Senin, Mei 6, 2024
25.3 C
Palangkaraya

Angka Kemiskinan Kotim Meningkat Lima Persen

SAMPIT- Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur (Kotim) Wiyono mengatakan, angka kemiskinan di kabupaten ini mengalami peningkatan hingga mencapai lima persen pada tahun 2022. Ada beberapa penyebab yang membuat angka kemiskinan meningkat, salah satunya adalah akibat pandemi Covid-19 yang melanda lebih dari dua tahun.

“Angka kemiskinan di Kabupaten Kotim tahun ini mengalami peningkatan dua hingga lima persen. Peningkatan itu disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi belum lama ini, yaitu Pandemi Covid-19,” Kata Wiyono, Senin (28/11/2022).

Menurutnya, selain Pandemi Covid-19, faktor lain adalah saat adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sehingga terjadi inflasi yang berpengaruh terhadap kenaikan harga jual beli sembako, jasa dan lainnya yang mengakibatkan beban masyarakat jadi bertambah.

Baca Juga :  Kurir Berhenti Mendadak, Paket J&T Express Menumpuk

“Pandemi Covid-19 terjadi pada Maret 2020 hingga tahun 2022 ini, sehingga angka kemiskinan di Kabupaten Kotim kembali mengalami peningkatan, ditambahlah lagi kenaikan BBM dan tinggi inflasi membuat masyarakat kita merasa terbebani,” ujar Wiyono.

Dirinya mengatakan saat ini jumlah penduduk Kabupaten Kotim sekitar 428 ribu jiwa. Hampir 35 persen atau sekitar 151 ribu jiwa tercatat masuk dalam ke teori perekonomian lemah. Hal ini merupakan kenaikan yang signifikan dari tahun 2020 yang hanya 26,64 persen, dan pada tahun 2021 menjadi 27,06 persen.

“Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial akan terus berupaya menurunkan angka kemiskinan tersebut dan akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) juga Pemerintah Pusat dalam memberikan data valid masyarakat kurang mampu agar mendapatkan bantuan sosial, sehingga masyarakat bisa terbantu,” tutupnya. (bah/ala)

Baca Juga :  Kendalikan Pandemi dan Percepat Vaksinasi

SAMPIT- Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur (Kotim) Wiyono mengatakan, angka kemiskinan di kabupaten ini mengalami peningkatan hingga mencapai lima persen pada tahun 2022. Ada beberapa penyebab yang membuat angka kemiskinan meningkat, salah satunya adalah akibat pandemi Covid-19 yang melanda lebih dari dua tahun.

“Angka kemiskinan di Kabupaten Kotim tahun ini mengalami peningkatan dua hingga lima persen. Peningkatan itu disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi belum lama ini, yaitu Pandemi Covid-19,” Kata Wiyono, Senin (28/11/2022).

Menurutnya, selain Pandemi Covid-19, faktor lain adalah saat adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sehingga terjadi inflasi yang berpengaruh terhadap kenaikan harga jual beli sembako, jasa dan lainnya yang mengakibatkan beban masyarakat jadi bertambah.

Baca Juga :  Kurir Berhenti Mendadak, Paket J&T Express Menumpuk

“Pandemi Covid-19 terjadi pada Maret 2020 hingga tahun 2022 ini, sehingga angka kemiskinan di Kabupaten Kotim kembali mengalami peningkatan, ditambahlah lagi kenaikan BBM dan tinggi inflasi membuat masyarakat kita merasa terbebani,” ujar Wiyono.

Dirinya mengatakan saat ini jumlah penduduk Kabupaten Kotim sekitar 428 ribu jiwa. Hampir 35 persen atau sekitar 151 ribu jiwa tercatat masuk dalam ke teori perekonomian lemah. Hal ini merupakan kenaikan yang signifikan dari tahun 2020 yang hanya 26,64 persen, dan pada tahun 2021 menjadi 27,06 persen.

“Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial akan terus berupaya menurunkan angka kemiskinan tersebut dan akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) juga Pemerintah Pusat dalam memberikan data valid masyarakat kurang mampu agar mendapatkan bantuan sosial, sehingga masyarakat bisa terbantu,” tutupnya. (bah/ala)

Baca Juga :  Kendalikan Pandemi dan Percepat Vaksinasi

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/