Minggu, Mei 19, 2024
26.4 C
Palangkaraya

Kalteng Kirim Delegasi Berlayar Menelusuri Jalur Rempah Nusantara

Setelah tertunda, secara resmi Jalur Rempah Nusantara akan digelar selama satu bulan lamanya. Dalam kegiatan ini, dua delegasi Kalteng siap membawa nama baik Kalteng dan mempromosikan potensi wisata Bumi Tambun Bungai.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

JALUR Rempah mencakup berbagai lintasan jalur budaya dari timur Asia hingga barat Eropa yang terhubung dengan Benua Amerika, Afrika, dan Austra­lia. Suatu lintasan peradaban bermacam bentuk; garis lurus, lingkaran, silang, bahkan berbentuk jejaring.

Mengutip jalurrempah.kemendikbud.go.id, Jalur Rempah di Indonesia merupakan wujud jalur perniagaan rempah yang mencakup banyak hal. Tidak hanya berdiri di satu titik penghasil rempah, tapi juga mencakup berbagai titik yang bisa dijumpai di Indonesia dan membentuk suatu lintasan peradaban yang berkelanjutan.

Program Jalur Rempah mencakup berbagai lintasan jalur budaya yang melahirkan peradaban global dan menghidupkan kembali peran masyarakat Nusantara berabad-abad lampau.Program ini bertekad keras menghidupkan kembali narasi sejarah, dengan memperlihatkan peran masyarakat Nusantara dalam pembentukan Jalur Rempah. Mendokumentasikan peran mereka yang berada di berbagai wilayah perdagangan rempah dan merekonstruksi serangkaian benang merah dalam satu bangunan sejarah.

Baca Juga :  Anak Sudah Mapan Bekerja, Masih Bermimpi Punya Rumah

Tahun ini Kalteng akan mengirimkan delegasi Laskar Rempah yang akan mengikuti kegiatan Jalur Rempah, yang bakal resmi berlayar setelah sebelumnya tertunda karena kondisi pandemi Covid-19. Muhibah budaya ini sebelumnya direncanakan akan dilaksanakan pada Agustus sampai dengan Oktober 2021. Selanjutnya kegiatan resmi digelar pada 1 Juni sampai dengan 2 Juli 2022 mendatang.

Sebelum keberangkatan mereka, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng  Adiah Chandra Sari menerima audiensi perwakilan Laskar Rempah Kalteng, Juhriyansah dan Ditto Nathaniel, didampingi Kepala Bidang Sejarah Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Maria Doya Aden beserta tenaga ahli cagar budaya (TACB), Selasa (24/5), di Kantor Disbudpar Kalteng.

Delegasi Kalteng bersama perwakilan dari 34 provinsi akan menelusuri titik Jalur Rempah Nusantara dengan KRI Dewaruci. Di antaranya perwakilan dari Surabaya, Makassar, Baubau, Buton, Ternate, Tidore, Banda, dan Kupang.“Kami menyambut baik audiensi dan mendukung secara penuh delegasi Kalteng,” katanya dalam audiensi itu.

Pihaknya menegaskan agar tugas yang diberikan oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.“Diharapkan pula pengalaman selama perjalanan berlayar dapat disampaikan ke kami saat sudah kembali nanti,” tuturnya.

Baca Juga :  Membumikan Al-Qur’an hingga Aktif Kegiatan Sosial

Adiah menyebut, Laskar Rempah Kalteng juga bertugas sebagai perwakilan Kalteng yang akan mendorong adanya laskar-laskar baru yang dapat mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya, diplomasi budaya di dalam dan luar negeri, serta memaksimalkan pemanfaatan budaya (cagar budaya) dan warisan budaya tak benda (WBTB) Kalteng.

“Jaga nama baik Kalteng, upayakan ikut mempromosikan budaya dan pariwisata di tempat-tempat yang disinggahi. Tunjukkan kita orang Kalteng memiliki kepribadian dan adat budaya yang baik, serta punya destinasi pariwisata yang menarik,” tegasnya. Sementara itu, Juhriyansah dan Ditto Nathaniel dalam audiensi itu juga memohon doa restu dan dukungan Disbudpar Kalteng agar kegiatan muhibah budaya dapat berjalan lancar.

“Ini adalah upaya untuk menjadikan Jalur Rempah sebagai warisan budaya yang diakui oleh UNESCO, karena Jalur Rempah juga merupakan media diplomasi budaya Indonesia,” ucap Juhriyansah sembari diamini Ditto. (*/ce/ala)

Setelah tertunda, secara resmi Jalur Rempah Nusantara akan digelar selama satu bulan lamanya. Dalam kegiatan ini, dua delegasi Kalteng siap membawa nama baik Kalteng dan mempromosikan potensi wisata Bumi Tambun Bungai.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

JALUR Rempah mencakup berbagai lintasan jalur budaya dari timur Asia hingga barat Eropa yang terhubung dengan Benua Amerika, Afrika, dan Austra­lia. Suatu lintasan peradaban bermacam bentuk; garis lurus, lingkaran, silang, bahkan berbentuk jejaring.

Mengutip jalurrempah.kemendikbud.go.id, Jalur Rempah di Indonesia merupakan wujud jalur perniagaan rempah yang mencakup banyak hal. Tidak hanya berdiri di satu titik penghasil rempah, tapi juga mencakup berbagai titik yang bisa dijumpai di Indonesia dan membentuk suatu lintasan peradaban yang berkelanjutan.

Program Jalur Rempah mencakup berbagai lintasan jalur budaya yang melahirkan peradaban global dan menghidupkan kembali peran masyarakat Nusantara berabad-abad lampau.Program ini bertekad keras menghidupkan kembali narasi sejarah, dengan memperlihatkan peran masyarakat Nusantara dalam pembentukan Jalur Rempah. Mendokumentasikan peran mereka yang berada di berbagai wilayah perdagangan rempah dan merekonstruksi serangkaian benang merah dalam satu bangunan sejarah.

Baca Juga :  Anak Sudah Mapan Bekerja, Masih Bermimpi Punya Rumah

Tahun ini Kalteng akan mengirimkan delegasi Laskar Rempah yang akan mengikuti kegiatan Jalur Rempah, yang bakal resmi berlayar setelah sebelumnya tertunda karena kondisi pandemi Covid-19. Muhibah budaya ini sebelumnya direncanakan akan dilaksanakan pada Agustus sampai dengan Oktober 2021. Selanjutnya kegiatan resmi digelar pada 1 Juni sampai dengan 2 Juli 2022 mendatang.

Sebelum keberangkatan mereka, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng  Adiah Chandra Sari menerima audiensi perwakilan Laskar Rempah Kalteng, Juhriyansah dan Ditto Nathaniel, didampingi Kepala Bidang Sejarah Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Maria Doya Aden beserta tenaga ahli cagar budaya (TACB), Selasa (24/5), di Kantor Disbudpar Kalteng.

Delegasi Kalteng bersama perwakilan dari 34 provinsi akan menelusuri titik Jalur Rempah Nusantara dengan KRI Dewaruci. Di antaranya perwakilan dari Surabaya, Makassar, Baubau, Buton, Ternate, Tidore, Banda, dan Kupang.“Kami menyambut baik audiensi dan mendukung secara penuh delegasi Kalteng,” katanya dalam audiensi itu.

Pihaknya menegaskan agar tugas yang diberikan oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.“Diharapkan pula pengalaman selama perjalanan berlayar dapat disampaikan ke kami saat sudah kembali nanti,” tuturnya.

Baca Juga :  Membumikan Al-Qur’an hingga Aktif Kegiatan Sosial

Adiah menyebut, Laskar Rempah Kalteng juga bertugas sebagai perwakilan Kalteng yang akan mendorong adanya laskar-laskar baru yang dapat mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya, diplomasi budaya di dalam dan luar negeri, serta memaksimalkan pemanfaatan budaya (cagar budaya) dan warisan budaya tak benda (WBTB) Kalteng.

“Jaga nama baik Kalteng, upayakan ikut mempromosikan budaya dan pariwisata di tempat-tempat yang disinggahi. Tunjukkan kita orang Kalteng memiliki kepribadian dan adat budaya yang baik, serta punya destinasi pariwisata yang menarik,” tegasnya. Sementara itu, Juhriyansah dan Ditto Nathaniel dalam audiensi itu juga memohon doa restu dan dukungan Disbudpar Kalteng agar kegiatan muhibah budaya dapat berjalan lancar.

“Ini adalah upaya untuk menjadikan Jalur Rempah sebagai warisan budaya yang diakui oleh UNESCO, karena Jalur Rempah juga merupakan media diplomasi budaya Indonesia,” ucap Juhriyansah sembari diamini Ditto. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/