Selasa, Juni 17, 2025
32.1 C
Palangkaraya

Gubernur Kalteng Respons Cepat Bencana Banjir, Ini yang Dilakukannya

BUNTOK-Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran bergerak cepat merespons bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bumi Tambun Bungai.

Gubernur bersama rombongan forkopimda meninjau langsung ruas Jalan Trans Kalimantan yang terdampak banjir, tepatnya di Desa Pararapak, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Minggu (27/4/2025).

Gubernur mengatakan, setelah meninjau kerusakan pada ruas jalan Buntok – Palangka Raya, pihaknya akan mengadakan rapat bersama instansi terkait untuk segera mengambil tindakan agar akses menuju ibu kota provinsi itu dapat dilalui masyarakat.

“Nanti setelah peninjauan ini, kami bersama instansi terkait akan melakukan rapat di Kantor Dinas PUPR Barsel, Buntok, karena pemeliharaan ruas jalan ini merupakan tanggung jawab Balai III Kementerian PUPR,” kata Agustiar saat peninjauan di Desa Pararapak.

Di lokasi jalan rusak Desa Pararapak, Gubernur menginstruksikan instansi terkait segera mempercepat proses perbaikan jalan tersebut agar bisa difungsikan lagi dan tidak menganggu arus lalu lintas.

Selama banjir, kondisi itu sangat menganggu pengguna jalan penghubung utama antara empat kabupaten di daerah aliran Sungai (DAS) Barito dan Kota Palangka Raya.

Selain meninjau jalan Desa Pararapak, rombongan Gubernur Kalteng langsung menuju Buntok, lalu melanjutkan perjalanan ke Desa Talio menggunakan speed boat untuk melihat kondisi warga yang terdampak banjir.

Kemudian, rombongan kembali ke Buntok dan langsung menuju posko pengungsian di Jalan Tugu. Gubernur bersama Istri juga menyempatkan waktu menyapa anak-anak yang berada di posko itu.

“Tadi, kami bersama Bupati Barsel ke Desa Talio, melihat kondisi warga yang terdampak bencana banjir, dan sempat melihat kondisi warga yang menempati posko pengungsian di area Taman Iring Witu. Kami memastikan agar kebutuhan warga terdampak banjir tidak kurang sedikit pun,” katanya.

Selanjutnya, rombongan mengikuti rapat koordinasi penanganan banjir se-DAS Barito di Aula Dinas PUPR Kabupaten Barsel, yang dihadiri Bupati Barsel, Plt Bupati Barito Utara, Bupati Barito Timur, dan Bupati Murung Raya. Empat kabupaten tersebut memaparkan kondisi bencana banjir di hadapan Gubernur Kalteng.

Baca Juga : 
Warga Diminta Waspada

Sebelum bertolak ke Barsel, Gubernur melepas keberangkatan tim bantuan kemanusiaan dan pangan pemprov untuk para korban banjir.

Pada kesempatan itu, Gubernur menegaskan bahwa bantuan ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk penanganan bencana banjir yang kerap terjadi.

“Banjir ini terjadi berulang-ulang. Untuk jangka pendek, kami kirimkan bantuan berupa 75 ton beras dan gula, serta menurunkan tim kesehatan ke wilayah Barito. Namun, perlu diketahui bahwa ini sifatnya simbolis, karena sebelumnya sudah ada tim yang lebih dahulu berangkat ke lokasi terdampak bencana,” ungkapnya.

Menurutnya, langkah nyata di lapangan telah lebih dahulu dilakukan sebelum seremoni pelepasan bantuan ini. Pemprov Kalteng bergerak cepat memastikan kebutuhan dasar para korban banjir dapat terpenuhi, termasuk pelayanan kesehatan yang menjadi kebutuhan mendesak di tengah bencana.

Tak hanya fokus pada respons cepat, Agustiar juga menyampaikan bahwa pemprov sedang merancang solusi jangka menengah dan panjang mengatasi persoalan banjir. Salah satu gagasan yang kini tengah dikaji adalah program transmigrasi lokal.

“Sudah ada pemikiran-pemikiran dari kami. Melalui program transmigrasi lokal, kami ingin relokasi daerah-daerah yang menjadi langganan banjir. Ini bukan transmigrasi umum seperti ke luar provinsi, tapi transmigrasi di dalam wilayah Kalteng,” terangnya.

Meski program ini masih dalam tahap perencanaan dan belum dirinci secara teknis, Gubernur berharap pendekatan relokasi ini bisa menjadi jalan keluar bagi ribuan warga yang selama ini hidup dalam ancaman bencana banjir.

Gubernur Kalteng juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemprov dan pemerintah kabupaten/kota untuk mewujudkan program ini.

“Harapan kami, provinsi maupun kabupaten/kota bisa bahu-membahu, bergotong royong mencari solusi terbaik untuk rakyat kita. Ini perlu kekompakan dan kerja sama nyata di lapangan,” tegasnya.

Baca Juga : 
Luar Biasa!! Ikan Hias Kalteng Terus Menyumbang Devisa  

Bencana banjir yang melanda wilayah Barito dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir cukup parah. Ribuan warga terdampak, akses jalan terputus, serta tak sedikit fasilitas umum yang turut terdampak.

Pemprov Kalteng telah mengerahkan sejumlah tim gabungan dinas sosial, dinas kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mempercepat distribusi logistik dan layanan kesehatan.

Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng Leonard S. Ampung, dalam laporannya selaku panitia penyelenggara, menyebut dari total kurang lebih 75 ton bantuan sembako, 16 ton sudah diberangkatkan sebelumnya, 18 ton telah sampai di lokasi, dan 40 ton lagi akan segera menyusul.

“Ini adalah bentuk tanggap cepat Pemprov Kalteng untuk masyarakat di wilayah terdampak, meliputi Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan,” ucap Leonard.

Berdasarkan data, 90 ribu jiwa atau 30 ribu kepala keluarga (KK) terdampak banjir di wilayah Barito. Menyikapi kondisi ini, berbagai instansi turut bergerak.

Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah membuka dapur umum untuk memastikan kebutuhan pangan korban banjir terpenuhi. Sementara, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng telah menggelar program pasar murah di Murung Raya, Barito Utara, dan Barito Timur. Sedangkan di Barito Selatan diadakan hari ini.

Leonard berharap melalui bantuan yang diberikan itu, beban masyarakat bisa berkurang, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, maupun psikologis.

“Kami ingin warga terdampak tetap kuat dan semangat menghadapi cobaan hidup ini,” tuturnya.

Selain penyaluran bantuan logistik, perhatian juga diberikan pada infrastruktur terdampak banjir. Sejumlah ruas jalan yang tergenang dan berlubang, seperti di Desa Pararapak, menjadi perhatian.

Pemprov Kalteng bersama Balai Jalan Nasional melakukan penanganan darurat, mulai dari penimbunan manual hingga penggunaan alat berat untuk mempercepat perbaikan.

“Perbaikan jalan ini penting, karena selain berfungsi untuk distribusi bantuan, juga untuk menjaga keselamatan warga pengguna jalan,” tambah Leonard. (ena/*afa/ren/zia/ce/ala)

 

BUNTOK-Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran bergerak cepat merespons bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bumi Tambun Bungai.

Gubernur bersama rombongan forkopimda meninjau langsung ruas Jalan Trans Kalimantan yang terdampak banjir, tepatnya di Desa Pararapak, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Minggu (27/4/2025).

Gubernur mengatakan, setelah meninjau kerusakan pada ruas jalan Buntok – Palangka Raya, pihaknya akan mengadakan rapat bersama instansi terkait untuk segera mengambil tindakan agar akses menuju ibu kota provinsi itu dapat dilalui masyarakat.

“Nanti setelah peninjauan ini, kami bersama instansi terkait akan melakukan rapat di Kantor Dinas PUPR Barsel, Buntok, karena pemeliharaan ruas jalan ini merupakan tanggung jawab Balai III Kementerian PUPR,” kata Agustiar saat peninjauan di Desa Pararapak.

Di lokasi jalan rusak Desa Pararapak, Gubernur menginstruksikan instansi terkait segera mempercepat proses perbaikan jalan tersebut agar bisa difungsikan lagi dan tidak menganggu arus lalu lintas.

Selama banjir, kondisi itu sangat menganggu pengguna jalan penghubung utama antara empat kabupaten di daerah aliran Sungai (DAS) Barito dan Kota Palangka Raya.

Selain meninjau jalan Desa Pararapak, rombongan Gubernur Kalteng langsung menuju Buntok, lalu melanjutkan perjalanan ke Desa Talio menggunakan speed boat untuk melihat kondisi warga yang terdampak banjir.

Kemudian, rombongan kembali ke Buntok dan langsung menuju posko pengungsian di Jalan Tugu. Gubernur bersama Istri juga menyempatkan waktu menyapa anak-anak yang berada di posko itu.

“Tadi, kami bersama Bupati Barsel ke Desa Talio, melihat kondisi warga yang terdampak bencana banjir, dan sempat melihat kondisi warga yang menempati posko pengungsian di area Taman Iring Witu. Kami memastikan agar kebutuhan warga terdampak banjir tidak kurang sedikit pun,” katanya.

Selanjutnya, rombongan mengikuti rapat koordinasi penanganan banjir se-DAS Barito di Aula Dinas PUPR Kabupaten Barsel, yang dihadiri Bupati Barsel, Plt Bupati Barito Utara, Bupati Barito Timur, dan Bupati Murung Raya. Empat kabupaten tersebut memaparkan kondisi bencana banjir di hadapan Gubernur Kalteng.

Baca Juga : 
Warga Diminta Waspada

Sebelum bertolak ke Barsel, Gubernur melepas keberangkatan tim bantuan kemanusiaan dan pangan pemprov untuk para korban banjir.

Pada kesempatan itu, Gubernur menegaskan bahwa bantuan ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk penanganan bencana banjir yang kerap terjadi.

“Banjir ini terjadi berulang-ulang. Untuk jangka pendek, kami kirimkan bantuan berupa 75 ton beras dan gula, serta menurunkan tim kesehatan ke wilayah Barito. Namun, perlu diketahui bahwa ini sifatnya simbolis, karena sebelumnya sudah ada tim yang lebih dahulu berangkat ke lokasi terdampak bencana,” ungkapnya.

Menurutnya, langkah nyata di lapangan telah lebih dahulu dilakukan sebelum seremoni pelepasan bantuan ini. Pemprov Kalteng bergerak cepat memastikan kebutuhan dasar para korban banjir dapat terpenuhi, termasuk pelayanan kesehatan yang menjadi kebutuhan mendesak di tengah bencana.

Tak hanya fokus pada respons cepat, Agustiar juga menyampaikan bahwa pemprov sedang merancang solusi jangka menengah dan panjang mengatasi persoalan banjir. Salah satu gagasan yang kini tengah dikaji adalah program transmigrasi lokal.

“Sudah ada pemikiran-pemikiran dari kami. Melalui program transmigrasi lokal, kami ingin relokasi daerah-daerah yang menjadi langganan banjir. Ini bukan transmigrasi umum seperti ke luar provinsi, tapi transmigrasi di dalam wilayah Kalteng,” terangnya.

Meski program ini masih dalam tahap perencanaan dan belum dirinci secara teknis, Gubernur berharap pendekatan relokasi ini bisa menjadi jalan keluar bagi ribuan warga yang selama ini hidup dalam ancaman bencana banjir.

Gubernur Kalteng juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemprov dan pemerintah kabupaten/kota untuk mewujudkan program ini.

“Harapan kami, provinsi maupun kabupaten/kota bisa bahu-membahu, bergotong royong mencari solusi terbaik untuk rakyat kita. Ini perlu kekompakan dan kerja sama nyata di lapangan,” tegasnya.

Baca Juga : 
Luar Biasa!! Ikan Hias Kalteng Terus Menyumbang Devisa  

Bencana banjir yang melanda wilayah Barito dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir cukup parah. Ribuan warga terdampak, akses jalan terputus, serta tak sedikit fasilitas umum yang turut terdampak.

Pemprov Kalteng telah mengerahkan sejumlah tim gabungan dinas sosial, dinas kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mempercepat distribusi logistik dan layanan kesehatan.

Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng Leonard S. Ampung, dalam laporannya selaku panitia penyelenggara, menyebut dari total kurang lebih 75 ton bantuan sembako, 16 ton sudah diberangkatkan sebelumnya, 18 ton telah sampai di lokasi, dan 40 ton lagi akan segera menyusul.

“Ini adalah bentuk tanggap cepat Pemprov Kalteng untuk masyarakat di wilayah terdampak, meliputi Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur, dan Barito Selatan,” ucap Leonard.

Berdasarkan data, 90 ribu jiwa atau 30 ribu kepala keluarga (KK) terdampak banjir di wilayah Barito. Menyikapi kondisi ini, berbagai instansi turut bergerak.

Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) telah membuka dapur umum untuk memastikan kebutuhan pangan korban banjir terpenuhi. Sementara, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng telah menggelar program pasar murah di Murung Raya, Barito Utara, dan Barito Timur. Sedangkan di Barito Selatan diadakan hari ini.

Leonard berharap melalui bantuan yang diberikan itu, beban masyarakat bisa berkurang, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, maupun psikologis.

“Kami ingin warga terdampak tetap kuat dan semangat menghadapi cobaan hidup ini,” tuturnya.

Selain penyaluran bantuan logistik, perhatian juga diberikan pada infrastruktur terdampak banjir. Sejumlah ruas jalan yang tergenang dan berlubang, seperti di Desa Pararapak, menjadi perhatian.

Pemprov Kalteng bersama Balai Jalan Nasional melakukan penanganan darurat, mulai dari penimbunan manual hingga penggunaan alat berat untuk mempercepat perbaikan.

“Perbaikan jalan ini penting, karena selain berfungsi untuk distribusi bantuan, juga untuk menjaga keselamatan warga pengguna jalan,” tambah Leonard. (ena/*afa/ren/zia/ce/ala)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/