PALANGKA RAYA-Dalam beberapa bulan terakhir, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kalteng pada hampir semua jenjang pendidikan berjalan lancar. Belum ditemukan klaster baru Covid-19 selama aktivitas belajar mengajar dilonggarkan. Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang terbaru, telah diizinkan bagi satuan pendidikan untuk melaksanakan PTM setiap hari dengan kehadiran peserta didik 100 persen.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng A Syaifudi mengatakan, saat mengikuti Zoom meeting yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama sejumlah kepala sekolah se-Indonesia serta pengawas, Senin (3/1), telah menjadi kemajuan yang besar tatanan kehidupan baru untuk pembelajaran pada satuan pendidikan.
“Jadi SKB Empat Menteri yang dijadikan dasar sebelumnya dianulir oleh pertemuan virtual kemarin. Diterbitkan lagi SKB Empat Menteri yang baru, di mana tertuang bahwa tahun 2022 seluruh satuan pendidikan wajib melaksanakan PTM terbatas dengan kehadiran siswa 100 persen,” kata Syaifudi kepada Kalteng Pos saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/1).
Ada beberapa hal yang menjadi ketentuan atau syarat yang harus dipenuhi. Seperti wajib menegakkan prokes serta progres vaksinasi harus tercapai maksimal bagi guru, siswa, dan lansia. Kemudian Inmendagri tentang PPKM mensyaratkan level 1, 2, dan 3. Sesuai surat terbaru itu, kehadiran peserta didik di sekolah tidak dibatasi lagi.
Hari ini, Rabu (5/1), dilaksanakan rapat koordinasi secara virtual yang akan dihadiri para kepala sekolah, pengawas, bersama pihak disdik provinsi, membahas terkait pelaksanaan SKB Empat Menteri yang baru.
Setelah dipertimbangkan dengan syarat indikator utama adalah PPKM di Kalteng mengalami kemajuan, di mana sudah banyak kabupaten yang menerapkan level 1, 2, dan hampir tidak ada level 3. Sementara syarat untuk PTM terbatas dengan kehadiran siswa 100 persen adalah daerah yang menerapkan PPKM level 1, 2, dan 3.
Saat ini rata-rata daerah sudah berstatus level 1 dan 2, kecuali Sukamara yang masih menerapkan PPKM level 3. “Ini yang kemudian menjadi kekuatan Kalteng. Ditambah lagi dengan capaian vaksinasi sebagaimana yang telah disampaikan oleh kepala dinas kesehatan, bahwa progres vaksinasi Kalteng sudah masuk 10 besar se-Indonesia. Artinya pelaksanaan vaksinasi pelajar, mahasiswa, masyarakat, dan lansia, serta para guru sudah terlaksana dengan baik. Apalagi sekarang didorong lagi vaksinasi anak usia 6-11 tahun, sehingga syarat sudah terpenuhi untuk Kalteng,” terangnya.
Pemprov mengingatkan agar kebijakan kementerian menghadapi tatanan kehidupan baru dengan 100 persen kehadiran peserta didik di sekolah tidak dianggap enteng. Penerapan protocol kesehatan tetap menjadi perhatian utama. Pihak sekolah tidak boleh lengah. Terutama pada sekolah-sekolah dengan jumlah peserta didik yang banyak.
Sarana prasarana penunjang seperti tempat cuci tangan, sabun/hand sanitizer, dan lainnya wajib dipenuhi. Penataan jarak tempat duduk peserta didik juga jadi perhatian.
Lingkungan sekolah harus bersih, hijau, rindang, dan ruang kelas yang nyaman. Tiap pergantian waktu istirahat wajib dilakukan penyemprotan disinfektan. Begitu pun saat pembelajaran berakhir.
“Kami juga mengatur durasi pembelajaran jadi 45 menit dengan waktu 6 jam sehari dan sekali istirahat,” tambah A Syaifudi.
Ketika ditemukan peserta didik terkonfirmasi positif, maka sekolah harus melaksanakan 3T. Jika muncul klaster sekolah, maka aktivitas belajar mengajar diliburkan sementara waktu selama dua minggu.
SKB Empat Menteri terbaru itu disambut baik pemerintah daerah yang telah lama menginginkan PTM dilaksanakan sepenuhnya. Diberi nama PTM produktif 2022, dengan kehadiran siswa 100 persen.
Pembelajaran olahraga juga mulia kembali ke bentuk pembelajaran sebenarnya, di mana ada praktik dan teori. Namun kantin sekolah tidak diizinkan dibuka berdasarkan SKB Empat Menteri terbaru itu. Boleh dibuka asalkan seizin atau mendapat rekomendasi dari gugus tugas.
“Hari ini kami lakukan virtual dengan kepala sekolah dan besok bisa dipastikan berjalan 100 persen. Sudah ada sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen yaitu sekolah dengan jumlah peserta didik sedikit. Besok baru mulai full,” sebutnya.
Yang melakukan kontrol terhadap penerapan protocol kesehatan adalah gugus tugas. Dinas pendidikan memberdayakan pengawas yang rutin turun ke sekolah dan meminta laporan berkala atas hasil tinjauan. Secara intens pihak sekolah juga melaporkan melalui grup WhatsApp.
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PTM sebelumnya, masih ada sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana sesuai ketentuan. Masih ditemukan peserta didik berkerumun. Antre masuk dan keluar sekolah diabaikan. Perlu diperhatikan lagi soal pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, dan lainnya. Kebersihan lingkungan sekolah harus ditingkatkan lagi ke depan. “Sekolah harus siap dari segi sarana prasarana penunjang protocol kesehatan. Jika belum siap, mungkin bisa 50 persen saja,” tutupnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya H Akmad Fauliansyah melalui Kepala Bidang Pengawasan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Aswani mengatakan, dari delapan tahap pelaksanaan PTM di Kota Cantik, ada 110 sekolah yang melaksanakan PTM terbatas. Terdiri dari 58 TK, 28 SD, dan 30 SMP.
“Melihat progres PTM di kota ini bagus, memang kami berencana ingin membuka semua sekolah secara full untuk PTM terbatas, akan tetapi awal tahun 2022 ini kami akan mengevaluasi dahulu bagaimana pelaksanaan PTM terbatasnya,” ungkapnya, kemarin.
Sebagai upaya mengontrol penerapan protokol kesehatan, pihaknya mengandalkan dashboard pemantauan dan evaluasi PTM terbatas yang di-input dan dilaporkan oleh masing-masing sekolah yang melaksanakan PTM.
Pihaknya juga melaksanakan inspeksi dadakan (sidak) ke sekolah-sekolah untuk memastikan soal penerapan protocol kesehatan.
Menurutnya, hal yang harus diperhatikan dan dibenahi adalah penerapan protocol kesehatan pada jam pergantian (sif), antara penjemput murid yang pulang (sif pertama) dengan pengantar murid yang masuk (sif kedua).
Untuk pelaksanaan PTM terbatas full time, terlebih dahulu pihaknya akan memantau perkembangan dan mengadakan rapat dengan wali kota serta instansi terkait. “Doakan semoga tahun ini PTM bisa lancar dan normal, sehingga kami bisa mengambil kebijakan berikutnya,” pungkasnya. (nue/ahm/ce/ala)