Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Banjir Melanda Empat Daerah, Ribuan Jiwa Terdampak

PALANGKA RAYA-Bencana banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng). Menurut data terbaru Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, terdapat empat kabupaten yang saat ini diterjang banjir, yakni Kabupaten Lamandau, Katingan, Kotawaringin Timur (Kotim), dan Seruyan. Kabupaten Lamandau sudah menetapkan status darurat bencana banjir sejak 17 April hingga 15 Juli.

Kepala BPBPK Kalteng Ahmad Toyib mengungkapkan, menurut data bencana banjir yang dihimpun dari empat kabupaten yang dilanda banjir per Rabu sore (29/5), terdapat 10 kecamatan, 61 desa/kelurahan, 1752 KK, dan 7.858 jiwa terdampak.

“Sudah ada ribuan rumah terdampak, tepatnya 1.151 rumah yang tersebar di seluruh daerah yang terjadi banjir, selain itu ada 46 fasilitas umum yang turut terdampak,” beber Toyib kepada Kalteng Pos, Kamis (30/5).

Di Kabupaten Lamandau terdapat 1 kecamatan, 6 desa, 1.360 jiwa, dan 390 KK terdampak bencana banjir. Satu KK dengan empat jiwa sudah mengungsi. 22 fasilitas umum yang terdampak terdiri dari 2 fasilitas kesehatan, 3 tempat ibadah, 4 fasilitas pendidikan, 6 gedung pemerintah, dan 7 jalan/jembatan.

Baca Juga :  Angka Kemiskinan Kotim Meningkat Lima Persen

Di Katingan ada 2 kecamatan dengan 18 desa/kelurahan, 3.944 jiwa, dan 1.362 KK terdampak. Namun belum ada warga yang mengungsi. Fasilitas umum terdampak berupa 4 fasilitas kesehatan, 10 tempat ibadah, 6 fasilitas pendidikan, dan 4 gedung pemerintah. Sementara rumah warga yang terdampak berjumlah 1.121 unit.

“Untuk di Kotim ada 4 kecamatan dan 25 desa/kelurahan, lalu di Seruyan tiga kecamatan dan 12 desa/kelurahan terdampak,” bebernya.

Sementara itu, prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Alfandy mengungkapkan, selama tiga hari ke depan masih ada potensi turun hujan di sebagian besar wilayah Kalteng.

“Terutama di wilayah utara seperti Murung Raya, Gunung Mas, Katingan bagian utara, Lamandau bagian utara, dan wilayah barat Kalteng, sehingga masih berpotensi menambah intensitas kenaikan air di wilayah yang masih tergenang banjir,” beber Alfandy kepada wartawan, Kamis (30/5).

Baca Juga :  Elektabilitas Airlangga Naik, Buah Kinerja Perbaikan Ekonomi

Lebih lanjut ia menjelaskan, daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau dari Kalteng hingga Kalimantan Utara. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar kedua wilayah tersebut.

“Kondisi kelembaban udara pada lapisan bawah hingga atas relatif basah. Lalu, kondisi labilitas atmosfer yang cukup labil juga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalteng,” sebutnya.

Karena itu ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi terjadinya hujan lokal dengan durasi singkat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang maupun angin puting beliung.

“Berhati-hatilah terhadap dampak bencana yang ditimbulkan, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” tuturnya.

Alfandy juga meminta masyarakat mewaspadai pertumbuhan awan konvektif (awan kumulonimbus) yang dapat berpotensi hujan sedang hingga lebat dan menimbulkan angin kencang serta menambah tingginya gelombang laut di wilayah pesisir dan perairan selatan Kalteng. (dan/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Bencana banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng). Menurut data terbaru Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, terdapat empat kabupaten yang saat ini diterjang banjir, yakni Kabupaten Lamandau, Katingan, Kotawaringin Timur (Kotim), dan Seruyan. Kabupaten Lamandau sudah menetapkan status darurat bencana banjir sejak 17 April hingga 15 Juli.

Kepala BPBPK Kalteng Ahmad Toyib mengungkapkan, menurut data bencana banjir yang dihimpun dari empat kabupaten yang dilanda banjir per Rabu sore (29/5), terdapat 10 kecamatan, 61 desa/kelurahan, 1752 KK, dan 7.858 jiwa terdampak.

“Sudah ada ribuan rumah terdampak, tepatnya 1.151 rumah yang tersebar di seluruh daerah yang terjadi banjir, selain itu ada 46 fasilitas umum yang turut terdampak,” beber Toyib kepada Kalteng Pos, Kamis (30/5).

Di Kabupaten Lamandau terdapat 1 kecamatan, 6 desa, 1.360 jiwa, dan 390 KK terdampak bencana banjir. Satu KK dengan empat jiwa sudah mengungsi. 22 fasilitas umum yang terdampak terdiri dari 2 fasilitas kesehatan, 3 tempat ibadah, 4 fasilitas pendidikan, 6 gedung pemerintah, dan 7 jalan/jembatan.

Baca Juga :  Angka Kemiskinan Kotim Meningkat Lima Persen

Di Katingan ada 2 kecamatan dengan 18 desa/kelurahan, 3.944 jiwa, dan 1.362 KK terdampak. Namun belum ada warga yang mengungsi. Fasilitas umum terdampak berupa 4 fasilitas kesehatan, 10 tempat ibadah, 6 fasilitas pendidikan, dan 4 gedung pemerintah. Sementara rumah warga yang terdampak berjumlah 1.121 unit.

“Untuk di Kotim ada 4 kecamatan dan 25 desa/kelurahan, lalu di Seruyan tiga kecamatan dan 12 desa/kelurahan terdampak,” bebernya.

Sementara itu, prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Alfandy mengungkapkan, selama tiga hari ke depan masih ada potensi turun hujan di sebagian besar wilayah Kalteng.

“Terutama di wilayah utara seperti Murung Raya, Gunung Mas, Katingan bagian utara, Lamandau bagian utara, dan wilayah barat Kalteng, sehingga masih berpotensi menambah intensitas kenaikan air di wilayah yang masih tergenang banjir,” beber Alfandy kepada wartawan, Kamis (30/5).

Baca Juga :  Elektabilitas Airlangga Naik, Buah Kinerja Perbaikan Ekonomi

Lebih lanjut ia menjelaskan, daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau dari Kalteng hingga Kalimantan Utara. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar kedua wilayah tersebut.

“Kondisi kelembaban udara pada lapisan bawah hingga atas relatif basah. Lalu, kondisi labilitas atmosfer yang cukup labil juga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalteng,” sebutnya.

Karena itu ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi terjadinya hujan lokal dengan durasi singkat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang maupun angin puting beliung.

“Berhati-hatilah terhadap dampak bencana yang ditimbulkan, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” tuturnya.

Alfandy juga meminta masyarakat mewaspadai pertumbuhan awan konvektif (awan kumulonimbus) yang dapat berpotensi hujan sedang hingga lebat dan menimbulkan angin kencang serta menambah tingginya gelombang laut di wilayah pesisir dan perairan selatan Kalteng. (dan/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/