Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Dispensasi Penambahan Muatan Belum Diizinkan

SAMPIT-Intensitas pergerakan masyarakat yang melakukan mudik semakin meningkat, terutama yang menggunakan moda transportasi laut. Sepekan terakhir yang puluhan ribu pemudik dari pelabuhan Sampit, Panglima Utara dan Bahaur sudah berlayar menyeberang ke pulau Jawa.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan. Kurang dari sepekan menjelang idul fitri, arus mudik arus mudik di Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kalteng) terus meningkat, seperti terlihat pada Senin pagi (25/4), KM Kirana III milik PT Darma Lautan Utama (DLU) terisi penuh para pemudik yang akan menuju tanjung perak Surabaya. 

“Pagi ini (kemarin) kita kembali memberangkatkan KM Kirana III yang berlayar menuju Surabaya dengan jumlah penumpang sebanyak 706 orang sesuai dengan kapasitas yang ada di sertifikat,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Agustinus Maun, Senin (25/4).

Dirinya juga mengatakan selain membawa penumpang KM Kirana III itu juga membawa muatan 10 truk besar, 23 mobil pribadi dan 34 buah sepeda motor, pihaknya bersama instansi terkait lainnya sebagai pengawasan untuk memastikan penyelenggaraan arus mudik ini berjalan aman, tertib dan lancar.

“Koordinasi juga kami lakukan dengan semua pihak untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kendala, dan kami mendoakan semoga pemudik yang berangkat dari samping menuju Surabaya dapat menikmati pelayarannya tidak ada hambatan dan tiba dengan selamat di pelabuhan tanjung perak,” ucap Agustinus.

Ia juga mengatakan sampai saat ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI tidak memberikan dispensasi untuk penambahan kapasitas penumpang. Ini sesuai dengan persyaratan yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 bahwa untuk daerah level 1 dan 2 itu kapasitas penumpang maksimal 100 persen.

“KM Kirana III ini berangkat sesuai dengan kapasitas maksimal seperti ditegaskan dalam sertifikat, karena pemerintah belum ada memberikan dispensasi penambahan muatan dengan pertimbangan pandemi Covid-19 masih terjadi,” sampai Agustinus.

Dirinya juga menyebut saat ini sedang menuju puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit, dan puncaknya akan terjadi pada 27 April nanti, karena pada hari itu ada dua kapal yang akan bertolak menuju Semarang yaitu KM Lawit milik PT Pelni dan KM Kirana I milik PT DLU.

Baca Juga :  PT SMJ Diduga Hanya Punya IUP Eksplorasi,Polres Kobar Turun Tangan

Sementara Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit, Hendrik Sugiharto mengatakan, jumlah penumpang yang bertolak ke Surabaya pagi ini memang meningkat tajam, dan mengangkut sesuai dengan kapasitas angkut saja, dan saat ini masih mengacu sertifikat keselamatan yang ada.

“Dan hingga hari ini PT DLU masih memiliki dua kali keberangkatan menuju Pulau Jawa yaitu KM Kirana I tujuan Semarang pada Rabu (27/4) pukul 12.00 WIB dan KM Kirana III tujuan Surabaya pada Jumat (29/4) pukul 12.00 WIB, dan hingga pagi ini tiket yang tersisa masih 27 tiket untuk tujuan Semarang dan 29 tiket tujuan Surabaya,” tutupnya.

Sementara itu, mendekati hari raya Idul Fitri, jumlah penumpang pesawat yang di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya mengalami peningkatan. Berdasarkan Informasi dari kepala Bandara Tjilik Riwut Eries Hermawandi, jumlah penumpang saat H-7 lebaran mengalami kenaikan sekitar 30 persen dari pada hari hari biasanya.

“Peningkatan penumpang sebesar 30 persen ini di dominasi oleh penumpang yang berangkat menuju pulau Jawa baik untuk rute penerbangan ke Jakarta ataupun Surabaya,”demikian terang Eries Hermawandi kepada Kalteng Pos, Minggu (24/4).

Terkait peningkatan jumlah penumpang akibat arus mudik kali ini, EGM PT Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut memperkirakan puncak arus mudik penumpang di Bandara Tjilik Riwut akan terjadi pada H-3 menjelang hari raya Idul Fitri.

“(Puncak) kemungkinan terjadi H-3,” ujar Eries yang mengaku pihaknya terus memantau kondisi saat ini.

Eries mengakui meskipun terjadi lonjakan penumpang arus mudik yang cukup signifikan di bandara Tjilik Riwut, pihak bandara sendiri belum ada mendapatkan informasi dari pihak maskapai penerbangan yang ingin melakukan penambahan jadwal penerbangan reguler baik dari maupun menuju bandara Tjilik Riwut.

Baca Juga :  Api Muncul dari Lantai Bangunan

“Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi terkait adanya penambahan jadwal penerbangan (extra flight),” ujarnya lagi.

Kepada masyarakat terutama calon penumpang pesawat yang ingin bepergian dari Bandara Tjilik Riwut, Eries berpesan agar para calon penumpang mempersiapkan diri dan berbagai keperluan lainnya dengan sebaik baiknya sebelum melakukan perjalanan sebagai mana anjuran pemerintah.

“Harapannya penumpang juga selalu tetap menjaga kesehatan dan protokol kesehatan yang ketat dan mengikuti ketentuan yang berlaku,” tutup Eries Hermawandi.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng Yulindra Dedy mengatakan, posko-posko yang didirikan muali di terminal transportasi udara, laut hingga darat.

Diungkapkannya, sesuai arahan dari Pemerintah Pusat terminal transportasi harus didirikin posko terpadu, di Kalteng kemarin sudah secara resmi didirikan posko terpadu di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Kemarin, secara serentak dipimpin oleg Dirjen Transportasi Darat meresmikan posko terpadi di terminal darat.

“Kemarin secara serentak didirikan posko terpadu terminal darat, di Kalteng didirikan posko terpadu di Terminal WA Gara Palangka Raya, Terminal Natai Suka Pangkalan Bun dan Terminal Buntok,” katanya saat dibincangi di Kantor Gubernur Kalteng, Senin (25/4).

Diungkapkannya, selain posko terpadu jalur darat juga dibuka posko terpadu di Pelabuhan Bahaur, Pelabuhan Kumai dan Pelabuhan Sampit. Selain itu, pihak kepolisian juga mendirikan posko-posko dalam rangka operasi ketupat telabang, posko-posko ini termasuk di perbatasan Kalteng dengan Kalsel dan Kalteng dengan Kalbar.

“Posko terpadu ini lebih kepada pengawasan, pengendalian dan pemberian layanan kepada masyarakat,” ungkapnya kepada awak media.

Selain memberikan pelayanan mudik, posko terpadu ini sekaligus menyediakan gerai vaksin, bagi masyarakat yang akan mudik dan memerlukan pelayanan vaksin satu, dua maupun booster. Sementara itu, per kemarin sudah terlihat pergerakan mudik melalui transportasi darat.

“Puncak mudik baik darat maupun udara akan diperkirakan mulai 28 April ini, mendekati cuti lebaran,” pungkasnya. (bah/sja/abw/ala)

SAMPIT-Intensitas pergerakan masyarakat yang melakukan mudik semakin meningkat, terutama yang menggunakan moda transportasi laut. Sepekan terakhir yang puluhan ribu pemudik dari pelabuhan Sampit, Panglima Utara dan Bahaur sudah berlayar menyeberang ke pulau Jawa.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan. Kurang dari sepekan menjelang idul fitri, arus mudik arus mudik di Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kalteng) terus meningkat, seperti terlihat pada Senin pagi (25/4), KM Kirana III milik PT Darma Lautan Utama (DLU) terisi penuh para pemudik yang akan menuju tanjung perak Surabaya. 

“Pagi ini (kemarin) kita kembali memberangkatkan KM Kirana III yang berlayar menuju Surabaya dengan jumlah penumpang sebanyak 706 orang sesuai dengan kapasitas yang ada di sertifikat,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Agustinus Maun, Senin (25/4).

Dirinya juga mengatakan selain membawa penumpang KM Kirana III itu juga membawa muatan 10 truk besar, 23 mobil pribadi dan 34 buah sepeda motor, pihaknya bersama instansi terkait lainnya sebagai pengawasan untuk memastikan penyelenggaraan arus mudik ini berjalan aman, tertib dan lancar.

“Koordinasi juga kami lakukan dengan semua pihak untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kendala, dan kami mendoakan semoga pemudik yang berangkat dari samping menuju Surabaya dapat menikmati pelayarannya tidak ada hambatan dan tiba dengan selamat di pelabuhan tanjung perak,” ucap Agustinus.

Ia juga mengatakan sampai saat ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI tidak memberikan dispensasi untuk penambahan kapasitas penumpang. Ini sesuai dengan persyaratan yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 bahwa untuk daerah level 1 dan 2 itu kapasitas penumpang maksimal 100 persen.

“KM Kirana III ini berangkat sesuai dengan kapasitas maksimal seperti ditegaskan dalam sertifikat, karena pemerintah belum ada memberikan dispensasi penambahan muatan dengan pertimbangan pandemi Covid-19 masih terjadi,” sampai Agustinus.

Dirinya juga menyebut saat ini sedang menuju puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit, dan puncaknya akan terjadi pada 27 April nanti, karena pada hari itu ada dua kapal yang akan bertolak menuju Semarang yaitu KM Lawit milik PT Pelni dan KM Kirana I milik PT DLU.

Baca Juga :  PT SMJ Diduga Hanya Punya IUP Eksplorasi,Polres Kobar Turun Tangan

Sementara Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit, Hendrik Sugiharto mengatakan, jumlah penumpang yang bertolak ke Surabaya pagi ini memang meningkat tajam, dan mengangkut sesuai dengan kapasitas angkut saja, dan saat ini masih mengacu sertifikat keselamatan yang ada.

“Dan hingga hari ini PT DLU masih memiliki dua kali keberangkatan menuju Pulau Jawa yaitu KM Kirana I tujuan Semarang pada Rabu (27/4) pukul 12.00 WIB dan KM Kirana III tujuan Surabaya pada Jumat (29/4) pukul 12.00 WIB, dan hingga pagi ini tiket yang tersisa masih 27 tiket untuk tujuan Semarang dan 29 tiket tujuan Surabaya,” tutupnya.

Sementara itu, mendekati hari raya Idul Fitri, jumlah penumpang pesawat yang di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya mengalami peningkatan. Berdasarkan Informasi dari kepala Bandara Tjilik Riwut Eries Hermawandi, jumlah penumpang saat H-7 lebaran mengalami kenaikan sekitar 30 persen dari pada hari hari biasanya.

“Peningkatan penumpang sebesar 30 persen ini di dominasi oleh penumpang yang berangkat menuju pulau Jawa baik untuk rute penerbangan ke Jakarta ataupun Surabaya,”demikian terang Eries Hermawandi kepada Kalteng Pos, Minggu (24/4).

Terkait peningkatan jumlah penumpang akibat arus mudik kali ini, EGM PT Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut memperkirakan puncak arus mudik penumpang di Bandara Tjilik Riwut akan terjadi pada H-3 menjelang hari raya Idul Fitri.

“(Puncak) kemungkinan terjadi H-3,” ujar Eries yang mengaku pihaknya terus memantau kondisi saat ini.

Eries mengakui meskipun terjadi lonjakan penumpang arus mudik yang cukup signifikan di bandara Tjilik Riwut, pihak bandara sendiri belum ada mendapatkan informasi dari pihak maskapai penerbangan yang ingin melakukan penambahan jadwal penerbangan reguler baik dari maupun menuju bandara Tjilik Riwut.

Baca Juga :  Api Muncul dari Lantai Bangunan

“Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi terkait adanya penambahan jadwal penerbangan (extra flight),” ujarnya lagi.

Kepada masyarakat terutama calon penumpang pesawat yang ingin bepergian dari Bandara Tjilik Riwut, Eries berpesan agar para calon penumpang mempersiapkan diri dan berbagai keperluan lainnya dengan sebaik baiknya sebelum melakukan perjalanan sebagai mana anjuran pemerintah.

“Harapannya penumpang juga selalu tetap menjaga kesehatan dan protokol kesehatan yang ketat dan mengikuti ketentuan yang berlaku,” tutup Eries Hermawandi.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng Yulindra Dedy mengatakan, posko-posko yang didirikan muali di terminal transportasi udara, laut hingga darat.

Diungkapkannya, sesuai arahan dari Pemerintah Pusat terminal transportasi harus didirikin posko terpadu, di Kalteng kemarin sudah secara resmi didirikan posko terpadu di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Kemarin, secara serentak dipimpin oleg Dirjen Transportasi Darat meresmikan posko terpadi di terminal darat.

“Kemarin secara serentak didirikan posko terpadu terminal darat, di Kalteng didirikan posko terpadu di Terminal WA Gara Palangka Raya, Terminal Natai Suka Pangkalan Bun dan Terminal Buntok,” katanya saat dibincangi di Kantor Gubernur Kalteng, Senin (25/4).

Diungkapkannya, selain posko terpadu jalur darat juga dibuka posko terpadu di Pelabuhan Bahaur, Pelabuhan Kumai dan Pelabuhan Sampit. Selain itu, pihak kepolisian juga mendirikan posko-posko dalam rangka operasi ketupat telabang, posko-posko ini termasuk di perbatasan Kalteng dengan Kalsel dan Kalteng dengan Kalbar.

“Posko terpadu ini lebih kepada pengawasan, pengendalian dan pemberian layanan kepada masyarakat,” ungkapnya kepada awak media.

Selain memberikan pelayanan mudik, posko terpadu ini sekaligus menyediakan gerai vaksin, bagi masyarakat yang akan mudik dan memerlukan pelayanan vaksin satu, dua maupun booster. Sementara itu, per kemarin sudah terlihat pergerakan mudik melalui transportasi darat.

“Puncak mudik baik darat maupun udara akan diperkirakan mulai 28 April ini, mendekati cuti lebaran,” pungkasnya. (bah/sja/abw/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/