Jokowi menuturkan, NU juga telah menunjukkan wajah Islam di Indonesia yang ramah dan teduh di mata dunia. Karena itu Jokowi mengapresiasi peran NU di Indonesia.
“NU dapat menunjukkan wajah Islam, menunjukkan wajah Indonesia yang teduh dan ramah di mata dunia, dan menunjukkan agama dan budaya yang bersanding saling memperkaya satu sama lain,” ungkapnya.
“Semua ini telah membuat Indonesia menjadi bangsa bersatu dalam keberagaman dan menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain. Sekali lagi atas nama masyarakat bangsa dan negara, saya menyampaikan terima kasih kepada para kiai, para ibu nyai, dan seluruh keluarga besar NU atas kontribusinya selama ini, kini, dan nanti,” tambahnya.
Jokowi berujar, kekuatan NU yang luar biasa besar ini bukan hanya bisa berkontribusi untuk Indonesia, tapi juga untuk dunia. Dengan jumlah warga NU yang sangat besar, sekitar separuh lebih dari warga muslim Indonesia, serta dengan jaringan organisasi yang sangat lengkap yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan luar negeri, NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar.
“Talenta-talenta muda hebat di NU juga makin banyak jumlahnya, tersebar dalam beragam profesi,” ungkapnya.
Jokowi mengatakan, kontribusi NU yang paling utama adalah melalui peran besar para ulama yang menjadi sumber tuntunan umat. Makin banyaknya nahdiyin yang cendikiawan, kaum profesional, dan wirausaha akan membuat NU makin memberikan warna dalam dunia baru yang makin berubah.
“NU memiliki jaringan organisasi yang sangat luas, NU memiliki pengurus dan badan otonom di seluruh provinsi, di seluruh kabupaten dan kota, bahkan di kecamatan dan kelurahan serta desa. Di luar negeri pun diaspora NU berkembang sangat pesat. Ini yang saya lihat. NU dengan cabang istimewa telah tersebar di lebih dari 100 negara di dunia,” tuturnya.