Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Semua Paslon Tampil Baik saat Beradu Program

KASONGAN-Debat perdana calon bupati dan calon wakil bupati Katingan yang akan bertarung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) tanggal 27 Nopember 2024 berjalan lancar. Dalam debat yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Katingan itu, tiga pasangan calon (paslon) kepala daerah saling beradu gagasan dan program kerja.

Ketiga paslon tersebut yaitu Sakariyas-Endang Susilawatie, Suhaemi-Nikodemus, dan Saiful-Firdaus. Kegiatan debat bertema Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Katingan melalui Transformasi Ekonomi dan Inovasi Pelayanan Publik itu digelar di ruang sidang DPRD Kabupaten Katingan, Rabu (23/10/2024).

Dalam debat yang berlangsung kurang lebih dua jam itu dan dipandu dua orang moderator, masing-masing paslon tampil baik dan menguasai panggung debat. Pada segmen pertama, para paslon menyampaikan visi dan misi serta program kerja. Dimulai dari pasangan Sakariyas-Endang Susilawatie, lalu Suhaemi-Nikodemus, dan terakhir Saiful-Firdaus.

Setelah penyampaian visi dan misi, segmen selanjutnya adalah menanggapi pertanyaan yang telah disiapkan panelis sesuai tema debat. Pertanyaan pertama terkait langkah strategis dan kongkret yang dilakukan untuk membangun desa tertinggal di Kabupaten Katingan. Kesempatan menjawab diberikan pertama kepada paslon Suhaemi-Nikodemus, dengan waktu jawab selama dua menit. Pertanyaan itu dijawab oleh calon wakil bupati, Nikodemus. Dia menjelaskan, jika terpilih kelak, mereka akan membuka konektivitas antardesa yang terintegrasi melalui jalan desa yang menjangkau antarkecamatan serta memperjuangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

“Kemudian kami juga berencana melakukan identifikasi apa saja yang dibutuhkan oleh desa,” ucap Nikodemus.

Baca Juga :  Usut Tuntas Dugaan Tipikor Dana Hibah KPU Kapuas

Karena masih ada sisa waktu, Suhaemi menambahkan bahwa mereka akan memperjuangkan masalah kesehatan dan pendidikan di desa-desa. “Sehingga bisa keluar dari belenggu status desa tertinggal,” ujarnya.

Selanjutnya pertanyaan kedua ditunjukkan kepada pasangan Sakariyas-Endang Susilawatie. Pertanyaan adalah bagaimana strategis untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan dan meningkatkan literasi dan nomerasi masyarakat. Pertanyaan itu dijawab oleh calon bupati, Sakariyas. Menurutnya, program pendidikan di Kabupaten Katingan telah dilakukannya ketika menjabat sebagai Bupati Katingan periode 2018-2023. Khusus untuk ASN telah diprogramkan untuk menempuh pendidikan. Begitu juga bagi masyarakat, ada program beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Ke depan kami tentu juga akan terus tingkatkan lagi, agar kualitas SDM di Katingan makin baik,” terangnya.

Memanfaatkan sisa waktu, Endang Susilawatie selaku calon wakil bupati menambahkan, pihaknya berencana melanjutkan program insentif bagi guru PAUD dalam rangka meningkatkan SDM.

“Kami juga akan meningkatkan manajemen pendidikan di Katingan melalui program pendidikan nonformal, karena kami punya program Srikandi Katingan Harus Maju,” tegasnya.

Selanjutnya, pertanyaan ketiga ditunjukkan kepada paslon Saiful-Firdaus. Pertanyaannya yakni bagaimana strategi paslon mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan upaya pemeliharaan atau menertibkan penggunaan jalan agar kondisinya tetap mantap.

Menjawab pertanyaan itu, calon bupati Katingan Saiful menjelaskan, jalan yang mengalami kerusakan tentu harus diperbaiki menggunakan APBD Kabupaten Katingan.

Baca Juga :  Ibu Meninggal Dunia, Bupati Mura Berduka

“Kalau anggaran tidak cukup, maka kami bisa menggandeng sektor swasta yang berinvestasi di Katingan. Selain itu, kami akan membangun komunikasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat, sehingga kerusakan atau perbaikan infrastruktur jalan bisa terwujud sesuai harapan masyarakat,” jelasnya.

Sedangkan untuk akses jalan yang masih minim, menurutnya perlu mendapatkan dukungan dari provinsi maupun pusat, sehingga permasalahan yang dihadapi saat ini bisa mendapatkan respons.

“Perlu tekad dan kesungguhan dari Pemerintah Kabupaten Katingan untuk mewujudkan itu. Tidak mengabaikan dan harus semangat menyelesaikannya,” ucap Saiful.

Dalam debat itu, Ketua KPU Kabupaten Katingan Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan tamu undangan yang telah menghadiri kegiatan debat perdana itu. “Debat publik ini sesuai dengan peraturan KPU dan merupakan salah satu metode kampanye yang difasilitasi KPU,” ungkapnya.

Melalui debat ini, kata Wahyuni, masing-masing paslon dapat menyampaikan langsung kepada masyarakat mengenai visi, misi, serta program kerja ke depannya jika nanti terpilih.

“Sehingga masyarakat kita tahu apa visi, misi, dan program kerja masing-masing paslon. Dengan demikian masyarakat bisa datang ke TPS untuk menentukan pilihan pada tanggal 27 November nanti. Besar harapan kami, tingkat partisipasi pemilih meningkat. Target kami memang tinggi, angkanya 80 persen. Oleh sebab itu, saya berharap kita semua berperan aktif mengajak orang-orang sekitar kita untuk menggunakan hak pilih pada hari pencoblosan nanti,” tandasnya. (eri/ce/ala)

KASONGAN-Debat perdana calon bupati dan calon wakil bupati Katingan yang akan bertarung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) tanggal 27 Nopember 2024 berjalan lancar. Dalam debat yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Katingan itu, tiga pasangan calon (paslon) kepala daerah saling beradu gagasan dan program kerja.

Ketiga paslon tersebut yaitu Sakariyas-Endang Susilawatie, Suhaemi-Nikodemus, dan Saiful-Firdaus. Kegiatan debat bertema Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Katingan melalui Transformasi Ekonomi dan Inovasi Pelayanan Publik itu digelar di ruang sidang DPRD Kabupaten Katingan, Rabu (23/10/2024).

Dalam debat yang berlangsung kurang lebih dua jam itu dan dipandu dua orang moderator, masing-masing paslon tampil baik dan menguasai panggung debat. Pada segmen pertama, para paslon menyampaikan visi dan misi serta program kerja. Dimulai dari pasangan Sakariyas-Endang Susilawatie, lalu Suhaemi-Nikodemus, dan terakhir Saiful-Firdaus.

Setelah penyampaian visi dan misi, segmen selanjutnya adalah menanggapi pertanyaan yang telah disiapkan panelis sesuai tema debat. Pertanyaan pertama terkait langkah strategis dan kongkret yang dilakukan untuk membangun desa tertinggal di Kabupaten Katingan. Kesempatan menjawab diberikan pertama kepada paslon Suhaemi-Nikodemus, dengan waktu jawab selama dua menit. Pertanyaan itu dijawab oleh calon wakil bupati, Nikodemus. Dia menjelaskan, jika terpilih kelak, mereka akan membuka konektivitas antardesa yang terintegrasi melalui jalan desa yang menjangkau antarkecamatan serta memperjuangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

“Kemudian kami juga berencana melakukan identifikasi apa saja yang dibutuhkan oleh desa,” ucap Nikodemus.

Baca Juga :  Usut Tuntas Dugaan Tipikor Dana Hibah KPU Kapuas

Karena masih ada sisa waktu, Suhaemi menambahkan bahwa mereka akan memperjuangkan masalah kesehatan dan pendidikan di desa-desa. “Sehingga bisa keluar dari belenggu status desa tertinggal,” ujarnya.

Selanjutnya pertanyaan kedua ditunjukkan kepada pasangan Sakariyas-Endang Susilawatie. Pertanyaan adalah bagaimana strategis untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan dan meningkatkan literasi dan nomerasi masyarakat. Pertanyaan itu dijawab oleh calon bupati, Sakariyas. Menurutnya, program pendidikan di Kabupaten Katingan telah dilakukannya ketika menjabat sebagai Bupati Katingan periode 2018-2023. Khusus untuk ASN telah diprogramkan untuk menempuh pendidikan. Begitu juga bagi masyarakat, ada program beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Ke depan kami tentu juga akan terus tingkatkan lagi, agar kualitas SDM di Katingan makin baik,” terangnya.

Memanfaatkan sisa waktu, Endang Susilawatie selaku calon wakil bupati menambahkan, pihaknya berencana melanjutkan program insentif bagi guru PAUD dalam rangka meningkatkan SDM.

“Kami juga akan meningkatkan manajemen pendidikan di Katingan melalui program pendidikan nonformal, karena kami punya program Srikandi Katingan Harus Maju,” tegasnya.

Selanjutnya, pertanyaan ketiga ditunjukkan kepada paslon Saiful-Firdaus. Pertanyaannya yakni bagaimana strategi paslon mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan upaya pemeliharaan atau menertibkan penggunaan jalan agar kondisinya tetap mantap.

Menjawab pertanyaan itu, calon bupati Katingan Saiful menjelaskan, jalan yang mengalami kerusakan tentu harus diperbaiki menggunakan APBD Kabupaten Katingan.

Baca Juga :  Ibu Meninggal Dunia, Bupati Mura Berduka

“Kalau anggaran tidak cukup, maka kami bisa menggandeng sektor swasta yang berinvestasi di Katingan. Selain itu, kami akan membangun komunikasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat, sehingga kerusakan atau perbaikan infrastruktur jalan bisa terwujud sesuai harapan masyarakat,” jelasnya.

Sedangkan untuk akses jalan yang masih minim, menurutnya perlu mendapatkan dukungan dari provinsi maupun pusat, sehingga permasalahan yang dihadapi saat ini bisa mendapatkan respons.

“Perlu tekad dan kesungguhan dari Pemerintah Kabupaten Katingan untuk mewujudkan itu. Tidak mengabaikan dan harus semangat menyelesaikannya,” ucap Saiful.

Dalam debat itu, Ketua KPU Kabupaten Katingan Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan tamu undangan yang telah menghadiri kegiatan debat perdana itu. “Debat publik ini sesuai dengan peraturan KPU dan merupakan salah satu metode kampanye yang difasilitasi KPU,” ungkapnya.

Melalui debat ini, kata Wahyuni, masing-masing paslon dapat menyampaikan langsung kepada masyarakat mengenai visi, misi, serta program kerja ke depannya jika nanti terpilih.

“Sehingga masyarakat kita tahu apa visi, misi, dan program kerja masing-masing paslon. Dengan demikian masyarakat bisa datang ke TPS untuk menentukan pilihan pada tanggal 27 November nanti. Besar harapan kami, tingkat partisipasi pemilih meningkat. Target kami memang tinggi, angkanya 80 persen. Oleh sebab itu, saya berharap kita semua berperan aktif mengajak orang-orang sekitar kita untuk menggunakan hak pilih pada hari pencoblosan nanti,” tandasnya. (eri/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/