Minggu, November 24, 2024
28.9 C
Palangkaraya

Dari FGD Finalisasi Pembagian dan Penempatan Petugas Haji Kalteng

Semua Jemaah Haji Kalteng Diberangkatkan Gelombang Pertama

Berbagai persiapan keberangkatan haji tahun 2024 terus dilakukan untuk mematangkan pelaksanaan ibadah haji nanti. Untuk itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalteng beserta Biro Kesra Pemprov Kalteng menggelar pertemuan para petugas kloter dan para petugas haji kabupaten/kota. Mereka membahas finalisasi pembagian jemaah haji per kloter dan petugas kloternya.

DHEA UMILATI, Palangka Raya

KEPALA Kantor Wilayah Kemenag Kalteng H Noor Fahmi menyatakan, meski waktu keberangkatan diperkirakan kurang lebih 15 hari lagi, petugas masih memiliki waktu untuk mematangkan persiapan dan berkoordinasi dengan jemaah kloter.

“Mereka juga dapat berkoordinasi dengan para jemaah mana yang akan dilayaninya, jadi mulai hari ini mereka (petugas kloter), baik ketua kloter bidang ibadah, petugas kesehatan, dan PHD, melakukan koordinasi dengan jemaah kloter yang akan dilayaninya,” kata Noor Fahmi.

Usai diumumkan untuk masing-masing petugas kloter, sejak kemarin bisa dimulai pembinaan terhadap kloter yang akan ditangani.

“Alhamdulillah kita (Kalimantan Tengah) diberi oleh panitia emberkasi Banjarmasin gelombang pertama semua, sehingga tidak ada yang berangkat pada gelombang kedua. Yang mana pada gelombang pertama, posisi kloter kita dari 3, 4, 5, 6, 7, dan 8, itu berurutan, jadi mudah bagi kita kalau mau berangkat,” jelas Kakanwil.

Ia menegaskan tidak akan ada perubahan lagi untuk petugas haji, karena manifes sudah keluar dan telah di-upload. Kecuali untuk kloter 6 yang masih dalam proses. “Insyaallah sore ini (kemarin) selesai,” ujarnya.

Baca Juga :  Cek Kelaikan Angkutan Jelang Mudik Lebaran

Secara umum, lanjutnya, kondisi kesehatan jemaah yang akan diberangkatkan tahun ini dianggap istitaah atau dinyatakan punya kemampuan secara jasmaniah, rohaniah, pembekalan dan kemananaan saat menunaikan ibadah haji tanpa menelantarkan kewajiban terhadap keluarga. Begitu pula dengan para petugas. Para petugas tahun ini dinilai cakap, karena merupakan petugas yang berpengalaman. Bahkan beberapa di antaranya sudah pernah menjadi petugas haji.

“Tahun ini ada kebijakan baru pemerintah, yakni ada pendamping lansia, itu merupakan hasil dari evaluasi ibadah haji tahun lalu,” katanya.

Menurutnya, pendampingan tersebut tentu akan memudahkan para petugas haji. Pada sisi lain, para lansia dapat melaksanakan ibadah haji secara maksimal dengan adanya pelayanan khusus itu.

Jemaah haji yang berangkat tahun ini adalah jemaah yang mendaftar akhir 2011 sampai dengan Juli 2012 atau dengan masa tunggu kurang lebih 12 tahun. Itu juga dipengaruhi adanya pandemi Covid-19 sehingga tidak ada pemberangkatan tahun 2020 dan 2021, dan barulah normal kembali tahun 2023.

“Tahun ini ada tambahan jumlah jemaah haji Kalimantan Tengah, kuotanya 1.688 jemaah, kalau dulu kuota kita itu 1.612, dengan adanya penambahan kuota tahun ini sebanyak 20.000 orang, kita dapat jatah tambahan 76 jemaah,” terangnya.

Lebih lanjut Fahmi menyampaikan, para jemaah haji kini masih melalukan manasik haji di masing-masing kecamatan. “Kalau untuk pemberangkatan, posisi kita tanggal 14 atau 15 Mei untuk gelombang pertama. Namun secara umum pemberangkatan haji Indonesia pada tanggal 12 Mei, sehingga tanggal 11 sudah mulai masuk asrama,” pungkasnya.

Baca Juga :  Rekening Dokter Dibobol, Kerugian Rp274 Juta

Di tempat yang sama, Kabag Bina Mental Biro Kesra Pemerintah Eka Dyan menambahkan, jatah petugas haji daerah (PHD) Kalteng berjumlah 15 orang. “Yang mana 11 orang dibiayai oleh Pemprov Kalteng dan 4 orang dibiayai oleh APBD kabupaten, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan,” ujarnya.

Untuk pembiayaan tersebut, Pemprov Kalteng yang menanggung seluruh biayanya. “Mulai dari biaya bimtek, perjalanan haji, uang saku, hingga baju seragam, semua dibiayai,” bebernya.

PHD akan mengikuti jadwal kloter haji. Dari keberangkatan hingga kembali ke Tanah Air, mereka akan bersama para jemaah haji, kurang lebih sekitar 40 hari.

Eka mengatakan, ada beberapa syarat dan ketentuan mendaftar sebagai PHD. Untuk pelayanan umum ada persyaratan usia, untuk pembimbing ibadah harus ada sertifikat haji, yang kemudian akan diseleksi kembali. “Ada tahap seleksi wawancara, CAT, dan berbagai tes lain. Untuk tahun ini seleksinya di bulan Januari lalu,” ungkapnya. Dimana sebelum dilakukan tes, berkas tersebut telah diseleksi oleh Biro Kesra maupun Kemenag.

“Untuk penempatan tugas, mereka yang dibiayai kabupaten nantinya akan kembali bertugas di kabupaten, sedangkan mereka yang dibiayai oleh pemprov akan disebar ke berbagai kloter daerah di Kalteng untuk menjalankan tugas,” tutupnya. (*/ce/ala)

Berbagai persiapan keberangkatan haji tahun 2024 terus dilakukan untuk mematangkan pelaksanaan ibadah haji nanti. Untuk itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalteng beserta Biro Kesra Pemprov Kalteng menggelar pertemuan para petugas kloter dan para petugas haji kabupaten/kota. Mereka membahas finalisasi pembagian jemaah haji per kloter dan petugas kloternya.

DHEA UMILATI, Palangka Raya

KEPALA Kantor Wilayah Kemenag Kalteng H Noor Fahmi menyatakan, meski waktu keberangkatan diperkirakan kurang lebih 15 hari lagi, petugas masih memiliki waktu untuk mematangkan persiapan dan berkoordinasi dengan jemaah kloter.

“Mereka juga dapat berkoordinasi dengan para jemaah mana yang akan dilayaninya, jadi mulai hari ini mereka (petugas kloter), baik ketua kloter bidang ibadah, petugas kesehatan, dan PHD, melakukan koordinasi dengan jemaah kloter yang akan dilayaninya,” kata Noor Fahmi.

Usai diumumkan untuk masing-masing petugas kloter, sejak kemarin bisa dimulai pembinaan terhadap kloter yang akan ditangani.

“Alhamdulillah kita (Kalimantan Tengah) diberi oleh panitia emberkasi Banjarmasin gelombang pertama semua, sehingga tidak ada yang berangkat pada gelombang kedua. Yang mana pada gelombang pertama, posisi kloter kita dari 3, 4, 5, 6, 7, dan 8, itu berurutan, jadi mudah bagi kita kalau mau berangkat,” jelas Kakanwil.

Ia menegaskan tidak akan ada perubahan lagi untuk petugas haji, karena manifes sudah keluar dan telah di-upload. Kecuali untuk kloter 6 yang masih dalam proses. “Insyaallah sore ini (kemarin) selesai,” ujarnya.

Baca Juga :  Cek Kelaikan Angkutan Jelang Mudik Lebaran

Secara umum, lanjutnya, kondisi kesehatan jemaah yang akan diberangkatkan tahun ini dianggap istitaah atau dinyatakan punya kemampuan secara jasmaniah, rohaniah, pembekalan dan kemananaan saat menunaikan ibadah haji tanpa menelantarkan kewajiban terhadap keluarga. Begitu pula dengan para petugas. Para petugas tahun ini dinilai cakap, karena merupakan petugas yang berpengalaman. Bahkan beberapa di antaranya sudah pernah menjadi petugas haji.

“Tahun ini ada kebijakan baru pemerintah, yakni ada pendamping lansia, itu merupakan hasil dari evaluasi ibadah haji tahun lalu,” katanya.

Menurutnya, pendampingan tersebut tentu akan memudahkan para petugas haji. Pada sisi lain, para lansia dapat melaksanakan ibadah haji secara maksimal dengan adanya pelayanan khusus itu.

Jemaah haji yang berangkat tahun ini adalah jemaah yang mendaftar akhir 2011 sampai dengan Juli 2012 atau dengan masa tunggu kurang lebih 12 tahun. Itu juga dipengaruhi adanya pandemi Covid-19 sehingga tidak ada pemberangkatan tahun 2020 dan 2021, dan barulah normal kembali tahun 2023.

“Tahun ini ada tambahan jumlah jemaah haji Kalimantan Tengah, kuotanya 1.688 jemaah, kalau dulu kuota kita itu 1.612, dengan adanya penambahan kuota tahun ini sebanyak 20.000 orang, kita dapat jatah tambahan 76 jemaah,” terangnya.

Lebih lanjut Fahmi menyampaikan, para jemaah haji kini masih melalukan manasik haji di masing-masing kecamatan. “Kalau untuk pemberangkatan, posisi kita tanggal 14 atau 15 Mei untuk gelombang pertama. Namun secara umum pemberangkatan haji Indonesia pada tanggal 12 Mei, sehingga tanggal 11 sudah mulai masuk asrama,” pungkasnya.

Baca Juga :  Rekening Dokter Dibobol, Kerugian Rp274 Juta

Di tempat yang sama, Kabag Bina Mental Biro Kesra Pemerintah Eka Dyan menambahkan, jatah petugas haji daerah (PHD) Kalteng berjumlah 15 orang. “Yang mana 11 orang dibiayai oleh Pemprov Kalteng dan 4 orang dibiayai oleh APBD kabupaten, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan,” ujarnya.

Untuk pembiayaan tersebut, Pemprov Kalteng yang menanggung seluruh biayanya. “Mulai dari biaya bimtek, perjalanan haji, uang saku, hingga baju seragam, semua dibiayai,” bebernya.

PHD akan mengikuti jadwal kloter haji. Dari keberangkatan hingga kembali ke Tanah Air, mereka akan bersama para jemaah haji, kurang lebih sekitar 40 hari.

Eka mengatakan, ada beberapa syarat dan ketentuan mendaftar sebagai PHD. Untuk pelayanan umum ada persyaratan usia, untuk pembimbing ibadah harus ada sertifikat haji, yang kemudian akan diseleksi kembali. “Ada tahap seleksi wawancara, CAT, dan berbagai tes lain. Untuk tahun ini seleksinya di bulan Januari lalu,” ungkapnya. Dimana sebelum dilakukan tes, berkas tersebut telah diseleksi oleh Biro Kesra maupun Kemenag.

“Untuk penempatan tugas, mereka yang dibiayai kabupaten nantinya akan kembali bertugas di kabupaten, sedangkan mereka yang dibiayai oleh pemprov akan disebar ke berbagai kloter daerah di Kalteng untuk menjalankan tugas,” tutupnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/