PALANGKA RAYA-Seiring penurunan kasus Covid-19, baik jumlah terkonfirmasi positif maupun angka kematian, zonasi di Kalteng pun berubah. Berdasarkan rilis harian Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng, zonasi di Kalteng sudah banyak yang berwarna kuning. Sehari sebelumnya zona kuning hanya pada tiga kabupaten, yakni Lamandau, Seruyan, dan Pulang Pisau (Pulpis). Namun, berdasarkan rilis harian Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng per Rabu (1/9), sudah enam kabupaten yang masuk zona kuning.
Selain tiga kabupaten yang sudah berzona kuning di hari sebelumnya, kini bertambah tiga kabupaten lagi, yakni Kotawaringin Barat (Kobar), Katingan, dan Barito Utara (Batara).Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, berdasarkan data-data yang ada, termasuk indikator dari epidemiologi menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan terhadap kasus Covid-19 di Kalteng. Ia menyebut, hampir setengah dari wilayah Kalteng ini sudah masuk zona kuning.
“Bahkan jika melihat lajunya ini, minggu depan sudah lebih dari 50 persen akan berkategori zona kuning,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (1/9).Diungkapkannya, makin banyaknya kabupaten yang masuk zona kuning dipengaruhi oleh perubahan-perubahan perbaikan kasus Covid-19. Ia menyebut, Rt di Kalteng ini sudah berada di bawah satu. Terlihat juga kapasitas rumah sakit (RS) yang mulai longgar. Tempat isolasi terpusat sudah tak banyak terisi.
“Kondisi BOR di Kalteng berada di angka 28 persen. Kami berharap terus menurun ke angka 20 persen, bahkan penurunan kasus ini juga terlihat dari angka kesembuhan yang tembus di angka 90 persen,” bebernya kepada Kalteng Pos.Begitupun dengan angka kematian yang dalam waktu beberapa hari ini berada pada angka yang sangat rendah. Setelah beberapa hari yang lalu terus berada di atas 20, kini sudah jauh menurun. Berdasarkan data terbaru ( per Rabu, red), angka kematian se-Kalteng hanya 3. Bahkan dalam tiga hari terakhir ini di Kota Palangka Raya tak ada kematian.“Selama ini yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian adalah tracing masif, banyak testing, dan isolasi mandiri,” pungkasnya.
PTM Terbatas Tunggu Petunjuk Pusat
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin yang merupakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Palangka Raya mengatakan, saat ini Kota Palangka Raya belum menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas.Menurut informasi, sekolah menengah atas (SMA) sederajat berencana melaksanakan PTM terbatas. Pihak Pemko akan terlebih dahulu melihat hasil evaluasi pelaksanaan PTM tingkat SMA.
“Sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Palangka Raya belum menerapkan PTM terbatas, pihak satgas akan berkoordinasi dahulu dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng,” ujar Fairid, kemarin.Terpisah, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani menjelaskan, terkait penerapan PTM terbatas, pihaknya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari Kementerian Pendidikan maupun Kementerian Dalam Negeri.
Sjauh ini pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peserta didik, orang tua peserta didik, dan para tenaga pengajar. Apabila ada kegiatan vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah, diharapkan untuk ikut ambil bagian.“Apabila semua peserta didik, orang tua peserta didik, dan para tenaga pengajar sudah divaksinasi dan kasus Covid-19 terus menurun, maka kami akan membentuk satgas tingkat sekolah untuk pelaksanaan PTM,” tutur Emi.
Apabila nanti direalisasikan pelaksanaan PTM di Kota Cantik, tentunya ada skema pengaturannya. Misalnya dilakukan hanya 10 murid atau 18 murid yang masuk kelas, sisanya ikut sekolah secara daring dan secara bergantian masuk ke sekolah. Juga harus dipantau oleh dinas kesehatan atau puskesmas setempat, memastikan pelaksanaan PTM di sekolah berjalan sesuai standar penerapan protokol kesehatan. “Menurut informasi, sekolah yang melaksanakan PTM harus berada di zona hijau,” pungkasnya. (abw/ahm/ce/ala)