Jumat, September 27, 2024
26.4 C
Palangkaraya

Ketua ERP Murka dengan Komentar Freddy Ering yang Menyudutkan Pemadam

 

PALANGKA RAYA-Ketua Emergency Respons Palangka Raya (ERP), Jean Steve mengaku sangat menyesal dengan pernyataan yang disampaikan oleh mantan Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Yohannes Freddy Ering.

“Kurang sigap apa lagi bapak tim damkar, bukan cuma pemerintah kota tapi juga tim kebakaran swasta. Kalu tidak ke lapangan tidak usah terlalu statement yang menyudutkan,” sesalnya, Kamis (26/9/2024).

Menurut Jean, jika tidak tahu situasi dan kondisi dilapangan sebaiknya tidak usah terlalu banyak berkomentar, apa lagi komentar yang bersifat provokatif.

“Saya Ketua Emergency Respon Palangka Raya, menyesalkan sekali terhadap omongan (postingan di Facebook) anda, terlalu menyudutkan,” imbuhnya.

Ia menyebut seharusnya apa yang dilakukan oleh damkar dan para relawan pemadam kebakaran patut diapresiasi, tidak disudutkan.

“Seharunya anda tahu, kami waktu itu sampai jam 8 malam masih di depan Gereja Maranatha untuk memadamkan api kebakaran, kami tim swasada tidak ada bantuan manapun,” bebernya.

Kekesalan ketua salah satu tim relawan di Palangka Raya itu dituangkan dalam satu video yang direkamnya berdurasi 1 menit 27 detik dan ramai beredar di kalangan grup WhatsApp.

Untuk diketahui, Freddy mengunggah sebuah postingan diakun Facebooknya dengan komentar sinis yang meninggalkan luka kepada seluruh anggota pemadam kebakaran. Berikut isinya:

“MUSIBAH, APARAT PEMADAM KURANG SIGAP Terlepas dari apa latar belakang musibah terbakarnya Gereja Maranatha tapi kami sangat menyesalkan kurang sigapnya petugas pemadam kebakaran.

Harusnya apinya bisa dikendalikan, dan tdk sampai menghanguskan sebagian besar gedung gereja apalagi kemudian harus merembet ke bangunan sekitarnya yaitu sekolah.

Kenapa kurang sigap ? kejadiaannya juga siang bolong, berlokasi di jalan protokol, lalu pangkalan/ markas pemadam jg relatif dekat karena sama di jalan diponegoro, jadi tdk ada

Alasan ! Terlebih lagi dengan musim kemarau yang sdh hampir 20 hari, apparat pemadam harusnya sudah dalam kesiap siagaan yang tinggi dalam mengantisipasi ancaman kebakaran,” tulisnya pada Selasa (24/9/2024) lalu.(oiq/kpg/ram)

 

PALANGKA RAYA-Ketua Emergency Respons Palangka Raya (ERP), Jean Steve mengaku sangat menyesal dengan pernyataan yang disampaikan oleh mantan Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Yohannes Freddy Ering.

“Kurang sigap apa lagi bapak tim damkar, bukan cuma pemerintah kota tapi juga tim kebakaran swasta. Kalu tidak ke lapangan tidak usah terlalu statement yang menyudutkan,” sesalnya, Kamis (26/9/2024).

Menurut Jean, jika tidak tahu situasi dan kondisi dilapangan sebaiknya tidak usah terlalu banyak berkomentar, apa lagi komentar yang bersifat provokatif.

“Saya Ketua Emergency Respon Palangka Raya, menyesalkan sekali terhadap omongan (postingan di Facebook) anda, terlalu menyudutkan,” imbuhnya.

Ia menyebut seharusnya apa yang dilakukan oleh damkar dan para relawan pemadam kebakaran patut diapresiasi, tidak disudutkan.

“Seharunya anda tahu, kami waktu itu sampai jam 8 malam masih di depan Gereja Maranatha untuk memadamkan api kebakaran, kami tim swasada tidak ada bantuan manapun,” bebernya.

Kekesalan ketua salah satu tim relawan di Palangka Raya itu dituangkan dalam satu video yang direkamnya berdurasi 1 menit 27 detik dan ramai beredar di kalangan grup WhatsApp.

Untuk diketahui, Freddy mengunggah sebuah postingan diakun Facebooknya dengan komentar sinis yang meninggalkan luka kepada seluruh anggota pemadam kebakaran. Berikut isinya:

“MUSIBAH, APARAT PEMADAM KURANG SIGAP Terlepas dari apa latar belakang musibah terbakarnya Gereja Maranatha tapi kami sangat menyesalkan kurang sigapnya petugas pemadam kebakaran.

Harusnya apinya bisa dikendalikan, dan tdk sampai menghanguskan sebagian besar gedung gereja apalagi kemudian harus merembet ke bangunan sekitarnya yaitu sekolah.

Kenapa kurang sigap ? kejadiaannya juga siang bolong, berlokasi di jalan protokol, lalu pangkalan/ markas pemadam jg relatif dekat karena sama di jalan diponegoro, jadi tdk ada

Alasan ! Terlebih lagi dengan musim kemarau yang sdh hampir 20 hari, apparat pemadam harusnya sudah dalam kesiap siagaan yang tinggi dalam mengantisipasi ancaman kebakaran,” tulisnya pada Selasa (24/9/2024) lalu.(oiq/kpg/ram)

Artikel Terkait