Ketua Tanfidziyah PWNU Provinsi Kalteng HM Wahyudie F Dirun beserta jajaran serta perwakilan santri yang ada di Palangka Raya.

Usai mengikuti gelaran apel virtual tersebut, Pemprov Kalteng beserta jajaran, peserta pun bergeser ke lapangan upacara Kantor Gubernur Kalteng untuk selanjutnya mengadakan upacara dalam rangka peringatan Hari Santri se-Provinsi Kalteng. Peserta upacara diikuti oleh seluruh pengajar dan pelajar sekolah Islam se-Kota Palangka Raya. Meski dalam suasana cuaca yang mendung, apel diikuti dengan khidmat oleh peserta upacara.

Wagub Kalteng H Edy Pratowo membacakan sambutan dari Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas. Di mana poin penting yang disampaikan dari sambutan itu berkaitan erat dengan tema yang diangkat di Hari Santri tahun ini, yaitu Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan. Di mana peran santri dalam sejarahnya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia.

Baca Juga :  Selama Nataru, ASN Dilarang Bepergian Keluar Daerah

Berikutnya, pembacaan amanat oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Kalteng HM Wahyudie F Dirun dari Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Serupa dengan tema tahun ini, poin penting yang ditekankan dalam sambutan tersebut di antaranya tentang pengakuan pemerintah terhadap andil besar para kiai dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Selain itu ditekankan pula bahwa hari santri adalah milik bersama seluruh elemen bangsa.

 

Upacara yang berlangsung setengah jam itu berlangsung khidmat. Para peserta apel mengikuti dengan baik seluruh rangkaiannya. Tak seperti hari di bulan Oktober sebelum-sebelumnya di mana diguyur hujan, mungkin hal ini merupakan bentuk keberkahan oleh Tuhan agar apel peringatan Hari Santri di Provinsi Kalteng bisa dilaksanakan dengan lancar. Usai upacara dilaksanakan, H Edy Pratowo menegaskan jika Hari Santri merupakan momentum untuk memupuk kebersamaan, kekompakan, dan kepekaan antara santri dan masyarakat.

“Saya kira momentum tahun 2022 peringatan hari santri ini semakin mempererat dan memperkokoh silaturahmi keberadaan santri dimana mereka berperan sebagai benteng, sebagai pemersatu, dan sebagai kekuatan untuk memajukan bangsa dan negara,” ucapnya kepada wartawan.

 

Terkait dengan upaya pihaknya dalam memberdayakan santri, Edy menyebut sejalan dengan visi gubernur dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia. Ponpes sebagai wadahnya santri menjadi bidang pendidikan yang saat ini harus pihaknya perhatikan.

Upaya pemberdayaan itu dapat dilakukan melalui kemitraan yang baik antara ponpes dengan pihak swasta dan dinas terkait agar pondok pesantren tersebut dapat menciptakan lulusan yang berdaya saing, tidak hanya tangguh dalam aspek agama, namun juga aspek pengetahuan umum yang dimiliki.

“Kami mendorong misalnya pondok itu harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang dapat membantu seperti swasta misalnya, kemudian perancangan kurikulum melalui dinas terkait dari Kemenag maupun dari Disdik kita, kita kolaborasikan supaya pendidikannya juga sama, baik ilmu pengetahuan secara umum maupun keagamaannya,” jelasnya.

 

Mantan bupati Pulang Pisau itu berharap agar ke depannya santri semakin kuat, kokoh, dan dicintai semua orang dengan  mengikuti jejak para santri terdahulu yang menjadi para pejuang bangsa Indonesia.

Baca Juga :  KASN: Nuryakin Punya Hak Ikut Seleksi Sekda

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalteng H Noor Fahmi mengatakan peringatan Hari Santri tahun ini merupakan momentum untuk mengingat peran santri dalam berpartisipasi untuk memperjuangkan bangsa, negara, serta agama. Berkaitan dengan pendidikan agama dan keagamaan di ponpes.

Di Kalteng, lanjutnya, perkembangan pendidikan keagamaan di ponpes bagus sekali. Secara keseluruhan terdapat 109 ponpes, baik salafiyah maupun khalafiyah. Salafiyah dan khalafiyah merupakan klasifikasi program yang terdapat di suatu ponpes dimana salafiyah merupakan ponpes yang penggunaan kurikulumnya dibuat oleh ponpes itu sendiri. Sementara, khalafiyah merupakan ponpes yang menjalankan kurikulum dari pemerintah seperti ponpes yang terdapat SD, SMP, dan SMA di dalamnya. “Ini sudah menunjukkan peningkatan yang sangat bagus berkenaan dengan pendidikan dari ponpes di Kalteng sendiri,” tuturnya.

 

Pihaknya selaku Kemenag berharap bahwa ponpes sebagai wadah santri tidak lagi menjadi pilihan yang kesekian oleh masyarakat tetapi harus menjadi pilihan yang pertama. “Karena untuk membina terhadap perkembangan anak-anak remaja zaman sekarang sangat tepat sekali kalau diserahkan kepada pondok pesantren,” ucapnya.

 

Mengenai Hari Santri tahun 2022 ini sangat erat kaitannya dengan rais akbar Kyai H Hasyim Asy’ari selaku pimpinan NU, Ketua PBNU Provinsi Kalteng HM Wahyudie F Dirun menambahkan, mewakili NU pihaknya merasa berkepentingan untuk mendukung agar Hari Santri terus digelorakan. Kendati demikian, dalam momen ini, pihaknya tidak ada maksud mengedepankan NU, hal ini dibuktikan dengan terlibatnya organisasi masyarakat lain yang hadir dalam upacara itu.

“Sudah menjadi keinginan PBNU bahwa semua komponen itu terlibat, tidak hanya NU saja, kita kemarin menyarankan kepada Kemenag supaya mengundang ormas-ormas yang lain, makanya, alhamdulillah, Ketua Muhammadiyah hadir, hadirnya juga dengan mengenakan sarung, ini kan luar biasa, sebelumnya mereka merasa bahwa Hari Santri itu hanya milik pesantren dan NU, sekarang sudah membaur di mana Hari Santri adalah milik semua komponen masyarakat termasuk bangsa Indonesia, termasuk luar agama Islam, harus merasakan itu,” jelasnya. “Jadi tidak ada semacam dikotomi bahwa ini hanya milik NU, tidak,” tambahnya.(ram)

Peringatan Hari Santri tahun 2022 diwarnai dengan semangat nasionalisme. Santri diharuskan terlibat aktif dalam menjaga kekuatan bangsa sebagai ujung tombak SDM yang tidak hanya unggul secara agama.

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

SETIAP 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri. Momen ini menjadi istimewa bagi para santri di mana status mereka diperingati secara serentak hampir di semua daerah di Indonesia. Tahun ini, peringatan tersebut dilaksanakan serentak di setiap provinsi. Tak terkecuali oleh Pemerintah Provinsi (pemprov) Kalteng.

TUMPENG KEBERSAMAAN: Ketua Tanfidziyah PWNU Provinsi Kalteng HM Wahyudie F Dirun memberikan potongan tumpeng kepada Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo. (Foto: ARIEF PRATHAMA/KALTENG POS)Terdapat peringatan secara nasional bertajuk Apel Nasional Hari Santri 2022 yang diadakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Resolusi Jihad NU. Diadakan mulai pukul 06.30 -08.00 Wib. Dalam apel itu hadir Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua PWNU seluruh Indonesia secara virtual. Acara terpusat di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng Jombang. Diikuti oleh 5.000 peserta yang terdiri dari pemprov dan pengurus PWNU yang tersebar dari seluruh Indonesia.

Pemprov Kalteng sendiri mengikuti dengan khidmat acara itu di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng. Hadir langsung Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo, Sekda Kalteng H Nuryakin, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalteng H Noor Fahmi beserta jajaran, dan Ketua Tanfidziyah PWNU Provinsi Kalteng HM Wahyudie F Dirun beserta jajaran serta perwakilan santri yang ada di Palangka Raya.

Usai mengikuti gelaran apel virtual tersebut, Pemprov Kalteng beserta jajaran, peserta pun bergeser ke lapangan upacara Kantor Gubernur Kalteng untuk selanjutnya mengadakan upacara dalam rangka peringatan Hari Santri se-Provinsi Kalteng. Peserta upacara diikuti oleh seluruh pengajar dan pelajar sekolah Islam se-Kota Palangka Raya. Meski dalam suasana cuaca yang mendung, apel diikuti dengan khidmat oleh peserta upacara.

Wagub Kalteng H Edy Pratowo membacakan sambutan dari Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas. Di mana poin penting yang disampaikan dari sambutan itu berkaitan erat dengan tema yang diangkat di Hari Santri tahun ini, yaitu Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan. Di mana peran santri dalam sejarahnya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia.

Baca Juga :  Selama Nataru, ASN Dilarang Bepergian Keluar Daerah

Berikutnya, pembacaan amanat oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Kalteng HM Wahyudie F Dirun dari Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Serupa dengan tema tahun ini, poin penting yang ditekankan dalam sambutan tersebut di antaranya tentang pengakuan pemerintah terhadap andil besar para kiai dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Selain itu ditekankan pula bahwa hari santri adalah milik bersama seluruh elemen bangsa.

 

Upacara yang berlangsung setengah jam itu berlangsung khidmat. Para peserta apel mengikuti dengan baik seluruh rangkaiannya. Tak seperti hari di bulan Oktober sebelum-sebelumnya di mana diguyur hujan, mungkin hal ini merupakan bentuk keberkahan oleh Tuhan agar apel peringatan Hari Santri di Provinsi Kalteng bisa dilaksanakan dengan lancar. Usai upacara dilaksanakan, H Edy Pratowo menegaskan jika Hari Santri merupakan momentum untuk memupuk kebersamaan, kekompakan, dan kepekaan antara santri dan masyarakat.

“Saya kira momentum tahun 2022 peringatan hari santri ini semakin mempererat dan memperkokoh silaturahmi keberadaan santri dimana mereka berperan sebagai benteng, sebagai pemersatu, dan sebagai kekuatan untuk memajukan bangsa dan negara,” ucapnya kepada wartawan.

 

Terkait dengan upaya pihaknya dalam memberdayakan santri, Edy menyebut sejalan dengan visi gubernur dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia. Ponpes sebagai wadahnya santri menjadi bidang pendidikan yang saat ini harus pihaknya perhatikan.

Upaya pemberdayaan itu dapat dilakukan melalui kemitraan yang baik antara ponpes dengan pihak swasta dan dinas terkait agar pondok pesantren tersebut dapat menciptakan lulusan yang berdaya saing, tidak hanya tangguh dalam aspek agama, namun juga aspek pengetahuan umum yang dimiliki.

“Kami mendorong misalnya pondok itu harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang dapat membantu seperti swasta misalnya, kemudian perancangan kurikulum melalui dinas terkait dari Kemenag maupun dari Disdik kita, kita kolaborasikan supaya pendidikannya juga sama, baik ilmu pengetahuan secara umum maupun keagamaannya,” jelasnya.

 

Mantan bupati Pulang Pisau itu berharap agar ke depannya santri semakin kuat, kokoh, dan dicintai semua orang dengan  mengikuti jejak para santri terdahulu yang menjadi para pejuang bangsa Indonesia.

Baca Juga :  KASN: Nuryakin Punya Hak Ikut Seleksi Sekda

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalteng H Noor Fahmi mengatakan peringatan Hari Santri tahun ini merupakan momentum untuk mengingat peran santri dalam berpartisipasi untuk memperjuangkan bangsa, negara, serta agama. Berkaitan dengan pendidikan agama dan keagamaan di ponpes.

Di Kalteng, lanjutnya, perkembangan pendidikan keagamaan di ponpes bagus sekali. Secara keseluruhan terdapat 109 ponpes, baik salafiyah maupun khalafiyah. Salafiyah dan khalafiyah merupakan klasifikasi program yang terdapat di suatu ponpes dimana salafiyah merupakan ponpes yang penggunaan kurikulumnya dibuat oleh ponpes itu sendiri. Sementara, khalafiyah merupakan ponpes yang menjalankan kurikulum dari pemerintah seperti ponpes yang terdapat SD, SMP, dan SMA di dalamnya. “Ini sudah menunjukkan peningkatan yang sangat bagus berkenaan dengan pendidikan dari ponpes di Kalteng sendiri,” tuturnya.

 

Pihaknya selaku Kemenag berharap bahwa ponpes sebagai wadah santri tidak lagi menjadi pilihan yang kesekian oleh masyarakat tetapi harus menjadi pilihan yang pertama. “Karena untuk membina terhadap perkembangan anak-anak remaja zaman sekarang sangat tepat sekali kalau diserahkan kepada pondok pesantren,” ucapnya.

 

Mengenai Hari Santri tahun 2022 ini sangat erat kaitannya dengan rais akbar Kyai H Hasyim Asy’ari selaku pimpinan NU, Ketua PBNU Provinsi Kalteng HM Wahyudie F Dirun menambahkan, mewakili NU pihaknya merasa berkepentingan untuk mendukung agar Hari Santri terus digelorakan. Kendati demikian, dalam momen ini, pihaknya tidak ada maksud mengedepankan NU, hal ini dibuktikan dengan terlibatnya organisasi masyarakat lain yang hadir dalam upacara itu.

“Sudah menjadi keinginan PBNU bahwa semua komponen itu terlibat, tidak hanya NU saja, kita kemarin menyarankan kepada Kemenag supaya mengundang ormas-ormas yang lain, makanya, alhamdulillah, Ketua Muhammadiyah hadir, hadirnya juga dengan mengenakan sarung, ini kan luar biasa, sebelumnya mereka merasa bahwa Hari Santri itu hanya milik pesantren dan NU, sekarang sudah membaur di mana Hari Santri adalah milik semua komponen masyarakat termasuk bangsa Indonesia, termasuk luar agama Islam, harus merasakan itu,” jelasnya. “Jadi tidak ada semacam dikotomi bahwa ini hanya milik NU, tidak,” tambahnya.(ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/