Sabtu, Mei 18, 2024
30.1 C
Palangkaraya

Cek Kelaikan Angkutan Jelang Mudik Lebaran

Gubernur Minta Bupati/Wali Kota Siapkan Gerai Vaksinasi untuk Pemudik yang Belum Menerima Dosis Lengkap

PALANGKA RAYA-Pandemi yang melanda dua tahun terakhir membuat sebagian besar umat muslim tidak bisa mudik. Sudah dua kali lebaran tidak bisa pulang untuk merayakan Idulfitri di kampung halaman. Tahun ini, pemerintah melonggarkan aturan. Masyarakat dibolehkan mudik menggunakan transportasi darat, udara, maupun laut. 

Kelonggaran aturan mudik dari pemerintah disambut baik para pelaku usaha yang bergerak di bidang transportasi. Pemerintah pun bergerak lagi melakukan pengawasan dan pengecekan angkutan yang bakal digunakan mengangkut pemudik.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palangka Raya berencana mengadakan razia KIR atau ramp check menjelang hari raya Idulfitri. Ingin memastikan seluruh kendaraan laik jalan. 

Kadishub Kota Palangka Raya Alman Parluhutan Pakpahan melalui Kepala Bidang Angkutan dan Sarana Hadi Suwandoyo mengatakan, kegiatan ramp check bertujuan untuk memastikan kendaraan yang melintas memiliki dokumen KIR yang masih berlaku atau tidak.

“Kami masih jadwalkan untuk kegiatan ramp check, kira-kira tanggal 20 ke atas kami akan laksanakan,” ucapnya, kemarin (11/4).

Ia menyebut, armada bus milik Perusahaan Otobus (PO) pada umumnya layak jalan dan lulus uji KIR. Namun mobil angkutan barang dan mobil pribadi seringkali tak lolos uji KIR. Seperti rem blong atau kurang pakem.

Karena itu, para pemilik mobil diminta untuk memperbaiki kendaraannya dalam jangka waktu 3×24 jam, kemudian dilakukan uji KIR kembali agar bisa mengantongi dokumen KIR. Tak hanya rem blong, kondisi ban yang sudah aus pun tidak memenuhi standar uji KIR.

Baca Juga :  Momentum Memperkokoh Persatuan Bangsa

“Jadi bisa disimpulkan bahwa armada bus di Kota Cantik rata-rata sudah uji KIR. Untuk mengetahui aktif atau tidaknya dokumen KIR, kita lihat saja saat kegiatan ram check nanti,”  tuturnya.

Untuk pencatatan armada keluar masuk di terminal, menjadi kewenangan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XVI wilayah Kalteng selaku pengelola.

“Untuk pengecekan sopir bebas narkoba akan dilakukan saat ramp check nanti, karena ramp check ini merupakan kegiatan gabungan TNI, Denpom, Dishub, dan kepolisian,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kalteng Pos, kondisi di Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) WA Gara Palangka Raya sepi.

Penumpang yang melakukan perjalanan antarkota maupun antarprovinsi menggunakan bus, jumlahnya sangat sedikit.

Pada Senin (11/4), terlihat beberapa orang penumpang duduk di kursi tunggu keberangkatan bus terminal tersebut. Ilham, salah seorang penumpang yang ditemui, mengaku akan berangkat bersama ibu dan adiknya ke Pangkalan Bun.

“Kami mau mudik sekaligus bertemu dengan bapak di sana,” kata pria yang mengaku tinggal di Kota Banjarmasin.

Ilham mengaku akan berangkat sore itu menggunakan bus milik PO Logos. Ketika ditanya soal ada tidaknya kenaikan harga tiket bus, Ilham mengaku tidak tahu, karena baru pertama kali melakukan perjalanan ke Pangkalan Bun menggunakan bus.

Baca Juga :  Peternak Ikan Keramba Mengeluh Pemasaran

“Enggak tahu naik apa enggak, karena baru pertama kali. Tadi beli tiketnya seharga Rp250 ribu untuk satu orang,” sebutnya.

Ditanya apakah ada syarat perjalanan yang diminta pihak PO agar bisa mendapatkan tiket, Ilham mengaku bahwa sejak ia dan keluarganya berangkat dari Banjarmasin, tidak ada permintaan tersebut.

“Waktu berangkat dari Banjarmasin tadi, (syarat) itu enggak ada diminta, tapi saya sudah menerima vaksinasi dosis lengkap,” bebernya.

Sementara itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran meminta agar menjelang lebaran nanti, pemerintah kabupaten/kota sudah menyiapkan gerai-gerai vaksinasi. Lantaran saat mendekati lebaran nanti, sangat mungkin terjadi peningkatan mobilitas masyarakat.

“Untuk itu saya minta bupati dan wali kota se-Kalteng, menghadapi mudik lebaran tahun ini, segera membuka gerai-gerai vaksinasi, karena nanti pasti banyak karyawan perusahaan besar swasta (PBS) mudik ke daerah asal,” katanya.

Gubernur menambahkan, masyarakat yang akan melaksanakan mudik wajaib sudah menerima suntikan vaksin booster. Meski pemerintah sudah melonggarkan aktivitas masyarakat, tapi pengendalian Covid-19 harus tetap dilakukan.

“Saat ini memang masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Karena itu, persyaratan mudik harus sudah vaksinasi dosis lengkap. Pandemi Covid-19 harus bisa dikendalikan, supaya perekonomian tumbuh,” ucapnya.

Diperlukan komitmen bersama seluruh kepala daerah se-Kalteng dalam rangka pengendalian Covid-19, khususnya saat lebaran nanti.

“Tentunya perlu didukung juga oleh forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), terutama TNI dan Polri,” pungkasnya. (ahm/sja/abw/ce/ala/ko)

Gubernur Minta Bupati/Wali Kota Siapkan Gerai Vaksinasi untuk Pemudik yang Belum Menerima Dosis Lengkap

PALANGKA RAYA-Pandemi yang melanda dua tahun terakhir membuat sebagian besar umat muslim tidak bisa mudik. Sudah dua kali lebaran tidak bisa pulang untuk merayakan Idulfitri di kampung halaman. Tahun ini, pemerintah melonggarkan aturan. Masyarakat dibolehkan mudik menggunakan transportasi darat, udara, maupun laut. 

Kelonggaran aturan mudik dari pemerintah disambut baik para pelaku usaha yang bergerak di bidang transportasi. Pemerintah pun bergerak lagi melakukan pengawasan dan pengecekan angkutan yang bakal digunakan mengangkut pemudik.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palangka Raya berencana mengadakan razia KIR atau ramp check menjelang hari raya Idulfitri. Ingin memastikan seluruh kendaraan laik jalan. 

Kadishub Kota Palangka Raya Alman Parluhutan Pakpahan melalui Kepala Bidang Angkutan dan Sarana Hadi Suwandoyo mengatakan, kegiatan ramp check bertujuan untuk memastikan kendaraan yang melintas memiliki dokumen KIR yang masih berlaku atau tidak.

“Kami masih jadwalkan untuk kegiatan ramp check, kira-kira tanggal 20 ke atas kami akan laksanakan,” ucapnya, kemarin (11/4).

Ia menyebut, armada bus milik Perusahaan Otobus (PO) pada umumnya layak jalan dan lulus uji KIR. Namun mobil angkutan barang dan mobil pribadi seringkali tak lolos uji KIR. Seperti rem blong atau kurang pakem.

Karena itu, para pemilik mobil diminta untuk memperbaiki kendaraannya dalam jangka waktu 3×24 jam, kemudian dilakukan uji KIR kembali agar bisa mengantongi dokumen KIR. Tak hanya rem blong, kondisi ban yang sudah aus pun tidak memenuhi standar uji KIR.

Baca Juga :  Momentum Memperkokoh Persatuan Bangsa

“Jadi bisa disimpulkan bahwa armada bus di Kota Cantik rata-rata sudah uji KIR. Untuk mengetahui aktif atau tidaknya dokumen KIR, kita lihat saja saat kegiatan ram check nanti,”  tuturnya.

Untuk pencatatan armada keluar masuk di terminal, menjadi kewenangan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XVI wilayah Kalteng selaku pengelola.

“Untuk pengecekan sopir bebas narkoba akan dilakukan saat ramp check nanti, karena ramp check ini merupakan kegiatan gabungan TNI, Denpom, Dishub, dan kepolisian,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kalteng Pos, kondisi di Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) WA Gara Palangka Raya sepi.

Penumpang yang melakukan perjalanan antarkota maupun antarprovinsi menggunakan bus, jumlahnya sangat sedikit.

Pada Senin (11/4), terlihat beberapa orang penumpang duduk di kursi tunggu keberangkatan bus terminal tersebut. Ilham, salah seorang penumpang yang ditemui, mengaku akan berangkat bersama ibu dan adiknya ke Pangkalan Bun.

“Kami mau mudik sekaligus bertemu dengan bapak di sana,” kata pria yang mengaku tinggal di Kota Banjarmasin.

Ilham mengaku akan berangkat sore itu menggunakan bus milik PO Logos. Ketika ditanya soal ada tidaknya kenaikan harga tiket bus, Ilham mengaku tidak tahu, karena baru pertama kali melakukan perjalanan ke Pangkalan Bun menggunakan bus.

Baca Juga :  Peternak Ikan Keramba Mengeluh Pemasaran

“Enggak tahu naik apa enggak, karena baru pertama kali. Tadi beli tiketnya seharga Rp250 ribu untuk satu orang,” sebutnya.

Ditanya apakah ada syarat perjalanan yang diminta pihak PO agar bisa mendapatkan tiket, Ilham mengaku bahwa sejak ia dan keluarganya berangkat dari Banjarmasin, tidak ada permintaan tersebut.

“Waktu berangkat dari Banjarmasin tadi, (syarat) itu enggak ada diminta, tapi saya sudah menerima vaksinasi dosis lengkap,” bebernya.

Sementara itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran meminta agar menjelang lebaran nanti, pemerintah kabupaten/kota sudah menyiapkan gerai-gerai vaksinasi. Lantaran saat mendekati lebaran nanti, sangat mungkin terjadi peningkatan mobilitas masyarakat.

“Untuk itu saya minta bupati dan wali kota se-Kalteng, menghadapi mudik lebaran tahun ini, segera membuka gerai-gerai vaksinasi, karena nanti pasti banyak karyawan perusahaan besar swasta (PBS) mudik ke daerah asal,” katanya.

Gubernur menambahkan, masyarakat yang akan melaksanakan mudik wajaib sudah menerima suntikan vaksin booster. Meski pemerintah sudah melonggarkan aktivitas masyarakat, tapi pengendalian Covid-19 harus tetap dilakukan.

“Saat ini memang masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Karena itu, persyaratan mudik harus sudah vaksinasi dosis lengkap. Pandemi Covid-19 harus bisa dikendalikan, supaya perekonomian tumbuh,” ucapnya.

Diperlukan komitmen bersama seluruh kepala daerah se-Kalteng dalam rangka pengendalian Covid-19, khususnya saat lebaran nanti.

“Tentunya perlu didukung juga oleh forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), terutama TNI dan Polri,” pungkasnya. (ahm/sja/abw/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/