PALANGKA RAYA-Belum lama ini lahan pertanian di wilayah Kapuas terserang wabah penyakit tungro yang ditularkan oleh wereng hijau. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng menyampaikan bahwa rekapitulasi serangan penyakit tungro di Kapuas untuk kategori ringan sebanyak 1.475 hektare, sedang 623 hektare, berat 1.049 hektare, serta puso 5 hektare.
Terkait itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran memberikan bantuan untuk para petani yang lahan pertaniannya terdampak hama tungro, berupa penyediaan benih padi varietas unggul. Gubernur berharap bantuan benih varietas unggul ini dapat memutus siklus wabah tungro.
“Pada prinsipnya Bapak Gubernur akan membantu penyediaan benih padi unggul nasional. Memang para petani diwajibkan menggunakan benih varietas unggul, terlebih saat mulai melaksanakan musim tanam pada periode selanjutnya, dengan tujuan untuk memutus siklus penyakit tungro,” kata Kepala Dinas TPHP Kalteng Riza Rahmadi kepada Kalteng Pos, kemarin (27/5).
Riza menyebut, varietas padi yang mudah terserang penyakit tungro pada umumnya merupakan benih varietas lokal, seperti karang dukuh, mayang sari, dan lainnya. Oleh karena itu, ke depannya para petani diarahkan untuk menggunakan benih varietas unggul.
“Memang untuk benih padi lokal yang digunakan petani sekarang kurang tahan terhadap penyakit tungro, tapi berasnya memiliki rasa yang enak dan harga jualnya pun bagus,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan Riza, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para petani dan mendapat respon spositif. Riza juga menyebut bahwa varietas unggul dinilai memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan benih varietas lokal yang sebelumnya digunakan para petani. “Benih varietas unggul yang dibagikan itu seperti Inpari 32,” bebernya.
Untuk lima hektare lahan yang puso, pihaknya menyebut sudah ditanami kembali dengan benih padi yang lain. Tim juga sudah turun ke lapangan melakukan penanggulangan dan pendampingan kepada para petani. Gubernur Sugianto Sabran pun telah menginstruksikan untuk mengoptimalkan perlindungan kepada para petani maupun peternak melalui program asuransi. (abw/ce/ala)