Rabu, Juli 3, 2024
24 C
Palangkaraya

Balita Kembar Siam Berhasil Dipisahkan

PANGKALAN BUN-Setelah tiga bulan menjalani perawatan pemisahan, balita kembar siam di RSCM Jakarta, akhirnya Muhammad Abdulah dan Muhammad Ibrahim sudah bisa kembali ke Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Operasi pemisahan balita kembar siam Muhammad Abdulah dan Muhammad Ibrahim yang dilakukan terbilang sukses dan keduanya berhasil dipisahkan dalam keadaan sehat tanpa mengalami permasalahan yang berarti. Kedatangannya sendiri disambut oleh beberapa pejabat Rumah Sakit Sultan Immanudin Pangkalan Bun dr Fahruddin, Jumat (26/11) di Bandara Sultan Iskandar.

BACA JUGA: Balita Kembar Siam Asal Kobar Segera Dipisah

Direktur RSSI Imanudin Pangkalan Bun dr Fahruddin mengatakan, bahwa operasi yang dilakukan hingga perawatan menjadi perhatian serius. Karena para dokter maupun perawat dengan baik melakukannya. Dan setelah kembali di Pangkalan Bun, lanjut dia, tentunya tetap akan diberikan perawatan khususnya fisioterapi.

Baca Juga :  Beredar Info Penyaluran Bantuan Korban Banjir Terkendala Biaya, Ini Jawaban Sakariyas

Salah satunya terhadap M Abdullah yang harus diberikan terapi lebih intensif. Pasalnya anak ini masih mengalami kesakitan di bagian leher. Lantaran lehernya masih terasa kaku, diduga karena pada saat masih dempet, sering tertarik-tarik. Hal ini dikarenakan karena aktivitas sang anak yang terbilang aktif ketika berusia sembilan bulan.

“Alhamdulillah untuk operasi dalam sendiri dalam keadaan normal dan tidak mengalami permasalahan berarti. Semuanya terbilang sempurna termasuk proses penyembuhan,” katanya.

BACA JUGA: Bupati Kobar Berikan Bantuan untuk Meringankan Beban Operasi Balita Kembar Siam

Fahruddin menambahkan, saat ini kedua putra dari Istiharoh (30) harus tetap menjalani pemeriksaan. Nantinya harus dilakukan kontrol terhadap status gizi sang anak. Selain itu juga perlu adanya pemeriksaan lain demi menjaga kesehatan sang anak. Supaya nantinya proses pertumbuhan sang anak tetap terjaga layaknya anak-anak lainnya.

Baca Juga :  Dewan Dorong Percepatan Penanganan Covid-19

Untuk sementara ini orang tua bersama dengan kedua anaknya ini akan dipulangkan ke rumahnya di Desa Kuning, Kecamatan Pangkalan Banteng.

“Setelah tiga hari kami minta harus kembali ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan atau kontrol. Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut nantinya,” ucapnya.(son)

PANGKALAN BUN-Setelah tiga bulan menjalani perawatan pemisahan, balita kembar siam di RSCM Jakarta, akhirnya Muhammad Abdulah dan Muhammad Ibrahim sudah bisa kembali ke Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat.

Operasi pemisahan balita kembar siam Muhammad Abdulah dan Muhammad Ibrahim yang dilakukan terbilang sukses dan keduanya berhasil dipisahkan dalam keadaan sehat tanpa mengalami permasalahan yang berarti. Kedatangannya sendiri disambut oleh beberapa pejabat Rumah Sakit Sultan Immanudin Pangkalan Bun dr Fahruddin, Jumat (26/11) di Bandara Sultan Iskandar.

BACA JUGA: Balita Kembar Siam Asal Kobar Segera Dipisah

Direktur RSSI Imanudin Pangkalan Bun dr Fahruddin mengatakan, bahwa operasi yang dilakukan hingga perawatan menjadi perhatian serius. Karena para dokter maupun perawat dengan baik melakukannya. Dan setelah kembali di Pangkalan Bun, lanjut dia, tentunya tetap akan diberikan perawatan khususnya fisioterapi.

Baca Juga :  Beredar Info Penyaluran Bantuan Korban Banjir Terkendala Biaya, Ini Jawaban Sakariyas

Salah satunya terhadap M Abdullah yang harus diberikan terapi lebih intensif. Pasalnya anak ini masih mengalami kesakitan di bagian leher. Lantaran lehernya masih terasa kaku, diduga karena pada saat masih dempet, sering tertarik-tarik. Hal ini dikarenakan karena aktivitas sang anak yang terbilang aktif ketika berusia sembilan bulan.

“Alhamdulillah untuk operasi dalam sendiri dalam keadaan normal dan tidak mengalami permasalahan berarti. Semuanya terbilang sempurna termasuk proses penyembuhan,” katanya.

BACA JUGA: Bupati Kobar Berikan Bantuan untuk Meringankan Beban Operasi Balita Kembar Siam

Fahruddin menambahkan, saat ini kedua putra dari Istiharoh (30) harus tetap menjalani pemeriksaan. Nantinya harus dilakukan kontrol terhadap status gizi sang anak. Selain itu juga perlu adanya pemeriksaan lain demi menjaga kesehatan sang anak. Supaya nantinya proses pertumbuhan sang anak tetap terjaga layaknya anak-anak lainnya.

Baca Juga :  Dewan Dorong Percepatan Penanganan Covid-19

Untuk sementara ini orang tua bersama dengan kedua anaknya ini akan dipulangkan ke rumahnya di Desa Kuning, Kecamatan Pangkalan Banteng.

“Setelah tiga hari kami minta harus kembali ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan atau kontrol. Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut nantinya,” ucapnya.(son)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/