Ditanya mengenai produksi, Ken mengaku saat ini percetakan masih dilakukan di luar Kalteng, yakni di Kota Bandung. Ia sendiri yang mendesain, lalu hasil desain ia kirimkan ke Bandung. Bahan dan proses produksinya dilakukan di Bandung.
“Memang sebelumnya saya sudah riset terkait bahan baku kain dan lain sebagainya, saya sudah menemukan yang terbaik, jadi saya hanya mengirimkan file desain, sementara produksinya dilakukan di sana (Bandung, red),” sebutnya.
Sejak awal hingga kini, hijab desainnya dijual dengan harga Rp220 ribu. Saat ini produknya tidak hanya terbatas pada hijab, tapi juga mukenah hingga kain batik. “Penghasilan bersihnya dalam sebulan sekitar Rp10 hingga Rp15 juta,” tutupnya. (*/ce/ala)