“Kami telah menyerahkan berkas otentik dukungan sebanyak 3.200 tersebar di 14 kabupaten dan kota di Kalteng,” ujarnya.
Sigit yang juga Politikus PDI Perjuangan Kota Palangka Raya menyampaikan bahwa deden yang masih muda ini akan mewakili suara millenial yang ada di Kalteng.
“Saat ini Deden sudah menjadi Ketua HIPMI Kalteng. Banyak pengalaman yang sudah dia dapatkan. Insyaallah dengan bekal semangat dan dukungan orang tua serta masyarakat, dia akan mampu berdiri mewakili aspirasi masyarakat Kalteng,” katanya.
Selanjutnya, Muhammad Ansyari, kali ini juga mengumpulkan syarat Dukungan DPD RI. Ia mengaku berhasil mencapai titik saat ini merupakan perjuangan yang tidak mudah. “Ini bukan perjuangan yang mudah, namun kami berharap dukungan yang diserahkan ini bisa memenuhi perbaikan terdahulu karena waktu yang mepet,” tegas Muhammad Ansyari.
Muhammad Ansyari, berhasil mengumpulkan syarat dengan 2.256 KTP. Dengannya ia menyampaikan berharap bisa menjadi penyemangat dalam kontes Demokrasi di Kalteng.
Hingga pukul 21:00 WIB, Bambang Suryadj masih melakukan perbaikan berkas. Dan KPU masih menunggu bakal calon yang ingin mengajukan syarat dukungan terhitung ada 13 akun SILON yang telah diambil. Dimana masih empat nama yang masih ditunggu kedatangannya. Di antara nama tersebut ada Teras Narang, Bella Brittany Bahat, Ahmad Riyadi dan satu datang dari kalangan ulama. Dimana penyerahan berkas masih akan ditutup pada pukul 00:00 tepat pada Tanggal 30 Desember 2022.
Sementara itu, Anggota Divisi Teknis Penyelenggara Sastriadi menjelaskan pendaftaran kali ini tidak perbedaan dari segi persyaratan antara ditahun 2019 dan tahun 2024. Namun hanya terdapat hal baru yakni penyerahan berkasnya tidak perlu membawa berkas hingga beribu-ribu seperti dahulu, dimana berkas tersebut telah dipermudahkan oleh Akun Silon.
“Tidak ada yang berbeda dengan persyaratannya, akan tetap dalam pendaftaran kali harus menggunakan akun Silon, dengan adanya akun Silon ini para bakal calon akan dipermudahkan, dimana syarat dukungan 2.000 KTP tidak perlu lagi dibawa dengan bentuk fisik cukup dengan diinput kedalam aplikasi tersebut,” tegas Sastriadi.
Sedang dari pengamat politik Jhon Retei, melihat berkurangnya para pencalon untuk maju belum bisa menyimpulkan faktor apa yang membuat turunnya orang-orang untuk maju dipemilihan tersebut. Namun ia juga menyampaikan ada beberapa kemungkinan yang menjadi hal itu bisa terjadi, dan paling berkemungkinan terletak pada mekanisme pendaftaran yang harus menggunakan akun Silon.
“Sekarangkan berbasis Silon jadi pengumpulan secara online, saya rasa itu berpengaruh terhadap minat orang-orang maju DPD RI,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan, peralihan ke basis digital pasti akan memunculkan kendala.
“Sebagai seorang dosen pun pada dari yang manual beralih ke digital akan menimbulkan kendala, dan saya rasa bagi para bakal calon pun pasti menemukan kendala setelah adanya peralihan ini,” tegasnya.
Menurutnya secara penyerahan akan dimudahkan dengan adanya akun Silon. Namun pada saat menggunakannya, disitulah yang akan mendapatkan kendala, dimana daftar KTP harus discan terlebih dahulu dan lanjutkan untuk diinput.
Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya (UPR) ini juga berpendapat, bahwa yang maju pada pencalonan kali ini, merupakan calon yang bersungguh-sungguh. Karena memiliki tim dan kesiapan yang matang.
“Maka dengan adanya sistem seperti ini kita bisa melihat calon yang maju pada periode yang akan datang, sudah pasti calon yang memiliki kesiapan yang matang, karena telah memperhitungkan segala bentuk aspek dalam pencalonan ini,” ucap Jhon Retei.
Kalau adanya asumsi terkait berkurang minat maju DPD kali akibat adanya nama-nama mentereng, menurutnya saat ini itu bisa menjadi kesimpulan. Karena perlu ada kajian khusus untuk memastikan bahwa hal tersebut memang benar adanya.
“Kalau itu memang berpengaruh terhadap berkurang maju pada DPD, saya rasa itu perlu dikaji khusus, karena itu belum pasti menang adanya,” tegasnya.
Nama seperti Iswanti, Teras Narang, Deden Agustiar Sabran, dan Perdie M Yoseph memang sudah dipastikan maju pada DPD periode kali ini. Namun bagi calon yang memang telah mempersiapkan diri adanya mereka tidak akan membuatnya gentar untuk maju nantinya.
“Walaupun nama Teras Narang selalu mendominasi pada pemilihan DPD, namun tidak menutup kemungkinan calon-calon lainya bisa merebu suara dari mantan Gubernur Kalteng tersebut, apa lagi calon telah melakukan komunikasi intens di masyarakat maka ia berkemungkinan bisa meraup suara yang tinggi,” tegas Jhon Retei.